Dert

10.2K 876 45
                                    

Part 1 : Break

Anna tersenyum melihat Louis yang mengantarnya sampai ke depan kamarnya yang dulu. Dia mengelus puncak kepala Anna, dan memperhatikannya lekat.

"Sampai di kamarmu, sekarang kau jadi tak punya teman sekamar, tak apa 'kan?"

"Hei, aku sudah biasa sendiri."

"Leluconmu lucu, setiap hari kau selalu bersamaku, mana mungkin sendiri." Louis menggenggam tangannya membuat Anna tersenyum. Kemudian pangeran itu melepaskan genggamannya dan pamit lalu pergi meninggalkannya. Dia akan mulai awal yang baru, semuanya akan dia mulai dari awal. Berhenti dari UKS karena dia sadar bahwa dia tak becus menjaga UKS, dan dia akan belajar sungguh-sungguh agar menjadi kuat.

Dia membuka pintu, terbesit rasa rindu pada Alexa dan Calista meski mereka telah mengkhianatinya. Mungkin saja mereka hanya terjebak, Anna tak tahu pasti tapi dia yakin keduanya orang yang baik. Anna mengambil tas hijau yang dahulu pernah ia buat. Tak sengaja dia melihat gaun pemberian Louis untuknya. Tentunya untuk tahun baru dan tak menyangka sebentar lagi tahun akan berganti. Anna tersenyum samar, apa dia mencintai Louis?

Omong-omong, kemana Nalu selama beberapa hari ini?

-

"Aku seperti mengenal gadis itu, ayah yakin aku harus membawanya kesini dan menjadikannya alat agar kakek dan ayah mendapatkan kekuatan?" Tanya Nalu duduk di samping ayahnya yang sedang meminum secangkir teh hangat di sore hari yang indah ini. Dia memandang langit dari halaman istana yang begitu luas.

Aerald alias ayah kandung dari Nalu itu menaruh cangkir tehnya. "Kau tak mengenalnya, tak mungkin kau mengenalnya, lalukan saja apa yang diperintahkan kakekmu."

Nalu menghembuskan napasnya kasar, mengusap rambutnya. Perkataan ayahnya benar, tak mungkin ia mengenal gadis itu. Namun, mengapa dia kesal saat melihat gadis bernama Anna itu bersama dengan pangeran Oxel? Mana yang benar, ia mengenalnya, atau tak mengenalnya?

"Jangan memikirkannya, dia mungkin tak memikirkanmu juga, jalani saja." Ucap Aerald pelan dan Nalu mengangguk. Benar, untuk apa Nalu memikirkannya?

"Baik ayah, jika kedua gadis suruhan kakek Pycan alias Alexa dan Calista itu tak bisa membawanya kemari, aku akan memaksanya dengan elemenku."

"Bagus Nalu, begitu baru anakku."

-

Louis pergi, entah kemana meninggalkan Academy. Dia berkata kepada Anna untuk menunggu dirinya saat tahun baru. Anna menunggunya, sudah dua minggu sejak kepergiannya dan semuanya juga sudah mulai berubah. Anna belajar dengan benar, entah itu soal elemen atau ramuan. Nilainya juga sudah meningkat. Dan, dia sudah mendapatkan dua teman sekamar. Namanya, Velda dan Belise. Dan entah mengapa keduanya begitu mirip dengan Alexa dan Calista.

"Menunggu seseorang?" Tanya Velda tiba-tiba duduk disamping Anna yang sedang menatap langit dari jendela. Dia membawa dua cangkir kopi dan memberikannya satu kepada Anna.

"Hanya menunggu teman lama."

"Bukan cinta lama?" Velda terkekeh pelan dan menyesap kopinya lalu tersenyum.

"Kau mencintainya 'kan? Pangeran Louis dari Oxel? Aku tak tahu harus berkata apa tapi sebelumnya maaf atas apa yang telah kuberitahukan padamu." Ucap Velda yang membuat Anna menoleh menatapnya setelah lama menatap langit.

"Louis akan menikah, aku mendapatkan kabarnya dua hari yang lalu, kau bahkan tak tahu itu, berhentilah mengharapkannya dan terus-terusan menunggunya dia bukan milikmu lagi sekarang, maaf sebelumnya Anna." Ucap Velda membuat hatinya entah mengapa sakit. Louis bilang dia mencintai Anna, Louis bilang ia akan mengurus semuanya. Louis bilang dia akan menemuinya di tahun baru. Anna bahkan lupa, Louis mungkin akan menemui Anna saat tahun baru, dengan membawa pasangannya yang baru.

"Tak apa, terimakasih Vel, aku pergi dahulu." Anna berjalan meninggalkan Velda dan cangkir kopinya.

Tanpa Anna sadari, Velda melepas kacamata dan kepangannya saat Anna sudah keluar. Tersenyum licik lalu menyesap kopinya.

"Untunglah pangeran Oxel itu akan menikah, aku jadi bisa membawanya dengan mudah setelah Louis akan sibuk dengan pasangannya dan tak akan bisa menyelamatkan Anna." Velda menaruh cangkir kopinya dan tersenyum senang. Dia bukan mirip dengan Alexa, karena Velda adalah Alexa itu sendiri. Dan Belisa adalah Calista. Keduanya sedang menyamar demi rencana yang diberikan tuan Pycan pada mereka.

-

ACADEMY [END]Where stories live. Discover now