Chapter 1 - 11.45

1.1K 37 6
                                    

Malam ini adalah malam minggu, terdengar suara rintik air hujan yang menggema di telinga Lisa. Malam ini malam yang berbeda dari malam-malam sebelumnya, Lisa tidak diperizinkan keluar rumah oleh Maminya untuk mengerjakan tugas sekolahnya bersama Nisa dan Isya' dikarenakan sedang terjadi hujan yang lebat.

"BUKK" bunyi hentakan buku yang dihempas Lisa diatas meja, ia duduk dikursi belajarnya dan merenggangkan otot kepalanya.

"Duhh gimana ya ini? Besok harus dikumpul lagi!"Gerutu Lisa sambil membolak-balikkan buku tebal berwarna merah itu.

*CLING*

Handphone Lisa berdering, dengan malas ia melihat handphonenya itu.

"Lisa, ini aku Isya'. Ini nomor baruku jangan lupa disimpan ya . . Btw aku sama Nisa udh ngerjain beberapa, Nisa dari no. 1-5 kalau aku dari no. 6-10 jadi kamu kerjakan 3 soal lainnya ya, semangat :)"

Lisa hanya bisa menghela nafasnya dan membanting handphone nya itu ke meja.

"Syukurlah, cuma kerjakan 3 soal!"Ucapnya.

Ia menulis jawabannya itu ke dalam buku tulisnya yang berwarna merah muda sambil melihat ke arah laptopnya. Ia berhasil menjawab 2 soal namun pada soal yang terakhir ia merasa kesulitan untuk menjawabnya.

"Ini gimana ya? Kok susah banget sih dicari jawabannya."Ucapnya sambil terus mencari jawaban dari soal itu di laptopnya.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11.30 malam, namun Lisa tidak kunjung juga menjawab soal nomor 3 nya itu, akhirnya ia memutuskan untuk menelfon Nisa.

*Tut . . Tut . . Tut . .
(Nomor yang a
Anda tuju sedang sibuk,cobalah untuk beberapa saat lagi)*

Sudah 3x Lisa menghubungi Nisa namun tidak ada jawaban, ia juga menghubungi Isya' tetapi juga tidak ada jawaban.

Dengan perasaan yang kesal, Lisa menutup laptopnya dengan kasar dan membantingkan dirinya ke atas kasur empuknya itu.

"Ahh, dari jam 10 ngerjain sampai sekarang gak dapat-dapat juga jawabannya, udahlah besok aja disekolahan."Ucapnya seraya menarik selimut.

Malam semakin larut, baru beberapa menit saja Lisa memejamkan matanya ia mendengar suara dentuman yang sangat keras, spontan ia terloncat dari tempat tidurnya.

"Astaghfirullah!"Ucapnya. Ia melihat ke arah handphonenya untuk melihat jam, disana tertera angka '11.45'.

Ketika Lisa ingin menaruh kembali handphonenya, ia dikagetkan dengan jatuhnya buku-buku yang ada diatas meja belajarnya, bukan hanya itu ia juga mendengar deritan keras dari jendelanya yang daritadi tidak tertutup.

Dengan rasa takut ia mendekati jendela kamarnya itu, kini ia sudah berdiri tepat didepan jendela kamarnya. Diluar jendela terlihat hujan yang sangat lebat mengguyur tanah dan juga terdapat sebuah pohon besar dengan daun-daunnya yang bergerak terkena sentuhan air.

Perlahan Lisa menutup jendelanya itu dan dengan cepat ia menutup gorden kamarnya.

Hawa dikamar Lisa semakin panas, Lisa menundukkan badannya ke bawah meja dan membereskan buku-bukunya yang berantakan, air keringat Lisa terus bercucuran hingga pada saat ia berdiri ada sosok bayangan hitam yang berdiri tepat dekat kasurnya namun seketika Lisa membalikkan badan bayangan itu hilang.

Lisa membuka pintu kamarnya dan berjalan dengan hati-hati karena semua lampu sudah dimatikan, Lisa dengan perlahan menuruni tangga rumahnya dan ia sekarang melihat ruang tamunya yang luas, ia kebingungan mengapa semua gorden di ruang tamu tidak tertutup. Sungguh pemandangan dari luar rumah sangat terlihat jelas di mata Lisa pada malam itu.

Ia tidak menghiraukannya, ia terus berjalan menuju dapurnya, dan sampailah ia di dapur. Lisa membuka pintu kulkas dan langsung mengambil botol kaleng sprite dan meminumnya. Merasa telah segar, Lisa memutuskan untuk kembali ke kamarnya, namun pada saat ia berjalan menuju tangga ia melihat sosok bayangan hitam yang tengah duduk di sofa ruang tamunya itu.

Lisa merasakan getaran yang hebat didalam tubuhnya, ia benar-benar takut dengan pemandangan yang ia lihat sekarang, ia menelan ludahnya dan berjalan dengan hati-hati menaikki tangga rumahnya. Beberapa kali ia melihat ke arah bayangan itu hingga pada akhirnya ia berhasil naik ke atas dan menghela nafas.

"Untung aja." Ucapnya.

Namun ketika ia berbalik ia melihat dengan jelas sosok wanita itu tersenyum dan berkata,

"Kok jam segini belum tidur aja? Hihihi . . "

"AAAHHHHHH!!"

"AAAHHHHHH!!"

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.
Bisikan MautWhere stories live. Discover now