Bab 33 Percayalah

Start from the beginning
                                    

Rangkulan hangat Wina dan Mona menyadarkan Joanna, mereka membimbing Joanna agar ikut naik ke stage dimana Jeffrey berada. Dengan masih di iringi alunan denting piano, Jeffrey menyambut tangan Joanna dan menggenggam kedua tangan wanita cantik di hadapan nya.

"Percayalah padaku sayang, walau terlalu cepat, tidak ada keraguan di hatiku untuk meminangmu, menjadikan dirimu pendamping hidupku untuk selamanya. Kekurangan yang ada padaku dan dirimu nantinya akan menjadi pelengkap yang menyempurnakan hidup kita. Sekali lagi aku ingin melamarmu dengan layak, Will you marry me ?"

Joanna tampak terharu dengan perkataan Jeffrey, rasa bahagia yang membuncah di hatinya tidak dapat terlukiskan lagi oleh kata-kata. Ia mengangguk cepat dan tersenyum bahagia. "yes,I do" jawab Joanna

Jeffrey tersenyum lebar sambil memakaikan sebuah cincin yang sangat indah di jari manis Joanna, lalu sebuah kecupan hangat mendarat di kening Joanna. Ciuman hangat penuh cinta yang menggetarkan jiwa sepasang insan yang di mabuk asmara. Tepuk tangan riuh undangan pun terdengar menggoda mereka, tak lupa kembang api warna warni berbentuk hati menghiasi langit malam yang cerah memeriahkan suasana pesta

***

Lantunan lagu 'Jalan terus' milik Afgan menambah semarak suasana, tak lupa Jonathan dan Renata yang menari riang di dekat stage di ikuti bocah-bocah imut keponakan Jeffrey, anak Tante Anna dan Om Rian. Para orangtua sedang menikmati hidangan penutup sambil bercengkrama, begitupun dengan Joanna dan Jeffrey yang tampak bahagia di kelilingi oleh orang-orang yang menyayangi mereka.

Joanna beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan ke counter minuman, dimana ada Evan di sana yang sedang mengambil minuman juga.

"Apakah aku sudah bilang kalau kamu tampak sangat cantik malam ini ?" tanya Evan

Joanna tersenyum dan menjawab, "Terimakasih Evan"

Evan yang melihat senyum di wajah Joanna hanya mampu mengangguk lalu meneguk minuman nya sampai habis, menutupi raut wajah nya yang berubah sendu.

"Jo...." Gumam Evan

"iyah... ada apa?" ucap Joanna

"Aku hanya ingin mengucapkan maaf sekaligus terimakasih. Maaf jika awal hubungan kita berjalan tidak baik, penuh kepura-puraan. Walaupun dulu kita sepakat untuk saling mengenal satu sama lain tapi ternyata ego dan sikap ku malah membuatmu tambah jauh dariku. Terima kasih karena kamu sudah memberikan ku kesempatan kedua memperbaiki kesalahan ku, padahal aku sudah membuat dirimu terluka fisik dan jiwa karena kelakuan ku."

"Van.. " sela Joanna

"Sst... biar aku selesaikan dulu sebelum aku punya kesempatan seperti ini lagi. Lihatlah Jeff, ia sepertinya tak sabar untuk menghabisi ku"

Hahahaha... Joanna melirik ke arah dimana Jeffrey sedang duduk menikmati minuman nya sambil memandang dirinya dan Evan, ia melemparkan senyum kepada pria yang sudah resmi menjadi tunangan nya itu dan di balas kedipan mata menggoda oleh Jeffrey.

"Aku tidak menyesal mengalah pada Jeffrey, bukan nya aku tidak mau memperjuangkanmu. Tapi aku sudah mengaku kalah saat tahu bahwa kamu pun mencintai dia, aku kalah karena tak seharusnya kesempatan yang Tuhan berikan sejak dua tahun lalu kusia-siakan malah memberikan banyak airmata kepadamu. Dirimu yang baru seolah memberiku jawaban atas pertanyaan mengenai hidup seperti apa yang aku inginkan. Joana yang dingin dan tertutup berganti dengan Joanna yang riang, lembut dan penyayang. Aku terkejut saat dirimu tak risih dan tak segan memeluk serta menolong gelandangan-gelandangan kecil yang kotor dan lusuh malam itu. Joanna yang hangat yang mampu memaafkan orang seperti ku dan Renata. Sesuatu yang sudah lama hilang dalam hidupku, kurasakan kembali saat bersama dirimu membuat es dalam hati ku mencair karena kesempatan kedua yang kau berikan. Aku tidak akan melupakan mu Jo, dan aku bersumpah akan merebut mu dari Jeffrey jika laki-laki itu menyakitimu dan membuatmu menangis"

I am Not Me (End)Where stories live. Discover now