8

44 5 0
                                    

Rafael Bangun Dari tidurnya, ia melihat jam Sampai akhirnya matanya membuat sempurna Karena ia Telat bangun.  Sekarang pukul 08.30 Pagi Dan ia harus berada diruangan rapat pukul 09.00 Pagi Ini.  Dengan cepat Rafael bangun Dan Langsung masuk Kedalam Kamar Mandi.

Tak Sampai 15 menit Rafael keluar Dari Kamar Mandi menggunakan baju handuk Dan Langsung menuju lemari pakaian.

5 menit kemudian Rafael keluar Dari kamarnya menuju Lantai bawah untuk sarapan sebentar Dengan menggunakan jas berwarna Hitam dalaman berwarna merah,  celana kain berwarna Hitam Serta Dasi berwarna navy pekat.

"Pagi, kamu kok buru - buru sekali? " Tanya mama Rafael yang terlihat sedang menyiapkan piring diatas meja makan.
"Pagi juga MA.  Aku Hari Ini Ada rapat Sama client Penting jadi harus buru - buru. ma Aku Hari Ini mungkin pulang Agak malam jadi mama ga perlu nungguin Aku oke? " ucap Rafael sambil mencomot 1 roti tawar yang sudah diolesi selai blueberry.
"oke" ucap mama Rafael.
"mah Aku makan dijalan ajha, bye mah" ucap Rafael.
"Hati -hati Di Jalan jangan ngebut, pelan ajha Pasti Sampai.  Oke" ujar mama Rafael Dengan lembut.
"hmmm" setelah Itu Rafael Langsung bergegas Pergi menggunakan mobilnya menuju restoran Melody.

# # # #

Rachel menuju pintu keluar Dengan badan yang sugar setelah Mandi untuk yang kedua kalinya Dipagi Ini. Ia keluar Dengan pakaian yang sangat rapi yaitu kameja berwarna Tosca yang lengannya dilipat hingga disiku,  celana kain berwarna Hitam, high heals berwarna coklat tua, rambut yang diikat pony tail Dan juga make up seperti biasa yaitu natural.

Ia menuju mobil yang biasa ia pakai ketika Di Indonesia Dengan Iringan 2 Mobil dibelakangnya ya Mobil sekretaris Serta pengawalnya.

"apa tempatnya mereka sudah siapkan? " Tanya Rachel to the point.
"sudah Nona, sekretaris tuan Rafael mengatakan bahwa rapat Ini diadakan Di restoran Melody, Karena mereka sudah menyewa restoran Itu untuk 1 Hari full" ujarnya lagi.
"baiklah. Kita lihat Apakah mereka Akan Telat lagi seperti kemarin atau tidak" ujar Rachel mengeluarkan suara yang sangat menyeramkan sehingga Siapa Saja yang mendengarnya Akan merinding.
Mirah yang mendengar Itu hanya bisa menelan ludah, ia yakin jika clientnya Ini tidak Hadir tepat waktu maka Akan Ada pertempuran dunia ke3.

Rachel masuk Kedalam mobilnya Dan Langsung bergegas menuju restoran Melody seperti janji.
Rachel Mengecek jam tangannya baru menunjukkan pukul 08.28. Ia menunjukkan smirk khasnya sambil memikirkan apa yang Akan terjadi ketika clientnya Itu Telat lagi.

RESTORAN MELODY

Rachel Sampai Di restoran Melody 15 menit kemudian Lalu ia keluar Dari Mobil Dan segera dikawal Oleh 5 bodyguardnya tersebut untuk memasuki restoran Karena suasana yang ramai.
Rachel melangkah masuk Dan telah disambut Oleh beberapa pelayan.

"selamat Pagi Nona,  selamat datang Di Restoran Melody, anda Pasti Adalah client Dari tuan Rafael benarkah? " ucapnya mencoba untuk bersosialisasi Dengan memamerkan senyum menahan yang dibalas tatapan datar Oleh Rachel.
"iya Kami Dari Wijaya Group, Apakah tuan Rafael sudah datang? " ucap Mirah sebagai juru bicara Rachel.
"oh,  belum Nona, tadi sekretaris tuan Rafael sudah sempat Tiba disini tapi mereka mengatakan bahwa Akan Tiba bersamaan Dengan tuan Rafael saja" jawabnya sopan kepada Mirah.
"baiklah,  Apakah selain Kami Akan Ada yang datang?  Apakah asisten tuan Rafael mengatakan Ada yang ikut dalam rapat Ini? " Tanya Mirah menyelidiki, Karena memang Ini yang Biasanya Ia lakukan jika Ada rapat Dengan client Dan diluar Kantor Rachel.
"hmm..  Iya Ada Satu perusahaan Royal Group atas Nama Kevin Roy. Hanya Itu yang dipesankan Oleh tuan Rafael Nona" ucapnya sembari mengingat.
"oh baiklah" ucap Mirah sambil melirik Rachel.

"Nona Apakah Nona Akan menghadiri rapat Ini?  Mengetahui wajah Nona. Maksud saya Akan Ada 2 orang yang mengetahui wajah asli Nona? " Tanya Mirah sambil berbisik.
"Yah,  mau bagaimanakan lagi, demi perusahaan yang Jaya Dan kuat saya Akan merelakan apa Saja. Saya siap Dengan ini" mantap Rachel.

"maaf,  bisa antarkan Kami keruangan rapat? " ujar Mirah kepada pelayan restoran tersebut.
"Mari" ucapnya sambil menunjukkan tempat.

Mereka Sampai didepan pintu ruangan yang berwarna Putih Dengan desain ukiran pada pintu yang begitu unik. Pelayan tersebut membukakan pintu Lalu mempersilahkan Rachel Dan rombongannya masuk.

"jam berapa Ini Mirah? " Tanya Rachel ketika pintu sudah ditutup kembali.
"10 menit lagi pukul 9 nona" ujarnya.
"baiklah kita tunggu 10 menit lagi" ujar Rachel Dengan raut tenang.

# # # #

Rafael menginjak pedal gasnya Saat melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 9 kurang 10 menit. Ia Lalu menelepon sekretarisnya untuk Tiba disana tepat waktu Karena tidak mungkin dirinya bisa datang tepat waktu akibat macet yang cukup Parah

"Hally Rey,  kamu tidak perlu menyusul saya, on the way lagi kejebak macet Sekarang kamu susul mereka Di restoran mereka Pasti sudah Tiba Disana katakan saya Minta maaf Karena telat" ujar Rafael Dengan raut panik,  Karena Ini menyangkut masa Depan perusahaannya, jika kontrak Ini dibatalkan maka akibatnya Adalah ia harus membayar ganti rugi 2x lipatnya.

Rafael mengklakson Mobil didepannya agar bisa mendapatkan celah untuk bisa menerobos kemacetan Ini.

# # # #

Rachel mendengar keributan didepan restoran, ia Lalu menolehkan kepalanya menghadap Mirah Dengan raut bertanya. Lalu menajamkan pendengarannya lagi Apakah ia tidak salah Dengar.
"Mirah coba kamu periksa Apakah mereka sudah Tiba? " ucap Rachel yang mulai Bosan baru 5 menit ditempat Ini.
"Akan saya periksa nona" ujarnya.

Mirah baru Saja Akan melangkah keluar ruangan sudah dihadang Dari luar Oleh CEO Royal Group yaitu Kevin Roy. Dengan senyum menawannya Ia tunjukkan kepada Mirah. Tapi sebenarnya sifat Mirah Dan Rachel tidak Berbeda mereka tidak Akan alay seperti gadis - Gadis pada umumnya yang Akan berteriak histeris jika melihat kejadian seperti Itu.

"perkenalkan, saya Kevin Roy Dari Royal Group" ujarnya memperkenalkan Diri kepada Mirah sambil mengangkat tangan,  sedangkan Mirah hanya menatap Kevin Dengan tatapan dongkol.
"Apakah anda Adalah CEO wijaya Group?" tanyanya yang masih belum melihat kearah Rachel sambil melihat tangannya yang belum dibalas Oleh Mirah Dengan raut kecewa.
"maaf, saya Mirah sekretaris Nona Rachel,  bisa anda lihat orang yang sedang menelfon? Itulah Nona Rachel CEO Wijaya Group" sahut Mirah yang sedang menunjuk kearah Rachel yang sedang menerima panggilan Dari bawahannya.
"oh,  baiklah maaf. Apakah perusahaan Mark Group sudah Tiba?" Tanya Kevin kepada Mirah.
"belum Kami sedang menunggunya tapi mereka belum juga Tiba" ujar Mirah datar.
"owh baiklah" ujar Kevin.

Rachel menutup sambungan Dan memasuki HP nya Kedalam Kantong celana Dan segera membalikkan badannya. Ia melihat 1 orang lagi Disana, seorang Pria menggunakan setelan jas berwarna Putih,  Dengan dalaman berwarna cream yang terlihat jelas Karena semua kancing jasnya tidak dikaitkan postur tubuh yang lumayan tinggi, wajah yang bisa dibilang good look lah Ya,  rambut yang sengaja dibuat Acak - acakan. Orang tersebut menatap Rachel Tanpa mengedipkan Mata sama sekali seperti melihat Setan yang berwujud malaikat. Sedangkan Rachel yang melihat jelas tatapan orang tersebut hanya menhembuskan nafas Kasar Dan kembali menjadi 2d yaitu datar n dingin.

"selamat Pagi Nona Rachel perkenalkan Nama saya Kevin Roy Dari Royal Group, senang bertemu Dengan anda" ujar Kevin yang masih Terpesona Dengan wajah Rachel.
"Sel... " baru Saja Rachel ingin menjawab Tiba - Tiba pintu ruang diketuk Oleh seseorang.
Masuklah seseorang Itu yang Tak lain Adalah sekretaris Rafael yaitu Rey.
"maaf Nona Rachel,  tuan Rafael Akan Hadir tapi ia sedikit terlambat Karena macet, saya baru mendapat informasi Ini setelah tuan Rafael menghubungi saya.  Sekali lagi saya Minta maaf" ujarnya. Rachel menghembuskan nafas kasar sekali lagi ia menoleh kearah Kevin yang masih melihatnya Dengan wajah yang masih terhiasi Oleh senyum menawannya.
"sudah saya duga" ujar dingin Rachel Dengan suara yang terdengar sedikit menyeramkan. Kevin yang tadi melihat Rachel Dengan raut senang Dan berbunga - bunga nampak Kaget Dan menelan ludah dalam - dalam.
"Apakah diruangan Ini Ada yang mempunyai Nomor ponsel Rafael?" Tanya Rachel dingin kepada semua orang yang Ada disana.
"tapi Nona... " Kalimat Rey terpotong akibat seseorang Tiba - Tiba masuk Kedalam ruangan Dengan nafas tersenggal - senggal.
"maaf saya terlambat" ujarnya.















Kira - kira Siapa Ya yang datang?
Next partnya besok Ya...  Aku usahain biar sekali update 2 sekaligus...
Thanks.
Like, comment, n vote guys....
Berharap pada Kalian...

Salam Astrid

Flexible Where stories live. Discover now