New ff

6.5K 253 75
                                    

Ogdensburg Hospital, New York, 24 July 2013

"Doctor, this is the patient data that you need, she immigrants who escaped from the North Korean border. No family identity that can be contacted, she found herself on the streets. It is known she hurt some people were trying to contain it and make one of them almost died."(Dokter, ini data pasien yang anda butuhkan, dia imigran yang lolos dari perbatasan Korea Utara. Tidak ada identitas keluarga yang dapat dihubungi. Ia diketahui telah melukai beberapa orang yang berusaha menampungnya hingga salah satu dari mereka hampir mati)

Dokter Dravis membaca sekilas kertas laporan itu dan menyerahkan kembali pada perawat yang masih berdiri di sampingnya.

"Song Minah, is that your name?"tanya Dokter Dravis dengan suara bersahabat.

"Yessss, Minah is my name, but i don't wanna know and  I don't care everything 'bout you, ciihh!!" pasien itu meludah mengenai jas seragam Dokter Dravis, kemudian tertawa keras.

"Lock the door and don't let her out if I didn't allow it,"(Kunci pintunya dan jangan biarkan dia keluar tanpa seijinku) seru dokter Dravis sembari melenggang melewati lorong suram bangsal penghuni pasien gangguan jiwa.

----

Seoul Hospital,

Oh Sehun mencoba melepaskan ikatan tali di kedua tangannya saat seorang dokter sedang menjahit lukanya.

"Lepaskan!,"pekiknya tertahan, giginya gemeletuk dan dua matanya memerah.

Sehun terus berusaha melepaskan diri namun tak lama tubuhnya melemas dan kedua matanya terpejam. Perawat baru saja memberinya suntikan penenang.

"Self injury  merupakan tindakan menimbulkan luka-luka pada tubuh diri sendiri secara sengaja. Tindakan ini dilakukan tidak dengan tujuan bunuh diri tetapi sebagai suatu cara untuk melampiaskan emosi-emosi yang terlalu menyakitkan untuk diekspresikan dengan kata-kata," terang Dokter Lee, ahli psikiotherapi.

"Putra anda butuh perhatian ekstra, ia perlu didampingi oleh seseorang yang bisa mengerti dirinya, menjadi teman, mendengar keluh kesahnya dan tidak menghakiminya. Dan tetaplah melakukan terapi secara rutin karena kelainan ini sebenarnya bisa disembuhkan. Orang orang dan lingkungan yang baik merupakan salah satu faktor penyembuhnya."

Tuan Oh melamun di dalam mobilnya saat dirinya kembali menuju kantor bersama seorang sopir. Sementara istrinya kembali ke rumah bersama Sehun yang menolak untuk dirawat.

----

National Intellegence Service,

"Kau masih ingat kasus penculikan David Snedon tahun 2004, ah mungkin saat itu kau masih anak anak,"kata Tuan Joo, atasan Chanyeol yang dengan iseng melempar sebuah artikel yang sudah usang ke atas meja anak buahnya.

Chanyeol memang tidak mengetahui pasti, tapi dia pernah membaca beritanya mengenai pemuda yang terobsesi dengan misi kemanusiaan dan belajar di Beijing, China.

"Bukan David yang kita cari, tapi ada beberapa pengungsi Korut yang ia bantu kabur dan lolos hingga ke Amerika," kata Tuan Joo lagi.

Kening Chanyeol berkerut masih belum mengerti.

Chanyeol mengamati artikel lama tentang David Snedon dengan mimik wajah ingin tahu.

----

Mcountdown, Seoul

Baekhyun barusaja menerima piala kemenangan di acara musik bergengsi M Countdown. Menjadi penyanyi rookie dan memenangkan poling  pemirsa hanya dalam waktu tiga minggu merupakan hal yang sangat ia impi impikan.

Tepukan dari para fans menggema yang semakin membuat Baekhyun bahagia, ia mengembangkan senyuman terbaiknya dan melambai membuat eye kontak dengan beberapa penonton yang ada disana.

"Kau akan kembali ke rumah sore ini?," tanya Jiwon managernya.

"Hmm," Baekhyun berjalan masuk ke ruang ganti untuk membersihkan make-upnya. Ia duduk dan membiarkan make up stylisnya melakukan tugas dengan baik.

"Beritahu mereka besok malam kita akan berpesta berkaraoke bersama," perintah Baekhyun dengan antusias.

----

Apgujeong-dong, home

Tak jauh dari sana, terdapat area perumahan yang salah satunya adalah rumah milik keluarga Bae. Rumah yang baru dihuni setahun belakangan ini tidak terlalu mewah dan besar namun berlantai dua.

"Noona kau dimana?,"Kai berdiri di samping lemari es sembari meletakan ponselnya di telinga kanan. Ia kesal tidak ada seorangpun di rumah dan sama sekali tak ada makan malam untuknya.

"Aku akan pulang sebentar lagi, aku sedang ada urusan," jawab Irene dengan nada halus." Aku menyimpan ramen di rak counter dapur, carilah disana jika kau lapar."

Kai menghempas nafas berat. Ia berjalan ke arah dapar dengan wajah masam. Ketiga kakaknya selalu sangat sibuk setiap hari. Hanya dia satu satunya penghuni rumah yang belum bekerja dan sering kesepian di rumah.

Ia hanyalah mahasiswa biasa tingkat akhir yang hidupnya dipenuhi dengan banyak gadis gadis cantik yang menginginkannya.

----
Gangnam, home

Sehun terdiam melihat ekspresi bahagia yang Irene tunjukkan hanya dengan melihat sekumpulan bunga mawar yang merekah dihadapannya.

"Jangan...!"

Ia telah melihat bayangan kejadian ini sebelum Irene datang, tetesan darah.

"Mawar memang indah. Tapi ia hanya cukup untuk dilihat, tidak untuk disentuh."

"Mianhae...," Irene berseru lirih.

Sehun berlalu dengan gusar, mimpinya mungkin nyata....

*Self Injury*

||

Entah ini disebut genre mistery romance atau apalah itu, yang jelas akan menghadirkan kisah Sehun Irene, Chanyeol, Baekhyun dan Kai.

Semoga kalian tetap suka dan terus menantikan chapter selanjutnya. Penulis hanya berdoa agar tidak mengalami blockwritter karena konflik disini akan sedikit lebih rumit wkwkwk belagu banget😂😂.

Nantikan Chapter pertamanya🙆

pipit yella in action😎

Cinderella with Melon First KissWhere stories live. Discover now