Chapter IX

6.7K 641 8
                                    

BRUMM

" Drey sadarlah!"

Deg

Prince Adi sudah terlempar jauh...

Drey berbalik dan menatap kearah pria yang menyerang Adi...

Drey menatap pria itu datar, ia kemudian berbalik dan menghadap ke arah pria itu...

" Drey sadarlah, kumohon" ujar Pria itu...

" oh Prince Alexander Griffin" ujar Drey mendekati kakaknya itu...

"Drey sadarlah, ini kakak, kumohon sadarlah" ujar Alex berusaha menyadarkan Drey...

" ck ck ck, luar biasa, kau datang menemuiku? Ada apa kak?" Ujar Drey dengan senyum smirknya...

" Drey kembalilah, kumohon, ingat Drey kau masih harus melindungi Putra, kedua putrimu, dan calon menantumu" ujar Alex dan wajah terkejut Drey terlihat...

" kak Alex? Kaukah itu?" Ujar Drey setengah sadar...

" iya dek ini kakak, kumohon sadarlah" ujar Alex berusaha mendekati Drey...

" Kak? Kak tolong! Ini menyakitkan kak!" Ujar Drey...

" kumohon sadarlah" ujar Alex memberi kode kepada Eminos...

Eminos segera berlari dan menusuk jantung drey dengan liontin itu, selang 3 detik, eminos menusuk kening drey sehingga menembus otaknya...

" ARGHHHHHH, KAK! TOLONG! SAKIT!" Teriak Drey menahan sakit...

Eminos segera menjauh, Alex ingin menolong Adiknya namun ia ditahan oleh Vennesa...

" lepaskan Aku! Aku ingin menolong drey" ujar Alex menatap senduh...

" jangan bertindak gegabah dengan menolong Drey, jika tidak maka kau akan mati melepuh" ujar Eminos...

Alex menatap nanar adiknya yang kesakitan...

Tak lama teriakan Drey meredah...

" lebih baik kita bawa drey dan gadis itu ke ruangan Drey sebelum orang-orang kemari" ujar Eminos dan mereka menghilang...

" sial! Lagi-lagi aku gagal, tapi tak apa aku akan segera menguasai wanita itu" ujar Prince Adi menghilang...

****
Drey sudah ditangani oleh dewi begitu juga Alice...

" Alex bagaimana kau tahu jika Marissa adalah Drey?" Ujar Dewi...

" Laras menceritakan padaku, kau tahu Laras tak bisa membohongiku, sekarang aku sudah tahu penyebab adikku melakukan hal bodoh itu" ujar Alex santai sambil menyeruput tehnya...

Flashback...

8 tahun berlalu, dewa dan dewi saat ini berada di ruangan dimana Drey tertidur...

" dewa, aku masih tidak percaya Drey akan berbuat hal bodoh seperti itu" ujar Dewi sedih...

" betul, aku masih tidak percaya akan apa yang terjadi" ujar Dewa...

" seandainya kita tidak bertemu dan jatuh cinta, maka tuhan tidak akan mengutuk kita, Lilian sudah menjadi korban karena kita, aku tak ingin Drey putriku juga jadi korban, hiks, maafkan mama sayang, hiks, ini semua salah mama" ujar Dewi mulai menangis...

" kumohon mama jangan nangis, ini bukan kesalahan kalian kok" ujar seorang wanita...

Betapa terkejutnya dewa dan dewi melihat Drey membuka matanya dan tersenyum kepada mereka...

" Drey kaukah itu? Tapi bagaimana?" Ujar Dewi...

Drey menutup matanya dan membaca mantra dan...

My Lovely Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang