Chapter 9 : Begin

103 15 5
                                    


"AAAAAA!!!"


"HAHAHAHAHA!!!!"


"ADA MANUSIA TEPUNG!"


"KAU TAMPAK BEGITU CANTIK SAYANG!"


Hailee mengusap tepung yang sudah mendarat diwajahnya dengan nista. Begitupun telur yang entah darimana itu datang dan menghantam kepalanya, membuat bau amis menguar dihidungnya. Sekujur tubuhnya sudah basah karena air bekas pel dari dalam ember tadi disiram dengan sengaja ke arahnya. Teriakan serta tawa gelak pun terdengar nyaring disekitarnya.


Hailee berusaha menyingkirkan tepung dan rambut yang menempel diwajahnya. Samar ia melihat beberapa lelaki tengah menertawakannya di depan sana. Rasa malu dan marah pun menyergap drinya. Dengan segera Hailee berlari, menjauh dari orang-orang yang membully dirinya.


Ia masuk kedalam toilet dan menemukan beberapa senior wanita yang kaget dan menatapnya jijik.


"Ew, kau datang darimana?"salah satu dari mereka menyeletuk sebal sambil memencet hidungnya.


Mereka segera keluar meninggalkan Hailee yang berdiri menatap dirinya di depan cermin, nampak begitu menyedihkan. Dengan kesal ia menarik tisu dan membersihkan bagian wajahnya.


Hailee menangis. Ini memang bukan yang terburuk karena ia sudah pernah mengalami hal semacam ini dulu. Namun Hailee tak menyangka kalau ia juga akan mendapatkan kembali hal seperti itu disini. Tujuannya kesini untuk mencari teman dan sekolah tinggi, dan kenapa kini semua orang nampak sama brengseknya?!


Pintu toilet terbuka membuat Hailee menengok. Ia melihat Van masuk dengan wajah cemas dan tak lama kemudian Aaric juga muncul.


"Hailee, kau tidak apa-apa?"tanya Van. Ia menyentuh kedua pundak Hailee,"Mereka tidak menyakitimu kan?"


"Actually, mereka menyakiti harga diriku, Van."jawab Hailee terkekeh. Matanya masih nampak memerah. Ia kemudian mendongak melihat Aaric yang masih menatapnya terpaku."dan kau Aaric, kenapa kau disini? Ini toilet perempuan."


Aaric tersadar, ia menatap Hailee sambil menggaruk belakang lehernya."Aku..aku tidak perduli. Kami mencemaskanmu."ucapnya.


"I'm okay."balas Hailee tersenyum tipis.


"Biarkan aku membantumu."Van menarik lembaran tisu dan membantu Hailee membersihkan pakaian dan tubuhnya.


Hailee terdiam menatap dirinya yang masih terlihat menjijikan dan bau."Ini tidak akan hilang, kan?"suaranya bergetar."Kalian pergilah. Kelas akan dimulai 15 menit lagi."


Van menggeleng."Tidak, kami tidak akan meninggalkanmu, kan Aaric?"ia menengok dibalas anggukan dari Aaric.


"Tapi aku tidak bisa keluar dalam kedaan seperti ini. Pakaianku semuanya basah dan aku bau dan kalian akan terlam—"

Story Of Another Us | Harry Styles (Sequel Of Marriage With Calum Hood)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang