Bab 20

25.1K 2.5K 1.4K
                                    

*versi cetak mengalami perubahan // belum direvisi*

Lonceng pulang sekolah sudah berdering sejak tadi, dan berhamburannya murid sebaya dengan dirinya juga sudah mulai meninggalkan tempat mereka menimba ilmu.

Tapi ia bagai anak ayam yang kehilangan sang induk —dan memang itu kenyataannya. Sudah dua puluh menit ia berdiri gelisah di gerbang sekolah.

Berharap sang Ibu datang seperti biasanya, menjemput dengan senyum terindah yang ibunya miliki.

Tapi agaknya keinginan itu harus ia pendam lebih dulu.

"Hey...."

Gertakan itu lantas dihadiahi pandangan datar oleh Eunjung.

"Jangan menggangguku Young-ah."

Setelah memberi nada sebal di kalimatnya, ia melirik sekilas ke seseorang yang berdiri tepat di samping tubuh teman perempuannya itu.

Sosok tinggi dan berkulit putih, bermata sedikit biru langit, lalu potongan rambut yang menyerupainya —Eunjung. Bocah kecil ini sedikit menyamarkan ekspresi datar tadi.

"Kenapa kau berdiri sendiri di sini?"

Eunjung menggelengkan kepala, berharap temannya ini segera pergi atau tak menanyakan hal lain lagi yang dapat membuatnya kesal.

"Eunjung aku bicara padamu," Tutur gadis kecil itu.

"Sudah pergi sana, aku malas bicara."

Baek Ah Young, atau yang lebih sering dipanggil Ah Young saja oleh teman-temannya terlihat mengerucutkan bibir. Sejak pertemuan mereka beberapa bulan lalu, ia begitu sulit mendekati Eunjung untuk dijadikan teman.

Sifat Eunjung begitu cuek dan lebih memilih berteman dengan dunianya sendiri ketimbang dengan khalayak umum.

"Kau tidak mau pulang?"

Eunjung menggelengkan kepala seraya membenarkan letak tas punggungnya. Bibir tipis itu bahkan sudah bisa dijadikan tempat gantungan baju.

Lelaki itu memiliki senyum yang bahkan Eunjung saja begitu tenang saat melihat senyum itu. Tapi ia hanya anak kecil yang tak pandai mendeskripsikan senyuman suka atau sekedar suka.

"Mau kuantar pulang?"

Eunjung sedikit mendongak melihat siapa yang baru saja menawarinya tumpangan.

"Tidak usah Paman, aku menunggu Eomma saja."

"Oh... ayolah Eunjung. Sekali ini saja Eum?" Bujuk Ah Young dengan nada manja, bahkan mengimbuhi dengan gerakan kecil di ujung jaket Eunjung.

Menimbang rasa, Eunjung pun akhirnya mau atas bujuk serta rayuan Ah Young, gadis manis dengan kuncir kuda di kepalanya itu.

"Tidak apa, Eunjung hanya perlu menunjukkan jalan pulang, Paman akan mengantarmu."

"Eh~ tunggu Paman," cegah Eunjung ketika tangannya diraih lelaki dewasa itu.

"Ada apa?"

Eunjung melihat kearah Ah Young beberapa detik, kemudian kembali menatap lelaki dewasa tadi.

"Siapa nama Paman?"

Paman itu menyumbangkan senyum indah di wajahnya, kemudian mengusap rambut Eunjung pelan.

"Kau bisa memanggilku Paman Jun," jawab manis Jun.

Lelaki bernana lengkap Wen Jun Hui itu kembali mengusap telapak tangannya di puncak kepala Eunjung.

My Cold Husband [JJK Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang