22

43 3 0
                                    

Aku kasi bonus buat para reader ya karena udah baca my INFORMATION ini part terakhir minggu ini ya, minggu depan aku dateng lagi ditunggu ya!!!
Wajib loh

------------------------------------------------------------------------

Setelah mengantarkan Reina kembali ke kampus karena ia dijemput oleh supir pribadinya disana, Rachel menuju kantornya karena tadi Mirah sudah menelfonnya karena ada beberapa berkas yang perlu ditanda tangani oleh Rachel.

Rachel mengendarai mobilnya dengan santai sambil mengingat kejadian tadi yang membuat emosinya naik lagi, tapi untungnya ia sudah membuat pertahanan yang lebih dari kata kokoh.

"dunia kok sempit banget ya?" tanya Rachel kepada dirinya sendiri.

Rachel mengendarai mobilnya lebih cepat karena suasana jalan yang cukup sepi.

Rachel sampai dikantornya tepat pukul 9 malam, ia langsung melangkah menuju ruangannya dimana sudah terdapat pengawalnya didepan pintu ruang kerjanya serta Mirah yang duduk dikursi ruangnya sendiri.

Mirah yang baru melihat Rachel langsung beranjak berdiri dan menghampiri Rachel dengan membawa beberapa berkas penting.

"maaf mengganggu anda malam - malam seperti ini nona, ini adalah berkas dari kantor cabang di Indonesia. Direktur Zen meminta anda untuk menandatangani berkas ini yang isinya tentang pembelian tanah yang anda inginkan di Amrik untuk kantor cabang baru" ujar Mirah menjelaskan dengan detail.

"apakah ini saja atau ada yang lain?" datar Rachel.

Setelah mengatakan itu Rachel melanjutkan langkahnya menuju ruanggannya dan dengan sigap Mirah mengikutinya dibelakang.

Mirah yang sudah 2,5 tahun bersama Rachel merasakan hawa tidak enak, dan dia tidak akan mencari gara - gara atau dirinyalah yang akan kena akibatnya.

"satu lagi adalah berkas dari Perusahaan Joe Corp, ini adalah data uang yang mereka berikan untuk kerjasama ini dan mereka meminta anda untuk memberikan kedetailan keuangan perusahaan Wijaya Group nona" ujar Mirah.

"baiklah, biar saya sendiri yang memberikan itu saat rapat 2 hari lagi. Jika mereka menginginkan sekarang katakan itu perintah saya! Mengerti?" ucap Rachel memberi penekanan pada kata Mereka.

"ba..baik nona" ujar Mirah gugup dan langsung keluar dari ruang Rachel yang mirip neraka kedua itu.

Rachel membuka ruangan menuju kekamarnya yang ada dibalik tembok itu, ia berniat untuk tidak pulang kerumah malam ini.

Saat ruangan itu terbuka Rachel tanpa melepaskan alas kakinya langsung merebahkan diri di atas kasur Queen Sizenya.

Dibalik sikap keras kepala Rachel dan dinginnya, tersimpan banyak luka hanya saja ia menyembunyikannya dibalik itu semua.
Dia bisa membuat orang lain bahagia namun tidak dirinya sendiri, dan dia berpikir untuk dikehidupannya yang sekarang ia tidak akan terluka lagi namun nyatanya tidak.
Orang dari masa lalunya kini mengusik kehidupannya lagi entah sampai kapan ia hanya perlu menunggu waktu.

# # # #

Keesokan paginya Rachel bangun kesiangan inilah untuk kesekian kalinya ia telat bangun, dengan cepat dia bergegas kekamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

Setelah selesai semua Rachel menuju ruang kerjanya  setelah menutup kembali ruang pribadinya.

Rachel hampir jatuh kebelakang karena kaget melihat seseorang yang sedang duduk manis disofanya jika saja dia tidak bisa mengontrol kembali ekspresinya.

"astaga! Lo mau bikin gue jantungan??" tanya Rachel kepada orang tersebut.

Tetapi orang yang diajak bicara hanya nyengir kuda.

Flexible Where stories live. Discover now