07 - Ulang Tahun

4.7K 659 96
                                    

"Harganya 299,000 won ya kak,"

Min Yoongi mengeluarkan uang dari dompetnya lalu membayar barang yang bisa dibilang adalah taruhan terakhirnya. Harganya saja sudah membuat Yoongi merinding. Ia menggunakan uang di tabungannya untuk membeli sebuah g-cut shoulder trim dress yang sangat mahal.

Ini pertama kalinya seorang Min Yoongi menghabiskan uang untuk membeli hadiah ulang tahun. Ya, 4 hari lagi, Son Seungwan, bidadarinya akan menginjak usia 17 tahun. Setelah berdiskusi panjang dengan ibunya, Yoongi memutuskan untuk membeli barang yang bisa dipakai Seungwan sehari-hari. Dan pilihannya jatuh pada dress berwarna hijau gelap dari S.I Village.

"Udah selesai?" Jaebum yang menunggu di luar toko adalah orang yang menemani Yoongi membeli hadiah ulang tahun untuk Seungwan. "Gua kaga tahan di dalam, barangnya mahal semua."

"Gua juga. Tapi gua yakin Wendy cocok kalau pakai ini," kata Yoongi sambil menunjukkan kantung belanjanya. "Jaeb, traktir makan. Duit gua habis."

Jaebum yang mendengar Yoongi mengeluh hanya bisa tertawa. "Siapa suruh beli dress seharga tiket pesawat ke luar negri. Gua traktir asal makannya kaga di sini."

"Terserah. Kita keluar dulu dari mall," usul Yoongi. Akhirnya ia keluar bersama Jaebum dari mall yang tidak menyediakan makanan ramah dompet pada mereka.

Jaebum berhasil menemukan restoran di pinggir jalan yang harganya masih sesuai untuk dompetnya. Ya, nasib Jaebum hari ini agak sial karena ia harus membayar Yoongi makan. Ia juga telah menghabiskan bensin motornya untuk menemani Yoongi berbelanja.

"Apasih yang bikin lu mau beli hadiah mahal buat Wendy?" tanya Jaebum setelah selesai memesan makanan. "Menurut gua, Wendy kaga masalah kalo lu kasi hadiah yang biasa aja."

Yoongi tersenyum pahit. "Sekarang lu jadi gua, lu bakal kasi kado apa?"

Jaebum berpikir untuk beberapa saat. "Mana gua tau. Wendy kan lumayan berduit, semuanya dia dah punya."

"Nah kan," sambung Yoongi. "Lu aja kaga tau, apalagi gua. Ibu gua bilang sih beli yang bisa dipake Wendy sehari-hari aja. Makanya gua ogah beli kue ulang tahun."

"Betul juga. Kue ulang tahun bisa habis dalam sekejap," ujar Jaebum. "Tapi lu sadar kaga sih, Ga? Lu dah berubah semenjak deket sama Wendy."

Minuman yang mereka pesan pun datang. Yoongi mengambil minumannya sambil menatap Jaebum. "Berubah makin cerewet? Kaga dah."

"Lu jadi lebih berani," ungkap Jaebum. "Atau lu kaga mau kalah ye dari Mark Tuan?"

"Berisik," kata Yoongi. Ia kesal karena pertanyaan Jaebum tepat sasaran. Sejujurnya dibandingkan dengan teman sekelasnya sekarang, Yoongi lebih sering bercerita pada Jaebum mengenai Seungwan dan Mark Tuan. "Terakhir Mark chat lu kapan, Jaeb?"

"Hmm... 3 hari lalu. Waktu valentine. Udah jarang kontak sama Mark. Kita bangun tidur, dia baru pulang sekolah. Kita makan siang, dia udah tidur lelap. Susah hubungin orang yang beda zona waktu," curhat Jaebum. "Tapi kalo sama Wendy, Mark udah kaga pernah hubungin dia."

"Dia jauhin Wendy?" tanya Yoongi lagi.

"Katanya sih begitu. Gua kaga paham sama Mark. Waktu dia mau pindah aja dia minta tolong gua buat kasitau Wendy. Kalo menurut gua sih hubungan mereka sempat memburuk menjelang Mark pindah ke Amerika," cerita Jaebum. "Yah, wajar gua deket sama Mark daripada temen sekelas lu. Orang tua Mark sama orang tua gua kan sahabat dekat."

Yoongi mengangguk. Tepat saat itu makanan yang mereka pesan pun datang. "Thanks, Jaeb. Lu terbaik, dah."

Yoongi dan Jaebum pun menghabiskan makan siang mereka dengan lahap. Keputusan tepat mengajak Jaebum. Selain karena ia mau membayar makan Yoongi, ia juga bukan tipe orang yang dengan mudah membocorkan rahasia. Beda dengan laki-laki XI - 2 yang teriak histeris saat tahu kedekatan Yoongi dan Seungwan yang sudah sampai tahap mengenalkan Seungwan ke orang tuanya.

True Angel ✔️Where stories live. Discover now