Chapter XVI

5.2K 524 11
                                    

Kini drey sedang melalukan perjalanan menuju desa Grilsya di Kerajaan Selinofoto...

Yah desa itu yang akan menjadi sasaran pembantaian berikutnya...

" Xean bagaimana?" Ujar Adi..

" mereka sama seperti desa Quat, menolak untuk bersekutu dengan bangsa kita" ujar Xean...

Seperti biasa 10 prajurit menyerang desa itu..

Dan mereka masih menang telak...

Seperti biasa drey melakukan tugasnya begitu juga angsa apinya...

Ada hampir 25 desa yang kami bantai...

10 desa di Liakada, 6 desa di Selinofoto, 5 desa di Diamanti, dan 4 desa di Athanasia...

Ini Adalah desa terakhir, kini drey sedang dalam perjalanan menuju desa Gamil di Athanasia...

" Xean-"

" kali ini mereka berbeda dengan ke 25 desa lainnya, mereka setuju untuk bersekutu dengan kita" ujar Xean membuat drey murka seketika...

Yah desa Gamil dipimpin oleh seorang wanita bernama Siddrath...

" prajurit cepat beres-"

" biarkan aku yang menghabisi mereka" ujar Drey membuat Adi bungkam...

Adi memberi jalan untuk drey...

" jadi kau ingin bersekutu dengan kami?" Ujar drey dengan tatapan tajam dan senyum liciknya...

" kami ingin bersekutu dengan kalian karena kami-"

" cukup, jangan kau banyak bicara, aku akan membantai desa ini" ujar drey dengan wajah murka membuat Kepala desa itu ketakutan...

" mengapa kau ingin membantai kami sedang kami ingin bersekutu denganmu?" Ujar kepala desa itu ketakutan...

" jangan banyak bicara, binasalah kalian para penghianat" ujar Drey mengeluarkan kukunya dan menancapnya di tanah namun sebelum mencapai tanah seseorang memanggilnya...

" Drey hentikaaan!!" Teriak seseorang yang ternyata dia Leos suami Drey...

" kau lagi? Ada apa? Jangan menggangguku" ujar Drey dingin...

" kami tak akan membiarkanmu berulah lagi" ujar Stevano murka...

" cih, untuk apa aku mendengarkanmu? Buang-buang waktu saja" ujar Drey...

Leos memberi kode dan mereka mengangguk...

" Lizaro Earth" ujar Azelino tak lama sebuah bola besar terbentuk dan melesat ke arah Drey...

Namun dengan cepat Drey membela bola itu secara Vertikal...

Tak menyerah Stevano menyerang Drey...

" Fortzan Fire" ujar Stevano sehingga bola api besar melesat ke arah Drey...

Namun Bola api itu sudah terserap ke dalam telapak tangan Drey...

" sial" umpat Stevano...

" Lucoz Air" ujar drey dengan tatapan ku arahkan ke mereka...

" apa yang dia lakukan? Dan mantra apa yang dia ucapkan sehingga tak terjadi apa-apa?" Ujar Thomas...

" kita tunggu saja" ujar Drey dengan senyum liciknya...

Pandangan drey kini teralih ke kepala desa itu...

" Lucoz Lavar Angelasius Hellas" ujar Drey namun tak terjadi apa-apa...

My Lovely Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang