13

46 4 0
                                    

"Hallo Tuan Agam Joshua dan Clarissa Tamara sepasang kekasih sejak 2 tahun yang lalu" sindir Rachel tajam ketika tidak ada orang lagi terkecuali mereka bertiga.

"Chel, ini lo?" gugup Agam.
"bukannya lo anak orang sederhana y?" tanyanya lagi.

"cih... Gue hanya menyembunyikan identitas gue dari semua orang. Yah yang gue pernah bilang ke lo kalau gue orang kurang mampu dan gue hanya memperkenalkan diri sebagai Rachel Talia W. Itu bukan nama asli gue" ujar Rachel tajam.

"kenapa lo rahasiain ini ke gue?" tanya Agam yang masih linglung.

"penting gitu gue kasih tahu ke orang yang udah nyakitin gue? Gue nutupin identitas gue dari lo karena gue ga mau lo manfaatin gue. Lo pikir gue pacaran sama lo, gue ga akan suruh orang cari tahu identitas lo? Hah?" bentak Rachel.

"maksud lo?" tanya Clarissa menengai.

"yang diluar jangan menguping" terik Rachel dari dalam ruangan.

"gue udah nyuruh 5 orang untuk mata - matain lo. Gue udah dapet beberapa kabar. Gue tahu lo udah punya pacar sebelum pacaran sama gue, lo pacarin gue hanya untuk mendapatkan uang jika seandainya waktu itu gue bilang orang kaya. Tetapi saat lo tahu kalau gue orang miskin lo tinggalin gue tanpa kabar dan tiba - tiba mutusin gue secara sepihak. Lo sekarang tahu kan kenapa semenjak lo ninggalin gue, gue ga pernah nyesel? Karena gue udah tahu semuanya, gaperlu lo ceritain gue bisa cari tahu sendiri" ujar Rachel tajam mengeluarkan uneg - unegnya yang ia simpan 2 tahun belakangan ini.

"gue ga akan ngemis - ngemis hanya karena cinta. Gue merasa sangat beruntung karena akal gue yang nyruh gue nyewa orang untuk mata - matain lo" ujar Rachel.

Agam dan Clarissa hanya bisa menunduk takut melihat tatapan tajam yang diberikan oleh Rachel dengan pancaran kebencian.

"lo tahu, saat lo ninggalin gue, gue lagi ngebutuhin orang buat ada disisi gue tapi percuma lo pergi ninggalin gue hanya demi keuntungan. Lo mau tahu apa bencana yang terjadi sama gue hah? Nyokap gue meninggal karena jantungan gue kesepian semenjak nyokap gue meninggal, gaada yang nemenin gue kalau lagi sendiri. Disaat itu gue berharap lo ada didepan gue, dan doa itu terkabul tapi tidak semuanya bukannya lo menghibur gue lo malah datang dengan kabar buruk, lo mutusin gue dihari pemakaman nyokap gue. Dimana hati lo, Setan?" teriak Rachel frustasi.

"maaf" hanya itu yang dikatakan oleh Agam.

"maaf lo bilang hah?" tanya Rachel skeptis.

"gue ga pacaran sama Clarissa lagi kita putus saat gue bilang kalau gue lebih nyaman sama lo" ujar Agam sambil menunduk.

"penting gitu buat gue?" tanya Rachel tajam.

"gue ngerasa bersalah banget. Jadi gue pengin kita balikkan seperti dulu" ujar Agam sambil menatap Rachel penuh pengharapan.

"balikkan? Sorry gue gak bisa, gue gamau jatuh kejurang untuk kedua kalinya. Gue gamau hati gue lo sakitin lagi, cukup sekali lo sakitin gue gak lagi" ujar Rachel santai.

"Chel, kasih Agam kesempatan, dia udah cinta mati sama lo Chel" ujar Clarissa membela.

"kesempatan buat apa? Kesempatan buat sakitin gue lagi, hah?" bentak Rachel.

"udah ah.. Gue males nerusin masalah pribadi gue. Lo berdua hanya buang - buang waktu berharga gue" ujar Rachel langsung meninggalkan ruangan. Tapi sebelumnya ia memanggil Mirah terlebih dahulu.

"Mir, kamu tanda tangani berkas itu terlebih dahulu rapat pagi ini kita tiadakan mood saya sudah rusak. Mengerti?" ucap Rachel.

"mengerti nona" ujar Mirah sambil menunduk.

Rachel berjalan melewati Agam dan Clarissa yang masih menatapnya.

Rachel pusing, kenapa dia tidak bisa tenang tadi?  Mangapa tidak bisa mengontrol emosinya? Rachel mengusap kepalanya gusar lalu masuk kedalam mobil menuju suatu tempat yang sudah lama ingin ia kunjungi.


# # # #

Setelah kepergian Rachel, Agam dan Clarissa saling berdiam diri.
"Gam, gimana cara jelasinnya ke Rachel? Memang benar apa yang ia katakan, tapi itu dulu sebelum lo jatuh cinta sama Rachel benar kan?" ucap Clarissa membela.

"ini salah gue, kalau bukan karena perusahaan gue hampir bangkrut dulu gue ga bakal buat kayak gini" gusar Agam.

"udahlah kita pulang saja, gue pantes untuk dibenci" ujarnya lagi.

"lo ga boleh putus asa gitu kalau lo cinta lo harus pertahanin ga boleh lo lepas gitu ajha" bentak Clarissa.

"walaupun rasa cinta gue ke lo besar tapi demi cinta gue itu gue rela lo sama dia" ujarnya mengikhlaskan Agam dengan Rachel.

"gue ga akan ngelepasin dia tapi gue akan berusaha membuat dia percaya ke gue lagi" ujar Agam tenang.
"jika dia menandatangani ini berarti ia setuju untuk bekerjasama, jadi kita akan sering bertemu itu akan membuat lebih mudah" picik Agam.

"hmmm gue selalu dukung lo kok, tenang ajha. Yaudah pulang yuk gue laper, kita makan dulu" rengek Clarissa.

"iya iya" gemas Agam langsung mengacak acak rambut Clarissa.

"jangan issshh Agam nanti rusak rambut gue lo gituin" ujar Clarissa kesal. Agam hanya nyengir dan langsung berjalan meninggalkan Clarissa yang masih kesal.

# # # #

Rachel tiba ditempat yang ingin ia tuju. Ia pergi ketempat dengan pemandangan yang luar biasa tapi disini ia tidak dengan keadaan yang baik melainkan buruk ia menangis mengingat kejadian ditempat ini.

Yah, tempat yang didatangi oleh Rachel adalah sebuah dataran tinggi yang bisa melihat kota Jakarta secara gamblang dari atas. Tempat yang mengingatkan akan kejadian baik yaitu saat Rachel ditembak oleh Agam serta kejadian buruk dimana Agam memutuskannya hanya demi wanita lain.

Rachel menangis tersedu - sedu untuk pertama kalinyalah saat ia menjabat sebagai CEO menangis karena seorang pria yang menurutnya sangat brengsek.

"kenapa lo musti datang lagi dikehidupan gue! Gue udah berusaha mati - matian untuk lupain lo! Lo ga tahu kan gimana rasa sakit dihati gue yang gue pendem 2 tahun ini? Hah! Dan lo enak - enaknya datang dihadapan gue dan minta maaf? Seenak mulut lo ajha lo minta maaf ke gue! Kalau mau pergi ya pergi ajha ngapain lo isi datang segala kalau boleh lo pergi untuk selamanya gue ikhlas deh!" teriak Rachel kesal.

Setelah mengeluarkan sumpah serapahnya selama kurang lebih 20 menit Rachel kembali ke dalam mobil dan beranjak menuju rumahnya karena ia akan balik ke Paris lagi malam ini.

# # # #

Rachel sampai dirumah 25 menit kemudian. Ia masuk kedalam rumah dan disambut tatapan khawatir dari sang ayah.

Ayah Rachel langsung menghampiri putrinya sejak Mirah memberitahu kejadian di restoran tadi pagi.

"kamu kemana saja? Are you okay honey?" tanyanya cemas.

"i'm okay dad" ujar Rachel lemas.
"aku akan kamar untuk mengambil koper dan barangku. Aku akan berangkat hari ini. Daddy harus selalu sehat disini okey?" tanya Rachel dengan senyum manisnya.
"hmm kamu juga harus sehat disana. Kalau ada apa apa telfon daddy, daddy pasti bantu kamu. Promise?" tanyanya.
"promise dad" ujar Rachel memeluk sang ayah.

Rachel mengambil koper serta perlengkapan lainnya dan langsung turun ke bawah untuk berpamitan.

"aku akan selalu merindukanmu my princess" ujar ayahnya.
"me too" ujar Rachel.
"ya sudah kamu berangkat, takutnya telat" ujarnya lagi.
"oke. Bye dad see you next time. Love you" ujar Rachel memberikan kiss bye.
"love you too honey. Bye" ujar ayah Rachel sambil melambaikan tangannya.

Rachel berangkat menuju bandara untuk penerbangan Indonesia-Paris dengan pesawat pribadinya.













Yeayy jadi juga ceritanya.....
Tunggu next part ya....
Untuk besok aku belum bisa publish cerita jadi nanti aku sekali publish cerita bisa banyak....
Jangan dihapus dari daftar bacaan kalian ya...nanti aku sedih..
Wait me come...

Salam Astrid...

Flexible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang