"Enak saja, kita tua, kamu saja yang tua aku mah muda,kan usiaku sempat terhenti karena-" ujar Drey terpotong akibat Leos menyambar bibir indah Drey...

"Akhh" ujar Drey disela ciuman mereka membuat Leos menghentikan ciumannya dan mengutuk kebodohannya...

"Kau baik-baik saja? Maafkan aku, seharus-" Drey menempatkan Jari telunjuknya di bibir Leos membuat Leos bungkam...

"Kan aku sudah bilang, rasa sakit ini bukan apa-apa, bisakah kita lanjutkan?" Ujar Drey dan sekejap Leos menyambar bibir Drey dan mereka berciuman dibawah indahnya bulan sabit seakan tersenyum melihat kebahagiaan mereka...

****

Para pelayan mondar-mandir dengan panik...

Semua orang panik terutama Alex dan Kevin...

Laras sedang berteriak menahan sakit yang teramat akibat perutnya yang mulas...

Drey dan Leos berlari menuju kamar Kakaknya dan segera menggenggam tangan Laras setibanya di sana...

Namun ketakutan semakin menjadi ketika Laras melihat Drey...

Bayangan Drey dalam mimpinya menghampirinya membuat perutnya semakin sakit...

Mengerti akan apa yang dirasakan kakak iparnya itu, Drey segera mengeluarkan bola ungu dan menempatkan telapaknya di kening Laras...

Kejadian dalam mimpi Laras kembali terputar dalam otak Drey membuat Drey membuka mata dan menatap kakaknya sendu...

Ia mengeluarkan pengaruh jahat itu sehingga matanya berubah menjadi hijau terang...

Dalam sekejap Laras melupakan mimpi itu dan tubuhnya sedikit relax...

"Baik nyonya dalam hitungan ketiga anda harus mendorong bayinya, satu dua tiga dorong!!" Teriak Bidan membuat Laras berteriak kesakitan sembari mendorong bayiny keluar...

Genggaman Laras begitu kencang sehingga Drey merasa sedikit ngilu pada tangannya...

" sekali lagi nyonya, dorong!!" Teriak bidan memberi semangat pada nyonyanya...

Teriakan Laras semakin keras saat Bayinya keluar dengan selamat...

Nafas Laras begitu memburuh dengan keringat di sekujur tubuhnya...

Bidan segera memotong tali pusarnya dan memberikan bayi berjenis kelamin laki-laki kepada pelayan untuk dibersihkan...

Drey mengelap keringat di dahi kakak iparnya itu dan tersenyum...

"Akh, akh sakit" erang Laras sekali lagi membuat para bidan terkejut...

"Masih ada lagi, nyonya dorong bayinya nyonya" ujar bidan dan Laras kembali menjerit kesakitan saat berusaha mengeluarkan bayi kedua...

Namun kaki bayi itu belum muncul juga membuat para bidan panik...

"Nyonya dorong lebih kuat, bayinya malu-malu untuk keluar, ayo dorong dengan kuat" ujar bidan membuat Laras kembali menjerit hebat membuat telinga Drey berdenging...

"Nyonya dorong lagi, kakinya sudah keluar, dorong lebih kuat nyonya" ujar bidan dan sekali lagi Laras berteriak kesakitan...

Drey segera mengelus perut kakaknya
" sayang ayo keluar, jangan membuat ibumu semakin menderita, ayo bibi ingin melihatmu sayang" ujar Drey lembut sembari mengelus perut bayinya...

Tak lama keluar cahaya hitam keemasan dan dalam sekali dorongan bayi itu keluar...

Terdengar tangis bayi yang begitu keras membuat Alex dan yang lainnya bernafas lega...

My Lovely Prince Where stories live. Discover now