Chapter 4 : Realatiote

165 20 6
                                    


Harry berjalan santai ke arah kelasnya, 2B yang berada digedung sebelah utara lantai 2. Semua pandangan pun tertuju padanya, baik senior maupun yang seangkatan. Harry hanya mengacuhkan mereka dan terkadang ia hanya tersenyum simpul menanggapi sapaan para gadis disana.

Orang-orang yang ada digedung itu nampak kaget karena melihat keberadaan Harry. Mungkin mereka heran kenapa lelaki itu tiba-tiba berjalan digedung ini. Karena setahu mereka Harry bukan penghuni kelas dari gedung ini. Bukan apa, Harry sudah ditelfon oleh dosen pembimbing yang telah menskors dirinya untuk pindah kelas. Harry sendiri awalnya berada di ruang 1A, namun karena kasus yang ia lakukan, lelaki itu diputuskan untuk pindah ruangan agar dosen yang pernah bersangkutan dalam kasus yang ia lakukan tak lagi melihat wajahnya, walau misalnya mereka tetap saja bertemu. Tentu saja Harry tak keberatan, ia senang-senang saja sekalipun dikeluarkan setiap hari dari kelas ia pun tak perduli selama dirinya merasa bahagia, Harry tak akan keberatan melakukan hal-hal gila yang membuatnya dirinya senang.

Dan kali ini ia kembali terlambat. Kelas sudah dimulai setengah jam yang lalu namun Harry dengan wajah santai mendorong pintu kelas tersebut membuat orang-orang yang ada didalamnya menatap ke arahnya.

Mrs Jelse, selaku dosen pemilik ruang kelas itu menatap Harry dengan alis naik sebelah. Harry hanya menampilkan senyuman mirinya lalu berjalan masuk kedalamnya.

"Harry Styles Jr, kenapa terlambat?"tanya wanitu itu dengan suara lembutnya. Tatapannya bahkan tidak membunuh seperti yang biasanya dilakukan dosen lainnya pada Harry.

"Saya tersesat, Mrs."jawab Harry dengan kebohongannya.

"Oh, silahkan ambil kursimu."

Harry tersenyum mengangguk, ia berbalik sesaat lalu kembali menghadap pada Mrs Jelse sementara dosen itu mulai mengernyitkan dahinya melihat kelakukan lelaki itu."Terima kasih, Mrs. Jarang ada dosen yang baik sama saya.."ucap Harry lalu mengedipkan satu matanya.

Seisi kelas tak berkedip melihat Harry yang baru saja nampak seperti menggoda ibu dosen mereka. Lelaki itu pun berbalik tanpa berdosa mengabaikan Mrs Jelse maupun teman sekelasnya yang hanya bengong.

Harry menarik kesal satu kursi yang tersisa. Sementara gadis disamping kursi itu mendelik tajam padanya tidak senang. Apa-apaan Harry kembali bertemu gadis ini? Oh, ia lupa, mereka memang sekelas. Tapi kenapa ia harus selalu bersampingan seperti ini?!

"Jauh-jauh dariku!"desis Harry sambil menjauhkan posisi duduk kursinya dari Hailee.

Hailee menoleh tak terima."Kau yang pergi dari sampingku!"

"Kau pikir kelas ini punya nenekmu? Seenaknya saja kau menyuruhku pergi."cibirnya.

"Dan kau pun tak berhak menyuruhku jauh-jauh!"

"Oh, jadi kau mau dekat-dekat?"Harry menyeringai menatap gadis disampingnya itu."Kau memang mau dekat denganku, kan?"

"What?! Kau gila?"pekik Hailee dengan mata melotot kesal namun wajahnya nampak memerah, tangannya sudah memegang kotak pensil miliknya."Kalau kau menyuruhku terus bergeser lalu bagaimana aku mendapatkan meja?!"

"Itu deritamu."

"KAU—"

"Ms Hood, ada apa dibelakang sana?"Mrs Jelse menegur karena mendengar kerusuhan kecil dikelasnya. Hailee mendongak lalu menggeleng cepat."Maaf, tidak apa-apa kok, Mrs."

"Yasudah, perhatikan papan tulis di depan kalau begitu."

Hailee mengumpat keras didalam hati. Kenapa pula pelajaran biologi dikelas ini harus duduk berdua? Dan kenapa pula ia lagi-lagi harus berurusan dengan lelaki berambut ikal disampingnya ini? Lagipula, Hailee selalu mendapatkan kursi paling belakang dan semua teman dikelasnya memiliki teman sebangku. Poor her.

Story Of Another Us | Harry Styles (Sequel Of Marriage With Calum Hood)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang