28

24.2K 2.7K 530
                                    


I'M COMEBACK!!!! 😘😚😄😳😊






Cuapcuap dahulu 😁😊

AKHIRNYA UNBK SELESAI JUGAAAA  😄😂😁

Bagaimana kabar kalian ? Masih menunggu FF ini kah ?

Aku sangat berharap kalian tidak beralih hati karna nih FF lama enggak update 😉😊😄

Do'a dan semangat dari kalian sangat berguna sekali loh, aku jadi semangat mengerjakan soal-soalnya 😁😊 *eaa

Buat yang masih setia menunggu nih FF, aku ucapkan TERIMAKASIH BANYAK karna meluangkan waktu untuk menunggu ini FF 😁😂😊😄

Okedeh, langsungan aja !






AWAS TYPO BERTEBARAN!!!









***

"Aku tidak ingin kesepian, maka dari itu, mainanku tidak boleh hilang ataupun rusak."

****

Hyojin melangkahkan kakinya mundur, menjauhi Jimin.

"K-Kau gila." Gumam Hyojin tidak percaya.

Jimin tersenyum miring mendengarnya. Ia pun kembali memperkecil jarak tubuhnya dengan Hyojin.

"Gila ? Ah, tentu saja aku ini gila. Tapi apa kau tahu, siapa yang membuatku menjadi gila seperti ini ?" Tanya Jimin datar sembari menatap Hyojin dingin.

Hyojin menelan ludahnya susah, tatapannya pun menjadi tidak fokus.

Tentu dia sangat tahu apa maksud perkataan Jimin yang satu ini.

"A-Aku..."

SRETT!

"Y-Yaa!!"

Kaget Hyojin saat Jimin menarik pinggannya tiba-tiba untuk mendekat padanya.

Jimin menatap dalam mata Hyojin yang masih menatap Jimin dalam mode terkejutnya.

"Aku sudah muak dengan keluarga sialan ini..."

Ujar Jimin dengan mata yang masih tetap terfokus dingin pada Hyojin.

"Tidak bisakah Ayahku hanya  mengembalikanku pada Ibuku saja. Kenapa dia malah justru menyiksa putranya sendiri ?" Sambung Jimin bergumam.

Hyojin dapat melihat mata Jimin yang penuh akan kefrustasian.

"J-Jimin-Ssi."

"Aku membencinya, Ibumu, dan juga dirimu.."

Hyojin tidak terkejut sama sekali. Dia sudah mendengar kata seperti itu kemarin.

DEG!

Dapat Hyojin rasakan, Jimin memeluk erat tubuh Hyojin, dia juga meletakan dagunya di bahu kanan Hyojin.

Kini Hyojin merasakan rasa penyesalan lebih terhadap Jimin. Dia sungguh bingung dengan situasinya saat ini.

Dia dan Ibunya tengah berbahagia di atas penderitaan Park Jimin. Dan Hyojin tentu saja merasa bersalah akan hal itu.

"Jimin-Ssi, maafkan aku dan Eo-"

"Kau mengasihaniku ?" Sela Jimin cepat.

Hyojin dapat mendengar kekehan Jimin di telinganya.

"Aku tidak menyangka, mainanku terlalu polos." Jimin pun melepas pelukannya.

Lalu ia pun memberi jarak pada keduanya. Dan di tatapnya Hyojin remeh.

My Bad BrotherWhere stories live. Discover now