Chapter XVIII

5.4K 500 11
                                    

" cih, aku-" ujar Drey terhenti akibat mendengar suara ledakan...

" tuan, kita diserang" ujar Kratos...

****

Keluarga drey sedang menjalankan rencana yang dibuat oleh Arthur...

Kini Raja iblis sedang berada di hadapan tim pengecoh...

" kalian rupanya, berani sekali kalian menyerang istanaku" ujar Lucifer dengan nada tenangnya...

" kami tak pernah gentar, karena kami tahu kebenaran akan menang melawan kejahatan" ujar Arthur dengan lantangnya...

" hahahaha, dasar bocah ingusan, begitu percaya diri sekali kau, lihatlah dirimu? Kau masih anak-anak, jadi kau bukan lawan yang sepadan bagiku" ujar Lucifer dengan nada meremehkan membuat Arthur murka namun Sean dengan cepat menenangkan Arthur...

" Luzolan Fire Hells" ujar Arthur membaca mantra namun dengan lincah Lucifer menghindar...

" rasakan ini bocah ingusan" ujar Lucifer menyerang Arthur dengan bola api namun Arthur dengan mudahnya menghindar...

" cepat panggil pet kalian" ujar Arthur...

" Zubadu Rajwalkan Petxur" ujar Sean lalu muncul seekor harimau bertanduk kambing dan berekor kuda...

" Xtrotas Lional Snakerztra" ujar king Thomas lalu muncul singa berekor ular berwarna coklat keemasan...

" Zrubdal Sakukran Sheeptra" ujar Xean lalu tiba kelelawar namun berbentuk lain dengan kepala kambing dan berekor kalejengking...

" Drasflopian Qurednrana Icenjkopra" ujar Leos dan seekor elang es muncul di atas Leos...

" hahahaha, percuma jika kalian memanggil pet tidak bermutu kalian, hahaha" ujar Lucifer...

" para pet serang dia" perintah Arthur dan para pet menyerang Lucifer namun kratos berubah wujud menjadi Cerberus dan menyerang para pet...

" ayo pasukan maju" teriak Arthur dan pertarungan pun tak dapat terhidar...

Disisi lain Dinda, Disty, Allysa, dan Adi sedang menelusuri castil...

" apa benar ini jalannya?" Ujar Dinda karena sedari tadi mereka berkeliling namun tak menemukan keberadaan Drey...

" benar ini jalannya, tinggal lurus saja disitu ada pintu coklat maka kita akan menemukan drey" ujar Prince Adi...

" tapi rata-rata pintu disini berwarna coklat" ujar Disty kesal dengan pamannya ini...

" sabarlah, nah kita sampai" ujar prince Adi...

Prince Adi membuka pintu dan betapa terkejutnya mereka disambut hembusan angin yang kencang membuat mereka hampir terlempar...

Mereka berjalan menerobos angin berkecepatan tinggi itu...

Akhirnya mereka menemukan Drey namun betapa terkejutnya mereka melihat keadaan Drey...

" mama" ujar Dinda lirih melihat keadaan mamanya...

Tato kontrak yang telah mencapai leher bagian kanan dengan tato dewa yang menjalar di pipi kiri sampai leher kiri drey...

Rambut kusut, kantung mata besar, muka lusuh, badan kurus, kulit kusam...

" mama" ujar Disty tak percaya...

Dalam sekali hentakan tangan angin Drey pun menghilang dan Drey menatap tajam ke arah anaknya, Allysa, dan sepupunya Adi...

" akhinya kalian datang juga, kalian tahu penat lo nungguin kalian, seka-" ujar Drey tak sadarkan diri, namun Prince Adi dengan cepat menangkap tubuh drey sebelum menyentuh tanah...

My Lovely Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang