Bab 36

1.2K 130 21
                                    

When Pamungkas said.....

****


Satu-satunya yang membuat pria itu bangkit dari posisi itu adalah wanitanya. Kepalanya dipenuhi wajah Eunbi. Bayangan senyum wanita bernama Go Eunbi. Suara yang teramat dirindukan. Semua perlakuan manis dan hangat yang Jung Kook terima selama ini dari istrinya itu, membuat Jung Kook mengabaikan teriakan beberapa orang yang mengkhawatirkan hidupnya.

Bukan tak sakit sekujur tubuh itu, setelah dihantam mobil dan berguling di jalanan, setelah wajahnya tergores dan berdarah pada kerasnya aspal jalanan. Dan entah bagian mana yang patah dari tulang di tubuhnya. Namun yang jelas, Jung Kook memaksa bangkit dan melanjutkan larinya yang sempat tertunda.

Dia tak lagi memperdulikan orang-orang yang mencoba membantunya berdiri, dia tak lagi perduli saat orang-orang menyuruhnya berdiam di tempat sementara mereka sedang menghubungi ambulans. Jung Kook hanya ingin Eunbi saat itu juga.

Dengan terpincang-pincang, Jung Kook berusaha berlari menyebrangi jalan. Sampai langkah yang nyaris terhuyun membawanya pada ruang resepsionis. Menanyakan pada staff, pasien bernama Go Eunbi. Membuat semua orang yang berada di sana bingung dengan kondisi Jung Kook. Pria itu hendak menangis menahan sakit yang luar biasa. Bahkan saking terlalu fokusnya pada Eunbi, Jung Kook tak sempat mengucapkan terimakasih pada staff yang telah memberitahunya nomor ruang inap istrinya.

...

Di ruang itu. Dia duduk di tepi ranjang. Sudah setahun dia berada di tempat ini. Entah berapa cairan yang sudah dihabiskan tubuhnya, berapa butir obat dan berapa banyak jarum suntik yang menusuk tubuhnya. Meski keinginannya untuk sembuh begitu kuat, keadaan justru menjadi lebih buruk sekarang.

Tangannya kembali mengambil ponsel dari dalam tas. Menghidupkan benda itu dan pemberitahuan panggilan Jung Kook membuatnya tersenyum getir. Bahkan beberapa saat kemudian, nama Jung Kook kembali terlihat tengah memanggil.

"Kenapa kau tak menyerah terhadapku?" Eunbi bergumam. Tapi ibu jarinya segera menggeser ikon hijau dari sana. Untuk yang terakhir kalinya. Dia ingin mendengar suara itu.

"Eum. Jung Kook."

"Kau di mana?"

Eunbi memandang ruangan yang sebenarnya tak ingin dia tempati itu. Namun pikirannya tak pernah berhenti bekerja. Pertemuan terakhir mereka, Eunbi tidak dapat mengingat apapun kecuali pertengkaran Jung Kook dan Jun. Namun dua hari ini, Eunbi juga tak mendapat penjelasan apapun dari Jun pada kejadian itu. Dirinya juga tidak bertanya.

"Aku sedang berkerja. Hari ini jadwalku banyak, Jung. Maafkan aku."

"Sungguh?"

"Ya."

"Apa kau menyukai pekerjaan itu?"

Eunbi menahan air mata yang nyaris jatuh. Dia menggeleng, namun bibirnya mengiyakan. "Ya. Kau tahu aku sangat menyukai dunia model bukan?"

"Eunbi."

"Jung Kook. Maafkan aku karena pergi tergesa saat itu. Dan kuharap. Kau tak lagi menungguku."

"Kenapa?"

"Aku ingin kita bercerai saja."

"Cerai?"

"Eum."

"Kenapa kau sangat ingin meninggalkanku?"

Ada jeda yang terlampau panjang. Bunyi tetesan cairan infus bahkan terdengar amat nyaring. Ruangan sepi semakin membuat Eunbi merindukan keluarganya. Atau setidaknya ada sang Ayah yang sangat dia ingin temui.

My Cold Husband [JJK Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang