22.

5.4K 548 80
                                    

Chanyeol yang turun dari mobil langsung disambut dengan wajah khawatir Nyonya Oh. Wanita itu segera mendekati putranya, menghentikan langkah Chanyeol yang akan masuk ke dalam rumah.

"Yeollie, sepertinya terjadi sesuatu dengan Jinrae. Sejak ia pulang dari Rumah Sakit, dia menangis dan entah apa yang dia lakukan di kamar, aku tak berani masuk."

Chanyeol menghempas nafas berat. Ia lelah namun ia tahu istrinya masih marah kepadanya. Tak mau membuat Eommanya khawatir, Chanyeol mencoba tersenyum meski ia tak bisa menghilangkan gurat kesedihannya.

"Semuanya akan baik baik saja, Jinrae hanya kesal dengan kondisi kakinya," jawab Chanyeol berbohong.

"Benarkah?Apa kakinya harus dioperasi kembali atau bagaimana?Tanyakan pada dokter apapun yang terbaik untuk dia, lakukanlah."

Chanyeol memeluk Nyonya Oh dengan hangat, wanita itu bukan ibu kandungnya tapi sikap dan caranya berbicara benar benar membuat Chanyeol terharu.

"Eomma, saranghae."

"Nado..," Nyonya Oh membalas pelukan Chanyeol dengan sayang. "Ck..aku sedih jika kalian bertengkar, jagalah cinta kalian baik baik. Dia pilihanmu, jadikan dia yang utama dihidupmu. Aku melihat kalian sebagai pasangan yang manis, aku dan Appamu akan sangat kecewa jika kalian bertengkar karena sesuatu. Bicaralah baik baik padanya, bicara sebagai suami yang menyayangi istrinya, ara?"

Chanyeol melepas pelukannya dan mengangguk.

"Ne~Eomma."

Chanyeol mengusap bahu Nyonya Oh dan melangkah masuk ke dalam. Lelaki itu menghirup nafas panjang dan menghelanya dengan perlahan sebelum memutar knop pintu.

Alangkah terkejutnya ia begitu membuka pintu dan melihat seisi kamarnya berantakan. Satu talapak sepatu Chanyeol menginjak pecahan kaca di lantai.

Chanyeol mengedarkan seluruh pandangannya ke ruangan itu dan tak menemukan Jinrae ada disana. Dengan langkah hati hati ia menyeberangi ruangan. Suara kucuran air dari kamar mandi dapat ia dengar samar samar.

"Jinrae,"Chanyeol memanggil dengan mengetuk ketuk pintunya namun tak ada sahutan sama sekali."Jinrae, apa kau di dalam sayang?"

Lagi lagi hening, tak ada sahutan. Khawatir dengan pikirannya yang mulai kacau, Chanyeol terpaksa membuka pintu kamar mandi. Hatinya mencelos melihat Jinrae dalam keadaan basah kuyup duduk di bath up sembari menangis terisak. Kedua tangannya ia eratkan karena menggigil, wajahnya pucat dan matanya memerah.

"Jinrae,"Chanyeol segera menyambar handuk di atas gantungan dekat pintu, mematikan air shower dan melingkarkannya handuk itu di tubuh Jinrae."Ayo bangun sayang, jangan seperti ini, jangan menyakiti dirimu sendiri."

Jinrae tak bergeming, isaknya semakin menjadi.

"Jinrae kumohon ayo bangun, jangan membuatku bersedih," Chanyeol kini mengelap rambut basah istrinya dengan handuk dan memaksa gadis itu untuk berdiri.

Jinrae tak lagi memiliki tenaga untuk bisa menolaknya. Bibir gadis itu bergetar saat Chanyeol mengangkat tubuhnya keluar dari kamar mandi.

"Eomma!,"teriak Chanyeol keras.

Berhasil keluar dari kamar, Chanyeol membawa Jinrae ke lantai atas masuk ke dalam kamar mereka yang dulu. Nyonya Oh tergopoh gopoh setengah berlari mengikutinya dari belakang.

"Jinrae, kau kenapa?"

"Eomma, tolong panggilkan dokter dan minta bibi Jung untuk segera membereskan kamarku."

Nyonya Oh yang cemas hanya bisa mengangguk dan melangkah keluar dari kamar.

Chanyeol membaringkan Jinrae dan membantu istrinya melepas bajunya yang basah kuyup. Sementara  Jinrae terus mengeluarkan suara menggigil dari bibirnya yang biru.

Cinderella with Melon First KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang