Chapter 5 : The Devil

Start from the beginning
                                    

"Memang kenapa? Lelaki itu memang pantas mendapatkannya!'balasku emosi.

"Aku tidak habis pikir. Apa kalian berdua tidak bisa berdamai?"

"Berdamai? Bagaimana devil itu bisa berdamai denganku dengan otak arogannya yang sombong itu?"aku mendecih jengkel ketika wajah Harry yang songong itu terlintas dibenakku."dia itu benar-benar jahat! Aku tak akan pernah memaafkannya!"

Van nampak menatapku ngeri lalu terlihat berpikir kemudian."Hanya perlu kau tau. Menurut gosip, Harry tidak perduli pada musuhnya walaupun dia seorang gadis apalagi orang itu sudah berani menentangnnya..maka Harry tidak akan melepaskannya."Van memegang pundakku dengan cemas."Aku mengkhawatirkanmu. Bagaimana jika dia melakukan sesuatu yang bisa mencelakaimu?"ucapnya.

Aku menghela nafas. Memikirkan itu pun membuat bergidik takut."Kau tenang saja. Aku bisa kok membereskannya."jawabku sambil tersenyum kecil.

"Kau terlihat sangat ingin memberinya pelajaran."Van terkekeh dengan geli.

Aku memutar bola mataku."Tentu saja, Van. Kau tak melihat secara langsung bagaimana wajahku ingin membunuhnya ketika ia mengaku dengan tatapan tak berdosa kalau ialah yang mengoles lem dikursiku!"ucapku sewot."kalau dad tau dia melakukan hal itu, lelaki itu pasti tak akan memiliki kepala lagi."mendadak aku rindu dengan dad. Selama ini aku selalu terlindungi oleh lelaki itu, dad selalu mengatasi masalah mengenai orang-orang yang mengangguku. Namun sekarang? Aku sudah jauh dari keluargaku, aku bahkan menolak segala fasilitas yang menurutku berlebihan karena aku ingin hidup mandiri.

"Hmm..."Van bergumam, membuatku menengok padanya. Seulas senyuman misterius tiba-tiba tersungging dibibirnya."Apa yang kau pikirkan?"tanyaku heran.

"Aku berpikir jika kau akan membalasnya dengan cara yang menarik."

"Menarik?"

Van mengangguk antusias lalu mendekatkan wajahnya ke arahku."Bagaimana jika kau memikat hatinya?"

Aku melotot. Menatap kaget dan tak percaya atas saran konyol Van yang barusan ia katakan dengan lancang."Whatt?! kau ingin aku memikat hati devil itu? apa-apaan?! Kau ingin membunuhku atau menolongku, hah?!"

Van mendengus lalu memutar bola matanya."Maksudku. Kau bisa memikatnya lalu menghancurkannya, menghancurkan hatinya mungkin. Kau jerat dia dengan rasa cinta yang memabukkan lalu kau lepaskan-kau jatuhkan dia sedalam lautan pasifik."

Aku terdiam mendengarnya. Menatap ragu Van yang nampaknya bersemangat dengan sarannya itu."Kenapa kau menginginkan itu? bukankah kau juga mengidolakannya?"

"Ayolah, Hailee. Aku butuh sedikit tontonan drama dikampus ini, aku ingin melihat pangeran kampus mendapatkan cinta yang bisa membuat ia lebih ramah kepada orang-orang disekitarnya, bukannya mengancam dengan aura kematiannya itu."ucap Van.

"Tapi aku nampak akan seperti tunduk padanya! Aku seperti perempuan plin-plan murahan kalau begitu!!"aku mendadak emosi jika Harry tiba-tiba tersenyum kemenangan melihatku yang nampak menyerah dalam pesonanya. Ewh! Itu menjijikan.

"Hei, kita bisa pikirkan cara agar kau terlihat sangat berharga dimatanya hingga ia tertarik padamu."jawab Van dengan mata berbinar."Aku yakin kau bisa melakukannya!"

Aku merengut tidak yakin. Bagaimana pun rasanya aku merasa ragu kalau berurusan dengan Harry, aku belum dan sangat tidak mengenalnya, aku takut kalau ini memiiki resiko yang terlalu besar.

"Tapi.."Van buru-buru menambahkan, wajahnya nampak merenung sesaat."Kalau kau ingin selalu membalasnya dengan bentakan dan teriakan, kurasa dia tak akan menyerah, dia mungkin akan berusaha membasmi hingga kau mampus sebagai musuhnya. Tetapi kalau kau melakukan hal ini..kurasa itu akan berbanding terbalik."

Aku memikirkannya. Itu terdengar menyenangkan. Bayangan wajah terluka Harry membuatku tersenyum sinis. Ia menderita, frustasi dan kemudian mati! Hahahaha, dia tidak akan menjadi mahkluk songong menyebalkan melainkan berubah menjadi mahkluk paling lemah dan hina. Sepertinya akan menyenangkan jika aku bisa menyakitinya!

"Tapi bagaimana aku bisa memikatnya? Dia sangat membenciku dan aku pun begitu. Apakah dia bisa mempan dengan rayuan?"aku bergidik sendiri. Membayangkan menggoda seorang Harry diluar dari semua imajinasi ku.

"Hailee, semua perempuan memiliki potensi."Van tersenyum menyiratkan."Kita satu-satunya mahkluk yang tak bisa ditolak kaum lelaki."ucapnya. Aku merasa itu benar, tapi mendengar nada bicara bangga dari Van entah apa membuatku geli, aku tak pernah membayangkan itu sebelumnya.

"Jadi menurutmu aku bisa menaklukannya? Menaklukan si devil keriting itu? tapi bagaimana jika dia tau? Aku yakin dia akan membunuhku!"

"Tenang saja, aku akan membantumu. Kita akan membuat sebuah skenario panjang yang menarik."

Aku tersenyum mendengarnya. lalu sebuah pertanyaan kembali muncul dikepalaku membuatku menatap Van dengan cemas."Apakah ini memiliki konsekuensi yang besar?"tanyaku dengan sedikit panik.

Van terdiam sesaat lalu menganggukan kepalanya nampak merasa iba dan menguatkan padaku."Ya. Hatimu. Kau bisa melibatkan hatimu tanpa sadar, dan jika kau terlarut didalamnya, maka kau akan terbakar sendiri didalam api yang sudah kau ciptakan."ucapnya membuatku membeku.

.

Butuh Vomment guys:D;*

Story Of Another Us | Harry Styles (Sequel Of Marriage With Calum Hood)Where stories live. Discover now