Rachel mengendarai motor besarnya dengan kecepatan diatas rata - rata, kemampuannya dalam mengendarai motor tidak dapat diragukan lagi.

Rachel sampai dirumahnya, ia langsung masuk dan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
Ia menggunakan tanktop berwarna abu - abu serta hot pants berwarna putih, walau setelan pakaiannya terlihat sederhana namun pakaian yang ia kenakan saat ini adalah pakaian anti peluru dan pisau. Jadi ia akan aman walau hanya menggunakan setelan pakaian ini.

Rachel menuju kaca cerminnya dan menggulung rambutnya hingga ke atas lalu beranjak turun menuju ruang bawah tanah.

Diruang bawah tanah menggunakan lift khusus yang menggukan password.
Setelah memasuki lift itu bergerak menuju lantai terbawah.
Saat lift sudah sampai ditujuannya Rachel keluar dan mendapati sebuah pintu besi yang anti peluru dan diamani dengan pengaman wajah serta sidik jari jadi tidak sembarang orang bisa membukanya. Hanya Rachellah yang bisa membuka pintu ini.
Jika didobrak tidak akan ada gunanya karena pintunya anti senjata apapun itu, jadi ruangan yang Rachel pakai ini aman dari segala ancaman.

Rachel diam didepan sebuah laser berwarna hijau lalu menaruh jari jempolnya pada tempat yang disediakan alat pendeteksi itu.
Tak lama kemudian pintu besi itu terbuka dengan lebarnya.
Rachel masuk kedalamnya dan pintu kemabali tertutup saat Rachel masih diluar pintu lampu didalam ruangan ini mati tapi saat Rachel sudah melangkah masuk lampu didalam ruangan itu menyala semuanya dan menampakkan peralatan lengkap yang dimiliki oleh Rachel.

Rachel mengambil salah satu pistol. Lalu ia mengambil 1 paket peluru dan berjalan menuju tembok kosong disebelah rak senjata lalu Rachel meraba tembok tersebut seperti mencari sesuatu. Tak disangka Rachel mendorong tembok tersebut tapi hanya seperti batako yang tergeser lalu tembok itu terbuka dan betapa mengejutkannya ternyata Rachel membuat ruang bawah tanah menjadi halaman belakang hanya saja tidak ada cahaya matahari yang ada hanya pencerahan dari lampu lampu otomatis yang menerangi sebuah ruangan yang mirip dengan halaman ini yang dipenuhi oleh rumput hijau dan juga tanaman.

Rachel beralih kesebuah tombol dibelakan pohon besar dan tidak disangka, satu persatu sasaran buatan muncul dari dalam tanah. Dari ruangan yang mirip seperti halaman belakang yang kosong itu sekarang dipenuhi dengan berbagai macam sasaran buatan yang sudah didesain menyerupai manusia.

Setelah selesai mengeluarkan semua sasaran Rachel mengambil penutup telinga disebuah meja kecil dipinggir halaman itu.

Lalu Rachel mengambil ancang - ancang untuk menembaki semua sasaran yang bergerak menggunakan rel dengan sangat cepat.

Dorrr...

Sasaran terakhir Rachel. Sudah 1 1/2 jam ia melakukan kegiatan ini. Ia kembali keatas untuk mandi dan makan malam setelah mengunci kembali ruangan pribadinya.

Rachel menaiki tangga menuju kamarnya. Ia tidak langsung masuk kekamar mandi melainkan menyalakan televisi.

"mumpung libur kerja kenapa ga gue pake free - freean?" begitulah pikir Rachel.

Rachel menonton kartun kesukaannya sewaktu dulu semasih ada bundanya yaitu Naruto. (hihihi gue juga suka kok). Oke abaikan saja.

Rachel melirik kearah jarum jam yang tergantung cantik tepat diatas televisinya yang sudah menunjukkan pukul setengah 8 malam.

Rachel mematikan televisinya dan langsung masuk kedalam kamar mandinya untuk membersihkan dirinya. Setelah berkutat dengan air kurang lebih 15 menit, Rachel keluar dan langsung memakai baju.

Setelah memakai baju, Rachel keluar dengan wajah segar. Ia memakai tanktop berwarna hitam dan celan jins senada serta ia balut tanktop tersebut menggunakan jaket kulit berwarna hitam untuk melindunginya dari kedinginan.

Rachel turun menuju lantai bawah untuk makan malam. Hari ini ia sendiri yang memboking untuk makan malam kali ini. Ia meminta pembantunya untuk membuatkan tumis cah kangkung, ayam kecap, telur dadar, dan juga ayam goreng. Yah itu semua adalah makanan kesukaan Rachel.

Rachel mengambil tempat duduk dan mendudukinya serta mengambil piringnya untuk melahap semua pesanan khususnya pada malam ini.

Rachel sudah merasa sangat kenyang namun sisa makanannya masih sangat banyak tidak seperti biasanya.

"non, makanannya masih tersisa sangat banyak. Mau diapakan?" salah seorang pelayan memberanikan diri untuk bertanya.

"bisa kamu bagikan kepada pelayan lainnya" ujar Rachel datar setelah itu ia kembali kekamarnya karena masih ada banyak waktu.

Pelayan yang mendengar itu sampai kaget mendengar perkataan Rachel, biasanya jika ada makanan yang tersisa masih banyak Rachel akan menyuruhnya untuk membuang makanan tersebut.

Rachel keluar rumah saat jam sudah menunjukkan pukul  10 malam. Ia menuju garasi dan mengambil motor kesayangannya lalu beranjak keluar menuju tempat tujuannya malam ini.















Next part ya gess....
Jan lupa vote n comment...
Sorry telat update ya....

Salam astrid:"""

Flexible Where stories live. Discover now