Chapter VI

7.7K 769 25
                                    

Vennesa pov...

Aku bersama eminos sedang berada di ruang kerja marissa alias drey...

Aku yakin marissa sedang mengantar dokumen penting...

" angela"panggil dewa deminos...

" ada apa"

" aku melihat sesuatu menjanggal"

" ada apa?"

" anak-anak drey, aku melihat aura aneh pada diri mereka, seperti aura membunuh"

" coba kau lihat apa yang terjadi sebenarnya"

Deminos sedang melakukan perintahku,aku melihat wajahnya tiba-tiba pucat...

" ada apa?"

" aku melihat drey sekarat" ujarnya sukses membuatku hampir jantungan

" jangan bercanda dewa bodoh"

" aku tak bercanda dewi, lebih baik kita ke sana"

" apa kita datang sebagai dewi atau bagaimana?"

" sebagai dewa saja jika tidak maka rahasia drey akan terbongkar"

Kami merubah menampilan kami atau bisa membuka penyamaran kami...

Kami melakukan teleportasi dengan mengikuti aura drey...

Ruang kerja leos??

Kulihat drey sudah sekarat disana...

Twin princess sudah siap menyerang drey, namun jika mereka menyerang maka drey dan kami akan mati sia-sia....

" timeos stop" ujarku dan waktu seketika berhenti...

Aku dan dewa segera berlari ke arah drey...

Aku memeriksa drey dengan kekuatanku dan hati drey membeku dan ujung jarinya mulai membeku...

" dewa cepat bawa drey ke pinggir sana"

" lalu kau?"

" aku akan menghadapi mereka"

Dewa menggendong drey ala bridal dan membawanya ke tempat pertama kali kami berada...

" timeos suclapus"

Dan waktu kembali berjalan, ledakan terjadi, aku segera terbang untuk menghindari ledakan itu...

Wajah terkejut mereka terlihat jelas...

" de-de-dewi" ujar mereka terkejut...

Lalu dewa datang bersama marissa yang terbaring lemas...

Sial penyamarannya sedikit rusak, namun itu tak terlihat...

" apa yang kalian lakukan" ujarku emosi

" kenapa kau melindungi wanita bitch itu" ujar arthur emosi...

" dia adalah i-" ujarku terpotong...

" dia siapa?" Ujar dinda

" dia adalah guru kalian, jadi seperti itu kalian memperlakukan guru kalian, tapi kenapa kalian bisa semarah ini"

" dia telah membuat hati mama sakit, papa jatuh cinta pada madam, itulah membuat kami tak terima" ujar disty

" apakah madam mau jika leos menjadikannya sebagai selir?" Ujarku

" "

" kalian tahu madam sudah menikah dan memiliki seorang putra dan putri kembar, bagaimana perasaan mereka melihat ibu mereka sekarat akibat putri dan pangeran bangsa mereka sendiri" ujarku emosi

" kalian juga akan sedih dan marah jika itu menimpa ibu kalian"

Sial sayapku semakin melemah, ada apa ini, kepalaku sangat sakit...

" dewi" teriak dewa membuatku membalikkan badan...

" ada apa dewa" ujarku menahan sakit, dewa juga merasakan sakit...

" keadaannya semakin parah, lebih baik kita bawa dia berobat"

" baiklah"

Aku segera menggunakan teleportku dan kami menghilang...

***

Kami sudah tiba di kamar madam marissa, dan kami sudah berpenampilan sebagai seorang guardian...

Kami meletakkan tubuh drey di kasur, dan segera mengobatinya namun lukanya tak hilang, dan drey semakin sekarat...

" lebih baik kita bawa dia ke istri prince alex, hanya dia yang bisa menyembuhkannya, karena kita juga sudah lemah" saran dewa

" tapi penyamaran drey akan terbongkar" ujarku

" biarlah saja dulu, lagian hanya istri alex yang tahu, dan mungkin hanya sedikit pelayan yang membantu istri alex" ujar dewa dan aku hanya mengangguk pertanda setuju...

Kami berteleportasi menuju kamar alex, dan untung hanya dia yang ada di kamar...

" eh dewa, dewi ada apa?" Ujar laras belum sadar bahwa kami membawa drey...

" kami ingin kau menyembuhkan drey" ujarku

" menyembuhkan drey tapi kenapa?, bukannya dia sedang tertidur dalam peti"

Aku menjelaskan semuanya dan ekspresi terkejut terpampang jelas di wajahnya..

Alex segera memanggil pelayan dan membawa drey ke sebuah kamar yang sangat rahasia hanya laras yang tahu...

Laras segera memasang semua alat penyambung hidup pada drey...

Tubuh drey sudah membeku sampai bagian pinggang...

Jika tubuhnya membeku semua maka sia-sia pengorbanan dia, kami juga sudah melemah akibat drey yang juga melemah...

Alat detak jantung yang melemah membuat kami khawatir...

Namun terjadi keributan di luar, kami bertiga segera berlari ke asal dimana keramaian itu berada...

Hah, tempat dimana peti drey berada, kami mempercepat kecepatan kami dan betapa terkejutnya kami melihat semua orang sedang berusaha membuka peti drey....

Aku segera menerobos lautan manusia itu dan kulihat tubuh drey membeku..

Sial, kenapa ini harus terjadi, semuanya akan menjadi sia-sia..

" dewa, apa yang harus kita lakukan?"

" aku tak tahu, semuanya terjadi secara tiba-tiba"

Aku menatap drey yang tertidur, namun aku terkejut melihat es di tubuh drey mencair dan bahkan menghilang...

" kita ke madam"

Aku dan dewa berlari menuju di mana drey yang asli di rawat, dan ternyata benar, es dalam tubuhnya sudah cair...

" laras bagaimana keadaannya?"

" syukurlah dia baik-baik saja, dan mungkin besok dia sudah sadar, aku akan memberi tahu keluarga kerajaan"

" jangan, aku mohon kau harus menjaga rahasia ini, ini perintah drey"

" baiklah vennesa, aku akan berusaha"

" baiklah kalau begitu kami kembali ke sekolah"

Aku dan dewa berkuda menuju ke sekolah...

To be continue...

Maaf gaje, jelek, dan typo...

Maaf baru update, habisnya thor lagi super sibuk...

Maaf juga kalau pendek, habis thor kehabisan akal dan ide lagi buntu...

Note.

Vote dan komentar...

See you next chapter ✌✌✌

My Lovely Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang