48

27.5K 2.7K 832
                                    


AWAS TYPO BERTEBARAN!!!

****

Dua minggu sudah berlalu.

Hubungan Jimin dan Hyojin semakin membaik dari hari ke hari. Tentu saja bukan hanya sekedar 'hubungan biasa' saja. Mereka berpacaran.

Ya, sepasang saudara tiri itu menjalin kasih tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

Namun, berbeda dengan Hyojin dan Jimin. Disisi lain...

Kim Taehyung tidak mendapat apa yang ia inginkan. Lebih tepatnya ia di tolak oleh Haejin mentah-mentah saat itu, dengan jawaban...

'K-Kau gila ? Dasar brengsek, bukan menghiburku malah semakin membuat hatiku memburuk saja.'

"Kau lah yang membuatku gila..." Gumam Taehyung sembari meminum segelas wine di tangannya.

"...Seenaknya saja membuatku jatuh cinta padamu." Lanjut Taehyung yang masih bergumam ria.

"Apa yang kau katakan, kau terlihat aneh saat ini, Taehyung-ah."

Taehyung menatap lelaki tinggi di depannya itu. Ia pun terkekeh pelan.

"Bukan apa-apa, Hyung. Yang lebih penting sekarang adalah..."

"...Mari rayakan kebebasanmu dan awal untuk balas dendam kita. Seokjin-Hyung."

"Ah ya. Kau benar, Tae."

****

"Hyo-ah. Nanti malam aku akan menginap di rumah Hoseok-Hyung. "

"Lagi ?"

Kini kedua sepasang kekasih itu tengah berbaring di ranjang Hyojin. Dengan saling berhadapan.

Mereka tidak melakukan apa-apa sebelumnya, mereka hanya berbaring biasa saja dengan saling berhadapan.

"Kau tidak pernah lagi tidur di rumah, Jimin-ah." Ujar Hyojin dengan raut wajahnya sedihnya.

"Kau tahu bukan ? Aku sedang tidak ingin mihat wajah mereka untuk saat ini, maaf."

Jawaban Jimin membuat Hyojin langsung menghela nafasnya panjang.

"Aku sedikit kesepian tanpamu di rumah." Gumam Hyojin yang masih dapat di dengar oleh Jimin. Ia pun terkekeh pelan.

"Hanya sedikit ? Bukan banyak ya ?" Goda Jimin, yang membuat Hyojin mendengus kesal.

"Aku serius, Jimin-ah."

Jimin pun tertawa kecil, lalu di acak-acaknya puncak kepala Hyojin gemas.

"Kau masih punya Haru bukan ? Ngomong-ngomong dimana dia sekarang, aku belum melihatnya sejak tadi."

"Mungkin berada di ruang depan. Eomma sudah mengijinkan Haru tinggal, berkatmu..."

"...Dan jangan alihkan perhatian, Jimin-ah. Aku ingin terus bersamamu, tapi kau malah tidak pernah mau tidur di rumah semenjak malam itu."

Jimin pun terdiam sesaat,kemudian dia pun tersenyum tipis.

"...Aku hanya belum bisa menerima kenyataan tentang kehamilan Ibumu, Hyojin Sayang. Kau tahu itu bukan ?"

Hyojin yang mendengar itu pun hanya mengangguk pelan. Ia tidak akan bisa membujuk Jimin, karna Jimin pasti tidak akan mau jika itu menyangkut orang tua mereka.

Baiklah, Hyojin akan lebih bersabar untuk itu.

"Hmm, Dan aku sebenarnya ingin sekali mengajakmu juga. Tapi disana nanti akan ada Jungkook." Ujar Jimin pelan.

My Bad BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang