36

21.2K 2.4K 344
                                    


Orangtua Hyo-Min bakal muncul kok bentar lagi 😊 Aku malah sempet lupa laah sama tuh ortunya 😄😄😚 *maaf.

Oh iya, di Part ini enggak ada Hyo-Min Momment yaaaakk 😄😁

Selamat membaca!!!

AWAS TYPO BERTEBARAN!!!



****

Taehyung melangkahkan kakinya dengan cepat turun dari atap sekolah.

Tujuannya adalah tempat yang sepi.

Di genggamannya terdapat ponselnya yang berdering terus menerus, dengan kontak yang menghubunginya bernama 'Min Yoongi'.

Kini Taehyung sudah berada di Depan gerbang sekolah, tempat yang selalu sepi di saat jam sekolah. Dengan cepat ia pun mengangkat panggilan Yoongi.

"Eoh, ada apa ? Kau menghubungiku di saat yang tidak tepat, Hyung."

"Benarkah ? Apa kau tadi bersama mereka ?"

"Ya, kami sedang istirahat di-"

"Apa kau begitu punya banyak waktu untuk membantuku ? Aku rasa waktu kita tidak banyak, Kim Taehyung. Kau hanya akan menggagalkan rencanaku jika begitu caramu."

Taehyung menggeram pelan, ia sangat tidak suka di atur-atur oleh seseorang.

"Maafkan aku, Hyung. Jadi ada apa kau menghubungi ?"

"Apa kau sudah mendekatkan si brengsek itu dengan adiknya ? Kau sama sekali belum memberiku kabar tentang mereka akhir-akhir ini."

"Ah, itu karna aku lupa memberitahu kabar bahagia ini untukmu."

"Benarkah ? Apa itu ? "

"Mereka, tanpa usahaku untuk mendekatkan mereka, sudah saling mendekatkan diri, Hyung. Aku rasa keduanya saling tertarik satu sama lain."

"Benar-benar brengsek si Bangsat itu. Kalau begitu hanya tinggal tugas akhirmu saja bukan ? "

"Ya, aku hanya tinggal membuat Hyojin agar membujuk Jimin bernyanyi bukan ?"

"Benar, lakukan yang terbaik. Maka aku akan memberikan apa yang sudah menjadi kesepakatan kita, Kim."

"Ya."

Sambungan pun di matikan oleh Yoongi. Dan Taehyung pun akhirnya menghela nafasnya kasar. Mencoba menenangkan dirinya yang sedang menekan amarahnya.

"Jika bukan untuk Seokjin-Hyung, aku pastikan aku sudah membunuhmu sejak dulu, Min Yoongi."

Taehyung pun membalikan tubuhnya, hendak kembali ke atap, namun seketika tubuhnya mematung saat mendapati seseorang tengah berdiri bersandar dinding gerbang sembari menatap tajam ke arahnya.

"H-Haejin."

Haejin pun menegakan tubuhnya, ia lalu melangkahkan kakinya mendekat pada Taehyung.

"Tch! Jika bukan karna Jimin sangat menyukai dan menghargai sahabat brengsek sepertimu. Aku pasti sudah mengadukan ini padanya." Ujar Haejin dingin.

Taehyung pun menaikan sudut bibirnya, tersenyum miring pada Haejin. Dia harus bersikap menjalankan tugas dengan rapih.

"Aku rasa kau benar..." Gumam Taehyung.

"...Tapi sayang sekali, aku sama sekali tidak menganggap Jimin sama. Aku hanya ingin bersenang-senang saja dengan Jimin dan temannya itu." Lanjutnya

Haejin mengepalkan tangannya mencoba menahan amarahnya.

My Bad BrotherWhere stories live. Discover now