9

43 5 0
                                    

Rafael semakin frustasi Karena kemacetan yang bertambah Parah.
Ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 09.15 menit.
Ia mengklakson mobil didepannya agar Lebih cepat untuk berjalan.

Setelah 5 menit terjebak macet akhirnya jalanan pun kembali lenggang Dan Rafael meningkatkan kecepatan mobilnya menjadi diatas rata - rata, jalanan yang seharusnya ditempuh 15 menit lagi agar Sampai hanya dibutuhkan 5 menit untuk Sampai.

Rafael Langsung memasuki restoran lewat pintu belakang Karena pintu depan yang masih ramai Dengan awak media.

Rafael Langsung disambut Oleh beberapa pelayan untuk info ruangan yang sudah dipesankan Oleh sekretarisnya.

Rafael berjalan dilorong yang tidak terlalu gelap,  ia berhenti didepan pintu Putih yang berukiran Indah Lalu membuka pintu tersebut.

"tapi Nona... " ucap Rey yang terdengar ditelinga Rafael.
"maaf saya terlambat" potong Rafael cepat.

# # # #

Rafael yang baru Tiba Langsung disambut tatapan devil Oleh Rachel.
Mirah yang melihat hal tersebut hanya bisa berdoa agar tidak Ada Adu lafalan shalat eh gak Deng lafalan sumpah serapah diruangan Ini.

"25 menit rekor terbaru yang pernah anda buat" ucap Rachel sinis kepada Rafael.
"Gilak nih Cewek, omongannya mantap, Sekarang Dia mencoba untuk membangunkan serigala yang sedang tertidur" desis Kevin sangat pelan sehingga tak Ada yang mendengarnya.

"maaf, tadi dijal..." ucap Rafael terpotong Karena sudah disahut Duluan Oleh Rachel.
"jika anda sudah tahu jam Segini Akan terjadi kemacetan seharusnya anda datang Lebih awal" ucap Rachel dingin.
"maaf, setelah Ini saya tidak Akan mengulanginya. Bagaimana Kalau kita Langsung to the point aja?" ujar Rafael yang tidak ingin memperpanjang.
"baik" ucap Rachel acuh.

Setelah 1 jam mereka rapat,  akhirnya rapat Itu selesai.
Mereka Langsung dihidangkan Makanan mengingat tempat yang dipesan Adalah Sebuah restoran yang terkenal Di ibukota Jakarta Ini.

Setelah kejadian tadi Pagi,  Tak Ada yang Berani membuka topik pembicaraan, mereka makan Dengan keadaan yang cukup canggung.

"hmm,  bagaimana Kalau kita Jalan - Jalan besok?  Setuju?  Tuan Rafael Dan Nona Rachel?" ujar Kevin yang tidak Suka suasana seperti Ini.

"saya bisa Saja, tapi saya Akan Mengecek schedule terlebih dahulu" ujar Rafael sambil mengambil air Putih.
"saya tidak bisa Karena besok siang saya sudah harus dibandara saya Ada tugas Kuliah Dan pekerjaan saya senantiasa menunggu di Paris" ujar Rachel tidak sedingin tadi tapi intonasinya masih datar.
"sayang sekali, padahal saya ingin mengajak anda bertemu Dengan rekan Bisnis saya yang Ada Di Paris, ia Akan Tiba Di Indonesia besok" ujar Kevin kecewa.
"jika boleh tahu Siapa orangnya? " Tanya Rafael.
"Ryann SriWijaya, Dari SriWijaya Group" ujar Kevin tenang.  Rachel yang sedang meminum air Sampai tersedak mendengar Nama yang familiar tersebut.
"Ada apa Nona Rachel Apakah kau mengenalnya? " Tanya Kevin yang khawatir.
"Yah,  Ryann Adalah sahabat Kecil saya, saya sering bertemu dengannya" ujar Rachel yang sudah bisa mengontrol kekagetannya.
"oh" ujar mereka serempak.
"saya harus Pergi, masih Ada yang perlu saya urus dulu" ujar Rachel sendiri Beridiri Dari kursinya.
"biar Kami antar" ujar Rafael Dan Kevin serempak.
Rachel tidak menjawab ia hanya berjalan melewati pintu restoran Dan keramaiannya, Lalu masuk Kedalam mobilnya.

# # # #

"wah,  hebat tuh Cewek, cantik tapi kayak singa, belum tahu Dia Kalau yang Dia siniskan tadi Akan membangunkan serigala yang lapar. Salut gue salut gue sama tuh Cewek,  gue aja Kagak berani" ujar Kevin sambil geleng - geleng sendiri tapi dapat didengar Oleh Rafael.
"Sekarang gue Tanya sama lo" kesal Rafael.
"Apaan? " tentang Kevin.
"yakin Cewek Itu yang mau Lo jadiin tempat pelarian? " Tanya Rafael serius.
"Kalau bisa kenapa nggak?" jawab Kevin.
"oke Gini ajha kita buat tantangan Siapa yang bisa ngerebut Hati Rachel Dia yang menang,  Gimana setuju?" ujar Kevin kembali.
"ngapain Lo bawa - Bawa gue? Gue kagak mau ikutan oon" ujar Rafael frustasi Dengan sehabatnya Ini.
"sekali lagi Lo ngatain gue oon gue hancurin tuh perusahaan" ujar Kevin mengancam.
"Lo berani? Yaudah Kalau gitu gue kasih pesan ke Rachel Kalau Lo Suka sama Dia atau gue sebarin aib Lo kesemua sosmed? Gimana, Kevin Roy? " Tanya Rafael.
"etdah ampun Dijah hayati nyerah, Dedek Sakit abang giniin terus" ujar Kevin yang dialay - Alaykan.
"idih jijik gue dengernya, obat Lo habis Ya?  Sini gue beliin" ujar Rafael jijik.
"Udah ah, back to topic, Lo setuju gak?  Kalau Lo gak setuju berarti Lo Adalah Pria tercemen yang pernah gue tahu" ujar Kevin memaksa.
"aisshhh iya iya gue setuju.  Berapa bulan Lo kasih waktu? " Tanya Rafael malas.
"hmmmm 2 bulan ajha males gue lama - lama" ujar Kevin.
"huanjir cepet banget Lo Kira naklukin tuh Cewek Kagak susah? Dia tuh bukan kayak Cewek yang lain Kalau Lo kedipin Mata Langsung klepek klepek Dia mah beda Lo kedipin yah Dia mah Langsung ngira Lo Udah Kagak waras" ujar Rafael seketika tawanya meledak.
"Gamau tahu pokoknya Waktunya 2 bulan Udah kecantol Kalau diantara kita gaada yang dapetin, berarti memang tuh Cewek Gila, masak sama cowok ganteng nan kece Dia kagak mau? " ujar Kevin yang akhirnya malah memuji Diri sendiri.
"ngomong sama tembok sono,  gue Ada meeting Bentar lagi,  bye Kevin, mimpi Lo kayaknya kurang ketinggian, Udah Sana Lo tinggiin lagi" ujar Rafael Langsung mengambil langkah setuju meninggalkan TKP.
sekretaris mereka yang melihat hal tersebut ingin sekali tertawa namun mereka menahannya agar tidak kelepasan.
"emang gue salah ngomong Ya? " Tanya Kevin kepada sekretarisnya.
Namun hanya dijawab gelengan Saja.
Kevin yang melihat hal tersebut hanya mengangkat bahu Dengan tampang Bodo amatlah.













Next partnya ditunggu yach....
Jangan lupa vote n comment guys...

Salam Astrid;)

Flexible Kde žijí příběhy. Začni objevovat