Chapter 20 part 1 - Sebongkah Batu

281 13 3
                                    

Rian menggunakan motornya untuk pergi menuju ke rumah Neon dan Lisa.

20 menit kemudian ..

"Assalamu'alaikum .." Ucap Rian.

"Wa'alaikumussalam, eh kak Rian .. Lisa, kak Neon, nih ada kak Rian di luar!" Teriak Isya' yang sedang duduk di teras rumah Lisa.

"Mana?" Tanya Neon.

"Tuh!" Ucap Isya' seraya menunjuk ke arah Rian yang sedang melepas helmnya.

"Ehh yan! Ke mana aja sih? Ditelefon juga kaga ngangkat!" Ucap Neon sambil menepuk pundak Rian.

"Ohh jadi kamu yang nelfon di telefon rumahku? Kukira siapa tadi .. Aku udah ngangkat kok, kamunya aja yang gak besuara sama sekali." Ucap Rian, Neon kebingungan.

"Telefon rumah?" Tanyanya.

"Iya .. Tadi pas aku mau jalan, telefon rumahku bunyi. Itu dari kamu kan?" Tanya Rian lagi.

"Sejak kapan aku betelefon rumah?" Ucap Neon dengan wajah kebingungan, Rian menatap bingung ke arah Neon.

"Aku gak punya telefon rumah, yan .. Aku tadi nelfon kamu pake HP biasa bukan telefon rumah. Kalau misalkan aku punya telefon rumah aku juga gak tau berapa nomor telefon rumahmu." Ucap Neon.

Rian memalingkan wajahnya dengan ekspresi sedikit panik.

"Perasaan tadi ada yang nelfon di telefon rumahku, tapi gak di angkat sama sekali cuman seorang gemerisik aja, setelah itu di putus sama dia." Ucap Rian.

"Palingan teman kuliah mu yang nelfon, cuman gak kesambung dengan benar makanya suaranya gak kedengaran." Balas Neon.

"Yang tau nomor telefon rumahku itu cuman keluarga Nisa dan keluargaku, selebihnya gak ada yang tau. Kufikir kamu minta nomor telefon rumahku sama Nisa makanya kamu nelfon aku, tapi .. "

"Udahlah, kakak-kakak sekalian .. Palingan itu cuma telefon salah sambung, kan zaman sudah canggih, bisa ngelacak nomor telefon orang lain. Palingan juga orang iseng aja yang nelfon, udah gih ngobrol di luarnya." Ucap Lisa tiba-tiba.

Rian dan Neon mengangguk setuju kepada Lisa, dan mereka berdua masuk ke dalam rumah.

*

Rian mengendarai motornya dengan perlahan, waktu menunjukkan pukul 08.15 malam. Dan tak seperti biasanya, Rian yang suka mendengar musik nasyid/religi kini beralih ke musik galau, mungkin dia sedang merindukan Nisa. Tapi tetap saja, itu aneh.

Terkadang ia juga ikut menyanyikan lagu itu, kadang ia juga menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu itu. Aneh, ini seperti bukan diri Rian yang sebenarnya!

Ia mulai memasuki gang rumahnya. Dan anehnya gang rumahnya itu sudah sangat sepi seperti berjalan di tengah malam.

Rian bergidik ngeri karena hantaman angin malam yang menerpa kulit putihnya itu, lantunan musik terus berjalan tiada henti. Anehnya lagi karena suasana malam seperti itu, mendorong Rian untuk mendengar lagu yang sedikit mistik.

Rian memutar lagu tersebut dan terus menelusuri jalan, semakin ia berjalan semakin jauh jarak rumahnya, dan ia sadar akan hal itu. Sudah sekitar 5 kali Rian kembali ke jalan itu.

Angin juga semakin kencang dan semakin menusuk kulitnya, cahaya lampu jalan juga seakan-akan redup dan tiada satu pun orang yang berlalu lalang.

Rian semakin bergidik, ia mematikan lagu yang ia putar dan mempercepat mengegas motornya.

Namun! Lagu yang semulanya mati kembali terputar lagi, padahal Rian tidak menyentuh HP nya sama sekali, dan ia terus berjalan di jalanan itu.

Hingga ..

Cittttt!

Rian mengerem mendadak motornya, karena di depan matanya kini ada sebongkah bat besar berwarna merah darah.

Dengan perasaan yang penasaran ia mendekati batu itu, dan membiarkan motornya tetap menyala dan sinar lampu dari motornya juga menyinari batu itu. Ia terus mendekati batu itu dan menunduk melihat secara seksama batu itu.

"Cantik." Fikirnya.

Batu itu memang cantik dengan bentuk bulat besar dengan permukaan yang mulus dan sedikit bersinar membuat Rian terbuai. Di fikirannya ia sudah melupakan segalanya, lagu mistik yang ia dengar juga terus berjalan tiada henti. Apakah Rian sudah kehilangan kesadarannya?

-----------------------------------------------------------------

APAKAH IMAN RIAN SUDAH HILANG DARI TEMPATNYA? APA KARENA SEBONGKAH BATU CANTIK ITU IA MENJADI TIDAK SADAR BAHWA BISA SAJA ITU AKAN MENJADI PETAKA BAGINYA?

INGAT KAWAN, JANGAN TERBUAI DENGAN SESUATU SEHINGGA MEMBUATMU LUPA DENGAN YANG MAHA KUASA.

Bisikan MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang