33 - Deklarasi

4.1K 437 58
                                    

Pukul lima pagi, Min Yoongi terbangun dari tidurnya yang sama sekali tidak nyenyak. Ia tidak mengenakan pakaian apa pun untuk menutupi tubuhnya yang sangat kaku. Leher Yoongi penuh dengan tanda cinta dari lawan mainnya. Berapa ronde yang sudah ia lalui? Tiga? Empat? Yoongi tidak ingat.

Tanpa membangunkan bidadari yang tertidur di sebelahnya, Yoongi langsung memakai pakaian dan keluar dari kamar. Yoongi meraih ponselnya, menghubungi teman terbaiknya. Siapa lagi jika bukan Jeon Jungkook. Dokter yang menjadi teman Yoongi sejak masa sekolah sekaligus korban perintah Yoongi.

Tadi malam adalah malam terbaik sepanjang umur Yoongi. Ia merasa telah hidup kembali. Bertahun-tahun setelah bekerja keras untuk menjadi dokter bedah seperti sekarang, baru tadi malam Yoongi merasa menjadi manusia sepenuhnya. Oh, jangan lupakan fakta bahwa tadi malam adalah permainan pertama Yoongi yang memalukan.

Setelah selesai menghubungi dan memberi perintah pada Jungkook, Yoongi masuk kembali ke dalam kamar. Terlihat sosok bidadarinya yang sudah terjaga dari tidur dan sedang berusaha untuk memakai pakaian yang Yoongi paksa lepas semalam.

"Pagi," sapa Yoongi sambil tersenyum kemudian menghampiri perempuan tersebut. "Perlu bantuan, Wen?"

"Selamat pagi, Ga. Duh, badanku masih sakit semua," balas Seungwan dengan nada mengeluh. "Bantuin pasang dong."

Yoongi mengangguk dan dengan segera membantu Seungwan mengenakan bra. Sulit dipercaya apa yang mereka lakukan tadi malam. Belum tepat dua belas jam setelah reuni terjadi dan Yoongi sudah takluk pada Son Seungwan, mantan kekasihnya.

"Sudah," ujar Yoongi, setelah itu ia mengecup Seungwan lembut. "Tidur lagi aja. Masih jam lima."

Seungwan menggeleng. "Aku ngga bisa tidur lagi, Ga. Sekali bangun ya aku susah kalau disuruh tidur lagi."

Yoongi menatap Seungwan dengan tatapan bersalah. "Kamu bangun gara-gara aku berisik, ya?"

Seungwan menggeleng lagi. Tangannya bergerak untuk meraih piyamanya. "Ngga, bukan begitu. Aku bangun gara-gara... Aku dapat telepon dari Ilhoon."

Here comes the real problem. Perlu diingat bahwa status Seungwan hanyalah mantan kekasih Yoongi. Saat ini Seungwan masih menjalin hubungan dengan Jung Ilhoon, atlet sepak bola terkenal yang dikontrak oleh klub Inggris, Arsenal.

"Dia bilang mau ke sini?" tanya Yoongi ketakutan.

Lagi-lagi Seungwan menggeleng. Ia dengan susah payah mengenakan piyamanya kembali. "Dia cuma bilang kalo orang tuanya lagi-lagi ngga mau ketemu sama aku."

Yoongi mengernyit. Memang semalam Seungwan memberitahunya bahwa orang tua dari Jung Ilhoon kurang menyukai Seungwan. "Mereka ngga suka kamu banget, ya?"

Seungwan menghela napas. "Iya, Ga. Mereka daridulu ngga setuju aku pacaran sama Ilhoon. Mereka maunya Ilhoon pacaran sama anak pewaris perusahaan apa gitu, aku lupa. Soalnya nasib atlet bola itu ngga jelas, Ga. Kontrak Ilhoon sama Arsenal sebentar lagi habis. Setelah itu dia harus cari kerja. Menurut orang tua Ilhoon sih, kalau Ilhoon punya istri pewaris perusahaan pasti gampang cari kerja nantinya."

Yoongi heran, ternyata masih ada banyak orang yang menginginkan harta dan kekuasaan di dunia ini. Lihatlah sekarang, nasib Seungwan benar-benar menyedihkan. Seungwan sama sekali tidak mendapat tempat di hati orang tua Ilhoon. Dengan kata lain, Seungwan benar-benar dianggap rendah.

"Kalau orang tua kamu? Mereka udah ketemu Ilhoon?" tanya Yoongi lagi.

"Sama aja, orang tuaku juga kurang suka sama Ilhoon. Apa lagi dad," cerita Seungwan. "Aku udah pacaran sama Ilhoon tiga tahun dan Ilhoon sama sekali ngga sempetin waktu buat ketemu orang tuaku."

True Angel ✔️On viuen les histories. Descobreix ara