11

43 4 0
                                    

Keesokan harinya Rachel duduk disofa depan televisi sambil meminum coklat panas. Rachel membaca Koran tentang bisnis. Ia memperhatikan perkembangan dunia bisnis pesaing - pasaingnya untuk mengetahui perkembangan.

"apa yang sedang kamu Baca Pagi - Pagi begini?" Tanya ayah Rachel yang sedang berjalan menuju tempat anaknya duduk.
Rachel yang mendengar Itu sedikit Kaget namun Dengan cepat ia normalkan kembali, Tanpa Berniat menjawab Rachel hanya mengangkat koran yang sedang ia Baca.

"apa yang membuatmu gelisah?" Tanya ayah Rachel melihat anaknya yang datang sekali membaca koran Tiba - Tiba sedang membaca koran Dengan serius.

"tidak,  hanya Saja besok Aku Akan mengadakan rapat Dengan Joe Corp Dan Aku tidak tahu perkembangan sahamnya jadi Aku ingin mendapatkan sedikit informasi Dari sini" ujar Rachel sambil menunjukkan koran yang sedang ia Baca.

"bukankah CEO perusahaan Joe Corp Adalah Mantan kamu? Apakah Dia tahu Kalau kamu Adalah anak Dari milyader Kaya Dan Sekarang Adalah CEO perusahaan terbesar dunia? " Tanya ayah Rachel.
"Yah.  Tapi Dia tidak tahu Itu semua, jika bisa Aku ingin karma yang ia lakukan dulu padaku Akan datang sebentar lagi. Aku tidak Akan balas Dendam Karena tidak Ada gunanya jadi biarkan karma yang membalasnya" ujar Rachel sambil menutup koran.
"Itu urusan kamu, asal jangan Berbuat yang tidak - tidak. Mengerti Rachel? " ucap ayah Rachel sembari membelai rambut gelombang Rachel.
"hmm" ucap Rachel.

Rachel Pergi meninggalkan ayahnya yang sedang duduk disofa Dan melangkah menuju kamarnya untuk bersiap - siap, ia berencana Akan Pergi menuju Sebuah cafe untuk bertemu Ryann.

Yah, Sejak Rachel mengatakan bahwa ia Sekarang Ada Di Indonesia Ryann memutuskan untuk ikut menemani Rachel Di Indonesia. Jadi Hari Ini Ryann baru Saja Tiba Di Indonesia Dan Langsung menghubungi Rachel untuk bertemu Di Cafe Rose.

60 menit, Rachel akhirnya Tiba, ia datang sendiri tidak bersama siapa - Siapa. Ia keluar Dari mobilnya menggukan masker Dan kacamata Saja agar tidak dicurigai Oleh orang disekitarnya yang memang tidak terlalu ramai.

Rachel membuka pintu cafe Dan melihat sekelilingnya hingga kedua matanya berhenti pada seseorang yang duduk didekat kaca Jendela Dan kedua matanya sedang menatap kearah jalanan diluar Jendela.

"Dorrrr..... " ucap Rachel tidak terlalu keras.
"Ya tuhan... Copot beneran jantung gue mau tanggung jawab Lo? " ujar Ryann.
"gue cuman mau tanggung Doa ajha" ujar Rachel sambil mengambil tempat duduk didepan Ryann.
"isshhh...  Nyesel Gue ngajak Lo ketemuan" ujar Ryann.
"Yaudah gue pulang" Ambek Rachel.
"Canda elah, Santai aje neng,  gitu ajha ngambek" ucap Ryann.
"yaudah mau ngomong apa Lo? " jutek Rachel.
"ga ngomong apa - apa kok, gue cuman mau mendeklarasikan Kalau gue Udah dateng Di Indonesia " ujar Ryann Dengan cengengesan.
"astajim, Ryann!!  Lo bikin gue kesel tahu gak?  Belum pernah lu gue gibeng? Wah?!?" ujar Rachel gemes dengan sahabatnya.
"Udah pernah kok Hel, waktu Itu Lo gibeng gue Gegara gue Telat rapat.  Heheh" cengengesan Ryann.
"eh busyet nih bocah. Sabar Sabar Rachel orang Gila Ya susahlah diajak ngomong" ujar Rachel.
"dih, Siapa yang Lo Bilang Gila? Hah?" ujar Ryann yang Tak Terima.
"emang gue nyindir elo?" Tanya Rachel sinis.
"etah nih bocah. Kesel gue tahu" ujar Ryann.
"etah Apaan Ryann? " Tanya Rachel.
"etah terangkanlah tung tung Tak tung tung tak" ujar Ryann sambil tertawa lepas.
"back to the point. Gue aja Yang ngomong Kalau Lo ga mau ngomong" ujar Rachel kembali serius.
"Yaudeng mau ngomong apa neng? " ujar Ryann.
"besok gue Ada rapat Sama Perusahaan Joe corp" ujar Rachel lemas. Seketika Ryann melototkan matanya.
"what??  Bukannya Itu mantan Lo Ya?  Si Agam Joshua kan? " Tanya Ryann Dengan Tak Santai.
"hmm, Gue kagak Ada perasaan sama Dia lagi,  yang Ada dihati gue Sekarang Adalah kebencian yang gue pendam selama 2 tahun terakhir ini" ujar Rachel Dengan suara dingin.
"Lo gak boleh balas Dendam yang Lo lakukan Sekarang Adalah perlihatkan bahwa Lo Gadis yang kuat Dan nggak lemah kayak Lo yang dulu perlihatkan Kalau Lo Itu mampu hidup Tanpa Dia disisi Lo Saat Ini. Mengerti Rachel Talita Wijaya?" ujar Ryann memberi Jalan kepada Rachel.
"Akan gue coba. Lihat ajha Dia Akan membayar mahal semua yang telah Dia buat ke gue dulu" ujar Rachel.

Setelah Itu mereka berbincang - bincang Dengan puas Dari hal yang Penting Sampai yang tidak Penting. Sampai Rachel yang memutuskan untuk pamit Karena ia Ada acara makan malam Dengan ayahnya Di restoran yang Biasanya mereka kunjungi dulu Saat bunda Rachel.

Rachel keluar Dari parkiran cafe Dan Langsung pulang kerumahnya untuk berganti pakaian Karena Dari tadi Pagi ia hanya Mandi Satu Kali. Ini akibat Karena ia Di Cafe bersama Ryann Dari Pagi hingga sore berbicara Tak jelas Dengan sahabatnya Itu.

Rachel Tiba dirumahnya pukul 18.30 sore ia Langsung memasuki pintu rumahnya Dan Langsung disambut Oleh sekretarisnya didepan pintu yang kebetulan ingin keluar.

"siapkan semuanya untuk besok" ujar Rachel sambil menghentikan langkahnya.
"baik Nona" ujar Mirah.
"siapkan semua yang saya katakan tadi Saat Di Telfon. Mengerti? " Tanya Rachel.
"baik nona" setelah Itu Rachel bernjak Pergi Dari Sana ia Tak mau moodnya kembali buruk Karena ia Akan makan malam bersama ayahnya Dengan suasana Hati yang harusnya senang.

Rachel melangkah menuju kamarnya Dan Langsung masuk Kedalam Kamar Mandi untuk menyegarkan kepalanya yang sedikit pusing.

Ia keluar Dari Kamar Mandi setelah 20 menit. Ia mengenakan dress selutut berwarna Tosca Dengan ukiran bunga yang sangat Indah. Rachel tidak menggunakan high heals untuk malam Ini, ia hanya menggunakan sepatu sneakers berwarna Tosca yang senada Dengan Dress yang ia gunakan, rambutnya ia Kuncir Satu Dan make upnya yang natural hanya menggunakan bedak,  blush on, lip balm, Dan eye shadow berwarna kulit.

Rachel keluar Dari kamarnya Dan Langsung disambut Oleh ayahnya yang menggunakan jas berwarna Hitam Serta dalaman berwarna Putih celana kain yang berwarna Hitam,  menggunakan fantofel, Dasi yang berwarna Navy Pier, Dan rambut yang terlihat rapi.

"sudah siap, tuan putri? " goda ayah Rachel.
"siap dad" jawab Rachel. Seketika tawa keduanya pecah.

Mereka berangkat menuju restoran Dan mendapat pengawalan ketat Dari 10 pengawal. Mengingat Rachel Adalah wanita yang sangat famous Banyak yang ingin mempersuntingnya namun Rachel Dengan mudah menolaknya begitu Saja.  Entah siapa yang Akan merah hatinya seperti dulu kembali.














Segini dulu ya.....
Next partnya ditunggu...
Vote n comment jangan Sampai lupa.

Salam Astrid :"

Flexible Where stories live. Discover now