"Kaca kamar kamu." Ucap Veranda mendekati serpihan kaca itu.

"Eh... Eh... Jangan di pegang." Ucap Kinal menghentikan langkah Ve.

"Kenapa?" Tanya mereka semua bersamaan.

"Ya kalo dipegang takut bedarah gitu tangannya." Ucap Kinal dengan suara pelan. Mereka hanya mengangguk sambil tersenyum kecil menatap Kinal yang berjalan menuju pecahan kaca itu.

"Ini apaan deh?" Tanya Kinal mengangkat sebuah botol plastik yang di dalamnya terdapat selembar kertas dan beberapa kerikil. Sepertinya untuk pemberat.

Viny dan Beby maju untuk melihat lebih dekat. "Siniin." Kata Viny mengambil botol itu dan mengeluarkan kertas yang ada di dalam sana. Dan ketika dia buka kertas itu, mata mereka yang membacanya membelalak tak percaya.

"What the? Gila! Kinal! Gue kira surat anceman, ternyata surat gaje dari penggemar lu. Nih!" Ucap Viny melempar kertas itu pada Kinal. Sementara Kinal hanya cengengesan menerima kertas dari Viny.

"Ye malah cengar-cengir gak jelas." Ucap Jeje keluar dari kamar.

Kinal melirik Veranda yang masih diam di tempatnya. Sedangkan yang lain sudah kembali ke bawah. "Kenapa?" Kata Kinal yang mengagetkan Veranda.

"Gapapa." Ucap Veranda cepat dan meninggalkan Kinal sendiri.

"Cemburu mah bilang aja." Gumam Kinal tersenyum kecil.

*****

Setelah kejadian waktu itu, Kinal sedikit bingung karena itu adalah pertama kalinya dia mendapat surat kaleng hingga memecahkan kaca jendela kamarnya.

Hari ini Kinal dan semua sahabatnya juga orang tua mereka, berkumpul di rumah Beby. Kinal dengan senangnya mengambil makanan yang sudah di siapkan ART yang ada dirumah Beby.

"Bukan temen gue lo." Ucap Jeje membuat semua tertawa. Kinal yang sibuk memakan makanannya hanya menjulurkan lidahnya.

"Pelan-pelan, sayang makannya." Ucap Mama Lidya.

"Hehehehe enhak sih, bhundha." Ucap Kinal dengan mulut penuh.

"Ke Dady, yuk." Bisik Viny pada Jeje. Mereka pun berpamitan pergi menuju ke arah dapur karena Papa Beby ada disana membantu ARTnya.

"Dady!" Panggil mereka berbarengan.

"Loh? Kok kesini? Masuk-masuk. Dady lagi masak nih." Ucap Papa Beby melihat Viny dan Jeje masuk ke dalam dapur.

"Dad, kita mau tanya sesuatu." Ucap viny dengan wajah serius. Boby, Papa Beby, langsung menghentikan tangannya yang sedang mengaduk sayur. Di liriknya kedua anak sahabatnya itu.

"Mau tanya apa?" Tanya Boby kembali menggerakkan tangannya.

"Soal kita." Jawab Jeje pelan. Boby tahu maksud kedua anak ini. Dia berhenti memasak dan meminta ARTnya melanjutkan.

"Kalian? Kenapa emangnya?" Tanya Boby lagi.

"Dady gak usah pura-pura nggak tau deh. Harapan terakhir kita tuh cuma Dady. Pliisss, Dad ceritain ke kita. Kita tau, ada sesuatu yang kalian semua sembunyiin." Ujar Viny memohon.

Boby menghela nafasnya dan melirik Lidya juga Nabilah yang ternyata ikut masuk saat Viny dan Jeje ke dapur.

"Kalian berdua juga mau tau?" Tanya Boby pada Lidya dan Nabilah yang mengangguk cepat.

Semua Karena Cinta(Completed)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें