Chapter XV

5.6K 527 19
                                    

Satu minggu setelah kepergian Drey keadaan dalam istana begitu menyedihkan...

Leos yang terus berkerja tanpa henti membuat kedua putrinya khawatir akan kesehatan ayahanda mereka...

Arthur sangat terpukul atas apa yang Drey lakukan...

Hatinya begitu sakit, sangat sakit...

Seminggu ini Arthur belum makan, ia layaknya mayat hidup...

Melihat itu membuat hati Allysa begitu teriris, ditambah lagi dengan perkataan madam yang terus mengiang di otaknya...

Allysa melihat pelayan membawa nampan makanan pun meminta biar dia saja yang mengantarnya...

Allysa membuka pintu dan melihat Arthur sedang menatap jendela dengan boneka kesayangan drey di tangannya...

" Arthur, aku membawakan makanan untukmu" ujar Allysa meletakkan nampan berisi makanan di meja...

Allysa berjalan ke arah Arthur lalu meremas pundak pria bersurai perak itu...

" aku yakin madam akan kembali, mana mungkin madam tega meninggalkan kita" ujar Allysa sembari menggenggam tangan Arthur sembari menguatkan hatinya...

" Arthur kumohon jangan menyiksa dirimu seperti ini" ujar Allysa lirih...

" aku tak tega melihatmu seperti ini, kumohon bangkitlah" ujar Allysa memeluk Arthur...

Arthur yang melihat Allysa memeluknya membuatnya terkejut lalu membalas pelukannya dengan tangan satunya,lalu tangan yang satunya meremas boneka milik drey...

" aku mohon jangan seperti ini, aku yakin madam akan kembali" ujar Allysa mulai terisak..

" ada apa denganmu? Aku yang mengalami malah kau yang sedih" ujar Arthur menatap Allysa yang matanya bengkak akibat menangis...

" bodoh, apa kau katakan, aku bersikap seperti ini karena aku mencintaimu" ujar Allysa terkejut dengan perkataannya sendiri begitu juga Arthur yang terkejut...

" apa kau bilang?" Ujar Arthur mulai menggoda Allysa...

" apaan coba, nggak ada pengulangan, salah sendiri punya telinga rada koslet" ujar Allysa gegalapan dan merutuki dirinya yang begitu bodoh karena keceplosan...

Arthur mencium bibir Allysa singkat membuat Allysa terkejut dan menatap manik Arthur...

" iya aku dengar kok, bahkan sangat jelas, aku juga mencintaimu" ujar Arthur membuat Allysa membulatkan matanya sempurna...

" hahahaha, kau pasti bercanda" ujar Allysa tertawa...

Cup.

" dengar apa kau merasa aku bercanda? Tentu saja tidak, aku serius dengan perkataanku, aku mencintaimu, sangat mencintaimu, jadi jangan pernah berpikir untuk berpaling atau meninggalkanku" ujar Arthur mengelus pipi Allysa lembut...

" aku tak aka meninggalkanmu My Lovely Prince" ujar Allysa mencubit kedua pipi tirus Arthur...

" hmm, nama panggilan yang cukup bagus, benarkan My Queen" ujar Arthur membuat pipi Allysa bersemu merah...

" apa aku memesan kepiting rebus?" Ujar Arthur mengejek Allysa membuat Allysa ngambek dan berjalan menuju pintu namun sebuah tangan kekar memeluk pinggangnya dan merasa nafas Arthur menerpa lehernya akibat kepala Arthur yang berada di bahunya...

" aku hanya bercanda, kumohon jangan marah my Queen" ujar Arthur sehingga nafas Arthur menerpa leher Allysa membuatnya kaku...

" aku hanya sedih karena mama begitu tega meninggalkanku dan papa, aku ingin mama kembali, aku ingin keluargaku seperti dulu, walaupun aku harus menjadi rakyat biasa aku rela asalkan keluargaku kembali" ujar Arthur parau...

My Lovely Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang