16.

6K 589 114
                                    

Melupakan status masing masing, Sehun dan Irene duduk di teras belakang rumah menikmati kopi panas di udara malam yang semakin dingin. Entah ada angin apa, keduanya tampak sangat akur dan tak lagi saling mencemooh seperti yang biasa mereka lakukan.

"Boleh aku bertanya, kenapa kau tidak pernah memberitahu jika kau memiliki seorang kakak laki laki?,"Irene menatap Sehun setelah menyeruput sedikit kopinya.

"Dia hanya kakak tiriku.".

"Tetap saja dia saudaramu, hidup bersamamu, berinteraksi denganmu."

Sehun menatap kosong ke depan, sesekali lidahnya menjilat bibir bawahnya yang kering,"kami tidak dekat, aku jarang berbicara dengannya."

"Wae?,"

"Dia...," Sehun menaikan satu alisnya berpikir alasan kenapa ia tak menyukai Chanyeol."..terlalu sempurna di mataku. Dia tampan, dia baik, dia bisa bermain segala alat musik, dia pandai menyanyi, dia menyayangi Eommaku, apapun yang ia katakan selalu membuat orang lain senang. Begitulah, bagiku dia menyebalkan."

Irene tersenyum miring merasa geli mendengar alasan Sehun yang tak masuk akal.

"Kau terlalu iri padanya hingga kau membencinya, begitu?"

Sehun tersenyum menanggapinya.

"Bukankah kau seharusnya bangga?Dia  seorang kakak yang harus kau sayangi. Tiffany juga begitu menyebalkan, tapi aku sedih jika ia pergi dari rumah lama lama, aku pasti akan segera merindukannya."

"Aku dan Hyung, kami sama sekali tidak pernah bicara jika itu tidak terlalu penting. Sepertinya dia juga sama sekali tidak tertarik dengan kehidupanku. Selalu melewatiku dengan diam saja, tampak sibuk dengan urusan kantor dan juga istrinya."

Irene menoleh kembali menatap Sehun lekat lekat.

"Berbicara tentang Jinrae eonnie, apa yang terjadi dengan kakinya?"

Sehun ikut menoleh dan membalas tatapan Irene datar," Kakakku menabraknya, membuat dua orang tua Jinrae noona meningal beserta calon suaminya saat dimana mereka akan melangsungkan pernikahan seminggi lagi."

"Jinja??,"Irene begitu terkejut mendengarnya, gadis itu menegakan duduknya dengan mata terbelalak."Bagaimana bisa? Untung saja kakakmu tidak dipenjara. Ah ya Tuhan, itu mengerikan sekali."

"Keluarga mereka mencabut tuntutan dan kami berusaha berdamai, Jinrae noona amnesia, dan mereka meminta kakakku untuk bertanggung jawab penuh atas hidupnya. Hanya itu syarat yang keluarganya minta agar bisa membebaskan kakakku dari jeratan hukum. Sebenarnya ada masalah lain di dalam keluarga Jinrae noona, tapi aku tak mau banyak bertanya dan ikut campur, takut akan menganggu privasinya. "

Irene terdiam untuk beberapa detik dan kemudian kembali bersuara, ada banyak sekali pertanyaan yang ingin ia  lontarkan mengenai Park Chanyeol.

"Lalu pernikahan mereka..?"

Sehun menyeruput kopinya dan meletakan cangkirnya di atas meja. Sebuah senyuman getir ia tunjukkan dengan jelas.

"Aku tidak tahu dan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan hyungku menikah dengan wanita yang sama sekali tidak ia kenal. Dia baru bertemu dengan Jinrae noona di Rumah Sakit saat gadis itu barusaja tersadar. Itu sesuatu yang sangat aneh dan mungkin aku tak bisa melewatinya. Bahkan dia harus rela meninggalakn tunangannya saat itu juga."

Irene menggaruk kepalanya yang tidak gatal, mencerna cerita yang diucapkan Sehun membuatnya sulit berpikir rasional.

"Sehun~ah, kau bilang kakakmu orang yang begitu sempurna. Tapi kau lihat, dari semua yang kau inginkan darinya, ada satu sisi gelap yang kakakmu alami yang bahkan untuk sekedar membayangkannya saja kau merasa sulit," Irene meletakan tangannya dia atas punggung tangan Sehun."Kenapa tidak mencoba untuk bersahabat dengannya? Dia banyak melalui masa sulit, apa hati kecilmu tidak pernah tergerak untuk menghiburnya?"

Cinderella with Melon First KissWhere stories live. Discover now