4

63 6 0
                                    

Disepanjang perjalanan Rachel hanya bersenandung Kecil ditemani Dengan alunan musik Dari USB yang ia stel.

Drrrtt.. Drrrrt...
Bunyi ponsel Rachel Dari damping tempat duduknya.
Ia melihat Nama peneleponnya, Lalu mendesis ia tahu bahwa sang penelepon Akan memarahinya Karena Telat 5 menit menuju kampus. Ia mengangkat sambungan, Lalu menjauhkan telinganya Dari ponselnya tersebut.
"Lo Dimana sih?!!! " ucap orang diseberang Telefon sambil berteriak membuat Rachel terkekeh Dengan orang tersebut, Sudah ia duga Dengan hal Ini.
"gue otw Reina Laurent..." ucap Rachel menenangkan sahabatnya tersebut.
"oke gue tunggu awas Lo bolos lagi! " ucapnya sambil mengancam.
"iya - iya.. Gue matiin dulu telefonnya gue lagi nyetir Nanti Kalau gue kecelakaan gaada yang bisa Lo omelin lagi" datar Rachel kepada sahabatnya tersebut.
"Lo Kalau ngomong dipikir dulu bisakan?  Yaudah matiin ajha gue Gamau Lo kenapa - kenapa. Bye" ucap Reina sambil ketakutan, ia tahu bahwa Rachel sedang Marah tapi ia ucapkan Dengan Nada tenang Dan Nanti Saat Rachel sudah Tiba Di kampus ia yakin bahwa Rachel Akan mengatakan hal - hal yang Akan menyayat Hati.
"hmmm" ucap Rachel sambil mematikan sambungannya.

# # # #

Sesampainya Di kampus Rachel Langsung menuju ruangannya.
tok..tok.. Tok..
Bunyi pintu diketuk
"Ya masuk" ucap seorang dosen Dari dalam ruangan Rachel.
Rachel masuk kedalam ruangannya. Disambut Dengan tatapan berbunga - bunga Dari kaum Adam Dan tatapan ketakutan Dari kaum hawa yang pernah mencari Gara - Gara dengannya Serta tatapan senang Dari Reina.
"I'm sorry sir, I'm late" ucap Rachel datar kepada sang dosen.
"no problem Rachel.  Comeback to your sit" balas dosen tersebut.

# # # #

Pelajaran pun selesai Reina yang melihat Rachel telah memasukkan buku - bukunya Dengan cepat heran mengapa sahabatnya selalu ingin pulang cepat Dan segera.
"Hel, Lo emangnya mau kemana sih?  Perayaan Dari dulu Lo masuk kampus Sini selalu pulang cepat Dan terburu - buru? " Tanya Reina.
Rachel menghentikan kegiatannya yang ingin melangkah keluar ruangannya.  Lalu menatap Reina, apa yang harus ia katakan?  Dengan cepat Rachel mengembalikan raut wajahnya yang semula panik menjadi datar kembali.

"hmm,  gue Ada acara keluarga untuk Hari Ini Dan untuk yang sebelum - sebelumnya gue harus jaga bokap gue yang lagi Sakit" ucap Rachel yang tidak sebetulnya berbohong. Memang ayahnya sedang Sakit,  Sakit hatinya. Hihihi

"oh yaudah Kalo gitu gue ikut jenguk bokap Lo Ya sekalian gue males Di rumah" rengek Reina.

"jangan! " Bentak Rachel refleks.
"maksud gue gak perlu ke rumah gue! Bokap gue Udah sembuh kok" alibi Rachel.
"oh oke"
"hmm..  Gue Duluan yach"

# # # #

Rachel mencoba berfikir tenang. Ia Sekarang berada dalam mobilnya.  Yah, Dia memikirkan kejadian tadi Siang. Memang benar bahwa sahabatnya tidak tahu detail mengenai keluarganya. Mengingat dirinya selalu menutupi Diri Dari berbagai media sehingga sedikit yang mengetahui wajahnya.

Hari Ini Rachel sangat terburu - buru Karena ia Ada pertemuan Di Indonesia jadi besok ia Akan beralibi lagi untuk tidak masuk Kuliah.

Rachel Sampai dikantornya setelah perjalanan 1/2 jam Karena perjalanan yang cukup macet. Saat Tiba ia sudah ditunggu oleh 5 bodyguardnya Dan juga sekretaris Karena masih Ada beberapa media Disana.
Rachel keluar Dari mobilnya, Tak lupa ia memakai topi, masker, Dan juga kacamata hitamnya.

"Nona,  Hari Ini jadwal keberangkatan anda ke Indonesia pukul 6 sore, masih Ada waktu 1 jam lagi, Apakah Nona bisa menandatangani beberapa Berkas Dari beberapa kantor cabang yang membutuhkan Tanda Tangan anda" Kata Mirah sambil melangkah mengikuti Rachel.

"baiklah Kamu siapkan semua berkasnya, Dan siapkan Pesawat pribadi saya,  jangan Sampai Ada kesalahan seperti sebelumnya, mengerti? " ucap Rachel Dengan Tegas.
"baik nona"

# # # #

Saat Tiba didalam ruangan kerja dikantornya Rachel mendaratkan tubuhnya diatas sofa panjang nan empuknya sambil memejamkan Mata seolah menerawang sesuatu.
Tiba - Tiba ponselnya Bergetar, Ya tadi ia lupa mengaktifkan kembali speakernya Dari sewaktu ia Di kampus.
Ia melihat Nama yang terpampang jelas Disana. "Daddy"
Lalu ia mengangkat ponselnya menuju ketelinga kanannya.

"Hallo dad? How are you? " Tanya Rachel yang sangat merindukan ayahnya.
"I'm okay honey. How about you? " Tanya orang disebrang.
"I'm too" ucap Rachel lesu.
"Apakah kamu masih merindukannya, sayang?" Tanya ayah Rachel yang mengetahui perasaan anak Satu - satunya Dari Nada yang diucapkan anaknya Itu.
"Yah.. I'm remember she, I miss dad.. " ucap Rachel Bergetar. Yah orang yang dirindukan mereka Adalah ibunda Dari Rachel.
"sudahlah sayang Tak perlu bersedih lagi.  Jika kamu Terus seperti Ini ibumu tidak Akan tenang disana" ucap ayah Rachel Dengan lembut.
"oh Ya Apakah daddy sudah bisa melupakan bunda?" Tanya Rachel Dengan Skiptis.
"hahahahha" tawa orang disebrang "daddy juga belum bisa" jawab ayah Rachel cengengesan. Mencoba menghibur sang anak.
"issshhhh daddy bikin kesel" ujar Rachel cemberut.
"iya kita Belajar bersama - sama untuk menerima.  Oh Ya kamu ke Indonesia kapan? Apakah kamu tidak rindu Dengan daddy? " tanyanya.
"bukan Aku yang seharusnya ke Indonesia tapi daddy yang ke Paris" ucap Rachel yang masih kesal. "Aku Akan ke Indonesia malam Ini untuk rapat besok Dengan client baru" tambah Rachel.
"owh yaudah Akan daddy siapkan semuanya disini" ucapnya. Bersamaan Dengan Itu sambungan telah terputus Karena jaringan yang kurang stabil.

Bersamaan Dengan Itu pula masuklah sang sekretaris kedalam ruangan Dengan setumpuk berkas yang siap ditanda tangani.
"kamu bisa keluar sekarang" ucap Rachel yang dibalasi anggukan oleh Mirah.

# # # #

Tepat pukul 1/2 6 Rachel berjalan keluar Dengan rombongan sirkusnya, eh nggak Deng rombongan bodyguardnya Dan juga sang sekretarisnya yang selalu berada disampingnya,  mereka menuju bandara untuk perjalanan menuju Indonesia.

# # # #

Sesampainya Di bandara ia melihat Banyak media Dan fansny berada disana. Rachel bergidik Ngeri melihat Pria - Pria Itu memuji dirinya sambil teriak - teriak tidak jelas.
"aissshhh menjijikan sekali mereka" gerutu Rachel sangat pelan sehingga hanya dirinya Saja yang bisa mendengar.








Bersambung.....
Sorry rafaelnya belum keluar lagi masih diluar dulu n feelingnya kurang jangan lupa vote n comment Ya......

:""'_€~π

Flexible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang