Chapter 8 - Mayat

524 18 0
                                    

Di kaca itu muncul sosok yang menakutkan, dari penampilannya sepertinya dia seorang laki-laki, dengan cepat Nisa membalikkan badannya ke belakang namun tidak menemukan apa-apa.

Ia kembali ke kamar Lisa dan melaksanakan shalat malam, setelah itu ia melanjutkan tidurnya.

Keesokkan paginya Nisa, Lisa dan Isya' terbangun bersama dan jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Mereka bertiga terkejut dan segera berlari menuju lantai bawah, di lantai bawah sudah ada tante Mona dan om Edi yang sedang berbincang-bincang pada pak RT.

"Maafkan kami, Pak .. Bu .. Kami para warga tidak bisa mendapatkan Liani, kami sudah mencari kemana-mana namun tidak berbuahkan hasil." Ucap pak RT.

"Bagaimana ini Pah? Gimana anak kita? Hiks .. Hiks .. " Ucap tante Mona sambil menangis.

"Tenang dulu, Mah. Lalu bagaimana selanjutnya pak?" Tanya om Edi.

"Untuk sementara, kita akan berusaha mencari lagi jika sampai jam 9 malam, Liani masih tidak bisa ditemukan maka kita harus melapor ke Polisi." Ucap pak RT, om Edi hanya mengangguk.

"Kalau begitu, saya permisi dulu Pak .. Bu, Assalamu'alaikum." Ucap pak RT.

"Terima kasih banyak pak, Wa'alaikumussalam." Jawab om Edi.

Tante Mona pun berlari menuju kamarnya meninggalkan om Edi disana. Nisa, Lisa dan Isya' menghampiri om Edi.

"Bagaimana kabarnya om? Apa sudah ada tanda-tanda keberadaan Liani?" Tanya Nisa.

"Iya bagaimana kabarnya, Pah?" Tanya Lisa

"Saat ini Liani belum bisa ditemukan, jadi para warga akan mencoba mencari Liani lagi sampai jam 9 malam, jika masih tak ada kabar maka kita harus melapor ke polisi."

"Lalu bagaimana dengan sekolah kita? Kita sudah terlambat 1 jam!" Ucap Isya' panik.

"Iya, maka hari ini ada tugas bahasa Inggris lagi." Ucap Nisa.

"Kalian jangan khawatir, om sudah mengizinkan kalian semua untuk gak masuk sekolah hari ini. Dan tugas kalian sudah diambil dengan ketua kelas kalian, Mario." Ucap om Edi.

Mereka bertiga pun merasa lega.

"Bagaimana om? Apa sudah ada tanda-tanda keberadaan Liani?" Ucap Neon yang langsung menaruh helmnya di atas kaca spion motornya.

"Ehh .. Neon, belum nak sampai sekarang belum ada kabar dari para warga mengenai keberadaan Liani." Ucap om Edi.

"Kalau gitu, saya ikut bantu juga nyari Liani." Ucap Neon.

"Gak usah nak, kamu baru pulang ngampus pasti capek kan? Istirahat saja." Ucap om Edi memegang pundak Neon.

"Gak papa om, Liani kan adek saya juga jadi saya harus nyari dia sampai dapat." Ucap Neon, akhirnya om Edi dan Neon pun mencari Liani bersama.

Waktu terus berlalu hingga malam menjelang, para warga masih sibuk mencari Liani begitu pula Neon dan om Edi.

Sedangkan Nisa, Lisa dan Isya' mencari Liani di dekat daerah rumah Lisa saja karena tidak tega meninggalkan tante Mona sendirian di rumah. 3 jam sudah berlalu, sekarang jam tepat jam 9 malam. Entah mengapa Nisa menginginkan Lisa untuk menemani tante Mona di rumah.

"Lisa! Mendingan sekarang kamu pulang ke rumah dan jaga mami kamu." Ucap Nisa.

"Iya, mendingan sekarang kamu jaga mami kamu aja di rumah, biar aku sama Nisa yang lanjutkan perjalanan nyari Liani." Ucap Isya'.

"Lho terus kalian gimana?Yang kehilangan adek kan aku? Aku sudah ngerepotin kalian masa aku ninggalin kalian begitu aja, gak! Aku bakalan nemanin kalian nyari Liani sampai dapat!" Ucap Lisa.

Bisikan MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang