23

44 7 0
                                    

Disinilah Rachel dan Rafael sekarang berada, dipusat perbelanjaan terbesar di Paris. Harga yang ada di mall ini berharga 10 jutaan keatas.

"lo mau beli apaan sih? Biasanya kan cewek yang seneng belanja kok malah lo yang suka belanja sih??"
Tanya Rachel setelah turun dari mobil Rafael.

"gue kan mau beliin sesuatu buat pacar baru gue" sindir Rafael dengan suara yang merendahkan saat mengucapkan kata pacar baru, dan itu membuat Rachel kesel.

"isss gue ga suka belanja atau shoping atau apalah itu namanya, mending kekantor sekarang males gue ditempat rame kek gini" bujuk Rachel.

"dihh emang gue ada bilang pacar baru gue itu lo?" goda Rafael kepada Rachel dan membuat Rachel semakin naik darah.

"ohhh yaudah. Berarti kita putuskan? Yeay jomblo free" teriak Rachel dan membuat Rafael seketika kaget.

"oke gue ngaku kalah" ujar Rafael sambil mengangakat tangan tanda ia menyerah.

"emang gue peduli?" tanya Rachel yang sekarang balik menyerang Rafael.

"dih, sekarang lo bales balik gue ya? Oke I'm sorry Rachel. Udah ah yok masuk" ajak Rafael.

"et tunggu dulu!" ujar Rachel tiba - tiba sambil melihat jam yang terpasang indah ditangan kirinya.

Rafael hanya mengernyitkan keningnya sambil menatap Rachel yang masih terfokus pada jam tangannya.

"jam 1 gue ada kuliah, berarti waktu gue cuman 2 jam disini habis itu gue kekampus. Et.. Tapi gue kan ga bawa mobil! Terus gimana?" tanya Rachel kepada dirinya sendiri saat ia menyadari bahwa dia tidak membawa mobil sendiri.

"tenang aja ntar gue anter jemput" ujar Rafael santai.

"ga mau ah, nanti diliatin. Malu gue!" ujar Rachel.

"dih, masa sama pacar yang ganteng kek beginian malu?" goda Rafael.

"idih najisun" jijik Rachel.

"mbuh jijik tapi tetep diterima jadi pacar" bangga Rafael.

"oh yaudah deh mumpung gue punya sopir pribadi baru. Ahayyy" ujar Rachel semangat mengerjai Rafael.

"enak aja lo jadiin gue sopir!" ujar Rafael tak terima.

"emang gue ada bilang kalo supir pribadi baru gue itu lo?" ucap Rachel sambil tertawa.

"tau ah, yok masuk daripada disini jadi bahan tontonan gegara ribut" ujar Rafael mengalihkan topik pembicaraan.

Setelah itu mereka berdua masuk kedalam mall ini dengan santai. Rachel tak lupa memakai kacamata hitam serta masker untuk menutupi identitasnya, ia takut jika ada paparazi yang mengetahui identitasnya.

"isss kesel deh gue sama lo, dari tadi yang lo cari apa sih? Ambil ini terus lo pas-in ditubuh gue habis itu dikembaliin lagi!" kesal Rachel dibuat oleh Rafael.

"gue kan mau cari yang bagus buat lo" ujar Rafael tanpa melihat kearah Rachel yang sudah kesal setengah mati atas ulahnya dan tetap fokus melihat pakaian wanita.

"Raf, ini tinggal 1 jam lagi aja. Yok otw gue mau makan siang dulu. Gue ga suka yang namanya shoping! Ini nih cuman ngabisin waktu jak tahu" ujar Rachel dan ungkapannya itu berhasil membuat Rafael menoleh kearahnya.

"yaudah kalo gitu tunggu 5 menit lagi aja ya??" bujuk Rafael dan seketika hari Rachel menjadi luluh.

"hmm" balas Rachel dengan tak mood lagi.

Setelah 5 menit mencari akhirnya Rafael menemukan dress yang ia cari sedari tadi dan langsung mencocokan ketubuh Rachel, Rachel yang melihat dress tersebut pun terpesona karena keindahan dress berwarna cream tersebut sangat elegant.

Flexible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang