2

87.7K 7.6K 1.4K
                                    

***

Jimin memasuki rumahnya dengan langkah gontai, matanya terkadang terpejam, dengan baju yang kusut.

"Park Jimin."

Jimin berhenti melangkahkan kakinya, dia pun perlahan membuka matanya yang tadi terpejam.

"Hmmm ?" Tanya Jimin dengan suara seraknya.

Ayah Jimin menggelengkan kepalanya melihat putranya yang berantakan.

"Apa kau tidak akan berangkat sekolah ?! Ini jam berapa ? Kenapa baru pulang ?"

"Aku sekolah Appa, aku hanya perlu mandi dan berangkat setelah itu."

Setelah menjawab pertanyaan Ayahnya, Jimin pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti  saat kamar di sampinya yang tadinya kosong, dari dalam sana keluar seorang gadis, Hyojin.

"Ah, Kau siapa ?" Tanya Jimin dingin.

Hyojin hendak menjawab, sebelum ucapannya terhenti oleh ucapan Jimin.

"Sial! Jadi yang kemarin itu bukan mimpi, Arghh !"

Jimin memasuki kamarnya lalu menutup pintunya keras, membuat Hyojin terlonjak kaget.

"Ya tuhan, dia menyebalkan sekali !" Gerutu Hyojin pelan.

"Hyojin-ah, ayo bersiap sarapan." Ujar Ibunya yang baru saja menghampiri Hyojin.

"Eh, Jimin sudah pulang ?" Tanya Sinkyung sembari menatap pintu kamar Jimin yang tertutup.

"Iya Eomma, mungkin sebentar lagi dia akan keluar." Jawab Hyojin.

"Kalau begitu ayo."

Mereka pun berjalan bersama menuju ruang makan, disana sudah ada Park Junho yang menunggu kedatangan mereka.

"Hyojin-ah, apa tidurmu nyenyak semalam ?" Tanya Junho dengan senyum lebarnya.

"Ya, sangat nyenyak." Jawab Hyojin.

"Duduklah." Suruh Junho kemudian.

Hyojin dan Ibunya pun duduk berjejeran.

"Sayang, kenapa juru masak  memasak banyak sarapan pagi ini ?" Tanya Sinkyung yang heran dengan banyaknya lauk di depan mereka.

"Ini perayaan, semalam kita tidak bisa merayakannya karena Jimin pergi, jadi ki-"

"Appa !! Kau mengambil kunci mobilku  ?!"

Jimin melangkah mendekati ayahnya dengan wajah merah padamnya.

"Jangan berteriak di pagi hari, Park Jimin." Ujar ayah Jimin sembari menatap tajam Jimin.

"Kembalikan." Pinta Jimin.

"Duduk dan sarapan dulu." Suruh Ayah Jimin yang langdung membuat Jimin menggeram marah.

Hyojin yang sedari tadi hanya jadi penonton, kini merasakan hawa aneh di sekitarnya.

"Appa, aku tidak punya banyak waktu, pagi ini aku ada ekstra !" Kesal Jimin yang kembali membuat Ayahnya menatapnya tajam.

"Kalau begitu Appa juga tidak punya banyak waktu untuk memberikan kuncimu, makan pagi hari ini sangat berharga." Ujarnya kemudian meminum air putih di depannya.

"Ayo dimakan." Lanjutnya pada Hyojin dan Istrinya.

Sinkyung membantu Suaminya dan Hyojin mengambil lauk di meja makan, setelah selesai dia pun menatap Jimin yang masih berdiri dengan ekspresi kesal di depan Ayahnya.

"Jimin-ah, duduklah Aku akan mengambilkan lauk." Ujar Sinkyung lembut.

Jimin menatap malas Ibu Tirinya, ia pun menggeram kesal.

My Bad BrotherWhere stories live. Discover now