DELAYOTA One

66.8K 1.8K 18
                                    

     Ilmu mu akan bahaya tanpa Cinta, sedangkan ilmu tanpa cinta itu tidak cukup.

-B.J.Habibie-

Yaa..ini adalah taun keduaku di putih abu abu. Sudah memasuki satu bulan aku duduk di bangku kelas 2 SMA Pelita Jaya.
     "Yaya...yaya....mau liat foto hasil PLS nggak?"

Ya, nama gue Manalaya Archazia, panggilan gue Yaya. Di sekolah gue untuk siswa baru diadakan PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) sama kayak MOS bedanya PLS nggak ada siswa yang dibuat jadi aneh aneh jadi lebih sederhana.
     "Nggak ah, apaan sih..males"
     "Ini lho liat deh...si Dela kan?"
Dela? Apa dia bilang? DELA?...
     "Rey juga! OMG...Yay..."
     "Lo tu kenapa si ha? Antusias banget." Ujarku sok nggak peduli.
     "Ya ampun Yay...lo satu sekolah lagi sama mereka."
     "Lha terus kenapa? Gue kasi tau ya sama lo...ini bukan kisah tentang Della dan kisah 2 tahun yang lalu. Plis deh!"
Dia hanya mengerjapkan matanya. Aku mulai malas melihat wajahnya yang dibuat menjadi imut.
     "Olla...cabut yuk,laper nih ah kantin aja."
Ya, ini temen gue Olla Merlan. Punya kulit mulus dan kaki jenjang, berbadan tinggi, kurus, dengan paras yang setengah blesterlan England.

10.10

Pergantian  jam ke 6, mata pelajarannya bikin ngantuk yaitu Sejarah Indonesia yang diampu oleh Bapak Tono. Tapi, tumben bapak satu ini belum nongol dari balik pintu kelas.
    "Olla, kita jamkos?"
    "Ya ampun Yay, lo tu kadang kudet sama berita. Pak Tono lagi jemput murid baru."
    "Jam segini? Biasanya murid baru datengnya kan jam pertama terus perkenalan."
    "Lo pikir ini dunia film, wattpad, novel dan sebangsanya itu? "

Gue nyengir.
Pak Tono pun masuk kelas dengan seorang laki laki yang mengikutinya dari belakangnya. Laki laki itu badannya proporsional, matanya sipit, bibirnya menawan, rambutnya kayak rumput bisa gerak gerak kalo jalan.
    "Selamat pagi, Maaf bapak tadi terlambat karena ada ada murid baru. Nah perkenalkan diri kamu.."
    "Hallo semua, namanya saya Alliya Maulana Bariq. Kalian panggilnya Bariq aja jangan Alliya soalnya kalo Alliya kayak cewek, takutnya orang ngira saya ini cewek, okey call me Bariq . Hobby gue adalah tentang fotografi, jadi kalau kalian minat jadi model saya tinggal japri aja. "

Senyumnya manis. Bahkan cewek cewek kelas mulai gila karena cowok ini senyumnya manis gila..Eits itu nggak berlaku bagi gue, karena gue kapok sama yang namanya kenal cowok.
    "Ada yang mau ditanyain tentang saya, tunjuk jari aja pasti saya jawab"
Baru sedetik kalimat itu dilontarkan, semua anak perempuan mengacungkan jarinya ke atas, kecuali gue.
   "Oke..mulai dari depan ya?"
   "Hai Bariq, gue Naya. Lo pindahan dari mana? Dan ceritain tentang sekolah lama lo."
   "Gue Pima. Tipe cewek yang lo suka?"
   "Gue Nataya. Lo udah punya pacar?"
   "Gue Dea. Bisa nggak gue jadi temen baik lo?"
Semua anak memandang Dea dan menyorakinya.
   "Temen apa Temen De..." ujarku
   "Apa si lo sirik!"
   "Gue Mela. Kesan lo liat kita apa?"
   "Oke...gue bakal kasih jawaban ke lo semua. Inti aja ya, Jadi gue pindahan dari SMAN Kartini, alasan gue pindah karena gue nyokap pindah kerja , kebetulan deket deket sini. SMA lama gue nggak banyak yang spesial, cuman terkenal sama modelnya aja yang lumayan menurut gue makanya di sana organisasi untuk bidang fotografi bener bener di maksimalkan untuk mengembangkan bakat, sekolah gue lebih pada pengembangan hobby dari akademik. Soal kantin kayaknya juga nggak jauh beda. "
     "Banyak cogan juga?" Tanya Naya
     "Banyak sih, tapi Cina kebanyakan."
     "Gue lanjut ya, tipe cewek yang gue suka itu dia nggak tomboy tapi kalau dapetnya tomboy dan galak nggak papa sih. Em...suka cewek yang bisa masak juga terus suka cewek yang pengertian, tapi kalau udah beneran suka kayaknya tipe itu malah nggak berlaku. Kalau soal pacar, gue jomblo. Next, kalian bisa kok jadi temen baik gue, ya kita kan semua temen juga jadi nggak ada masalah bagi gue. Kesan pertama liat kalian apa ya? Emmm nggak ada dalam benak, karena gue nggak mau nilai orang sekilas aja."
     "Bariq, ada yang ingin kamu tanyakan pada mereka?"
     "Bapak tau cewek yang duduk diem disana?" Sambil menunjukku.
     "Itu namanya Yaya."
Aku menatap pria itu dan usahanya adalah...
     "Hai Yaya, bisa kenalin diri kamu sebentar? Detail ya?..."
Ya ampun ni cowok rempong banget sih, apa coba...gue aja bukan murid baru kenapa suruh ngenalin diri. Lagian nanya gue langsung juga bisa ,batinku kesal.
    "Gue Yaya. Anak sulung sekaligus anak tunggal, rumah gue nggak jauh dari sini. Umur gue 16 tahun lahir tanggal 17 Januari 2001. Hobby gue apapun yang bikin gue seneng. "

 

     
    
 

DELAYOTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang