21

38 3 0
                                    

"abang gue udah dateng!! Bang ku kenal sohib gue?" tanya Reina.

"ken...kenal" ujar orang itu masih gugup.

"kok bisa kalian berdua kenal sih padahal gue maunya mak comblangin lu berdua..." ujar Reina polos.

Rachel yang mendengar penuturan Reina melotot tajam dan yang dipelototin hanya cengar cengir gaje. Sedangkan orang itu masih saja diam tak bergeming sama sekali seolah pikirannya sedang menerwang jauh entah kemana.

"Chel??? Lo kenal abang gue?" tanya Reina.

"ckck.. Kenallah! Gimana ga kenal sama orang sebrengsek dia!" ucap Rachel sambil tertawa miris.

"maksud lo?" ujar Reina namun matanya melirik kearah abangnya.

"Chel, gue bisa jelasin itu semua. Gue tahu gue salah buat ngambil keputusan kayak gitu ke lo" ujar orang itu berusaha menjelaskan.

"udah? Gue mau balik, capek dari siang kuliah" ujar Rachel tanpa mempedulikan penjelasan orang itu.

Yah, orang itu adalah Agam Joshua.

"Rein, lo gak pernah ngasi tahu nama panjang lo ke gue, and setiap gue tanya nama panjang lo, lo selalu jawab nama lo itu Reina J." sinis Rachel.

"Chel, bang, gimana kalo kita duduk dicafe, tuh dideket situ ada cafe sambil ngobrolin soal ini. Dan kalian semua harus nyeritain semuanya ke gue!" tegas Reina.

"buat apa? Masa lalu yabg tak berguna! Untuk apa? Mending lo tanya sendiri aja ke abang lo. Gue mau pulang!" ucap Rachel yang ingin melangkah pergi namun diurungkan karena tangannya dicekal oleh Agam.

"sorry, gausah megang - megang udah ada yang punya" ujar Rachel sambil melepas paksa tangannya tersebut.

"Chel gue mohon sekali ini aja gue mau jelasin yang sesungguhnya!" tegas Agam karena ia tahu jika Rachel digunakan cara lembut tidak akan melunak jika dibentak baru ia akan menimbang nimbangnya.

"oke, kali ini gue ladeni orang kayak lo! Tapi lo bisa lepasin tangan gue, karena lo bukan siapa - siapa gue sekarang!" tajam Rachel.

"udah! Jangan tengkar disini! Ini tempat umum kita ke cafe itu aja! Malu tau nggak diliatin banyak orang!" ucap Reina melerai.

Mereka bertiga melangkah menuju sebuah cafe kecil dekat pintu keluar bandara.

Mareka berjalan beriringan masuk kedalam cafe denga Reina yang berada tepat ditengah - tengah.

"oke sekarang lo berdua harus ngasi tahu semua rahasia kalian ke gue!" paksa Reina saat mereka bertiga sudah mendapatkan tempat duduk.

Rachel dan Agam membuang nafas kasar.

"gue sama Agam dulu sempet pacaran" ujara Rachel memulai pembicaraan.

"what? Kalian pernah pacaran?" tanya Reina dengan tak santai.

"iya, waktu itu gue baru kelas 11 SMA dan gue ga sengaja ketemu kakak lo waktu itu karena dikenalin temen gue. Lo kenal Clarissa?" tanya Rachel.

"iya gue kenal, dia tunangan bang Agam" ujar Reina.

Sedangkan Agam sudah mengumpati Reina atas omongannya yang terlalu jujur menurutnya.

"owh... Nah, Cla ngenalin gue sama abang lo setelah deket beberapa bulan abang lo nembak gue. Gue dulu hanya ngenalin diri sebagai Rachel Talita W. Bukan nama asli gue sama Agam" ujara Rachel.

"sampe sekarang juga lo kasi tahu ke gue nama lo sebagai itu. Jadi lo boongin gue juga dong?" ujar Reina dengan tak santai.

"oke gue ngebongkar identitas asli gue ke lo. Nama gue Rachel Talita Wijaya" ujar Rachel datar.

Flexible Where stories live. Discover now