Bab 13

57.2K 4.9K 297
                                    

*versi cetak mengalami perubahan // belum direvisi*

Rasanya, Eunbi sedang terkena serangan jantung. Jungkook dengan mudahnya menarik tubuhnya, lalu menyatukan bongkahan bibir itu. Sekali lagi, dengan mudahnya.

Melumat, menyesap, menyelinap ke dalam. Semua itu dilakukan Jungkook. Bibirnya serasa berkedut, isapan kecil yang ditimbulkan membuat kupu-kupu dalam perut mereka berterbangan. Inilah sensasi yang dulu ia inginkan. Getaran yang diinginkannya kini terjadi, namun semua berbeda sekarang.

Nyatanya, ciuman itu hanya sekedar ciuman. Eunbi yakin, dan demi kata memaafkanlah Jungkook mau melakukannya. Fakta bahwa lelaki itu tak mencintainya sama sekali, itu lebih menyakitkan dari apapun.

Saat Jungkook mulai menelusupkan tangan ke punggung Eunbi, gadis itu mengangkat kedua tangannya, menghentikan gerakan Jungkook dengan perantara dada. Mata mereka saling tatap. Bibir klimis, merah merekah karena perbuatan Jungkook terpampang di netra lelaki itu. Dan Jungkook sadar. Ia lebih buruk dari yang ia pikirkan.

"Jung...."

Tangisan tadi hadir, sekilas. Namun mampu menusuk jantung Jungkook. Ia sudah jujur, keberadaan Eunbi memang belum ia ketahui. Tapi, ia cukup serakah. Ketamakan dalam hati setelah tercampakkan oleh Chaeyeon dan ia justru menyeret Eunbi agar menetap bersamanya.

Ia, lelaki pecundang yang takut sendiri.

"Aku harus bagaimana? Aku marah padamu, tapi aku tak berhak. Aku ingin membencimu, tapi itu hanya di mulutku saja. Aku tak bisa membencimu... aku tak bisa menjauhimu lebih lama lagi. Aku bodoh karena cintaku, aku buruk karena beban cinta ini. Tapi kenyataan mendorongku untuk tetap membencimu meski aku tak ingin."

Jungkook menelangkupkan tangannya di wajah Eunbi. Merasakan betapa dinginnya kulit itu.

"Jangan membenciku, jangan menjauhiku, jangan merasa sakit lagi."

"Stop Jung! Kau selalu mengucapkan kata-kata harapan untukku. Aku tak mau mendengar semua itu."

"Berhenti menangis Bi."

"Kau mau berpisah denganku?" tanya Eunbi. Menghiraukan perhatian Jungkook.

"Kenapa kau selalu mengatakan perpisahan?"

Ia menunduk, namun Jungkook menahannya. Tetap mendongakkan wajah sembab itu agar dapat ia lihat dengan jelas.

"Karena aku selalu merasa kau akan pergi meninggalkanku, aku takut kau benar-benar pergi. Jadi agar luka yang kau berikan tak terlalu sakit, aku meminta berpisah lebih dulu. Karena kata perpisahan yang keluar dari mulutmu itu sangat menyakitkan."

Jungkook menarik taangannya. Melepaskan jaket yang ia kenakan dan menyelimutkannya pada Eunbi. Dan menggenggam tepian jaketnya.

"Mungkin memang benar, aku pria dingin, aku suami yang dingin bagimu. Aku egois, serakah, dan acuh... aku bahkan tak berhak dimaafkan. Tapi...."

Mereka saling tatap, jemari Jungkook tanpa paksaan mengusap air mata Eunbi.

"Izinkan aku memperbaiki semuanya."

Gadis itu menelan salivanya. Menyapu wajah lelaki itu. Jungkook tampak berbeda.

"Eunbi, izinkan aku menerima satu kesempatan darimu. Dan... ini dariku, tanpa kau minta, tanpa paksaan, ini keinginanku sepenuhnya."

My Cold Husband [JJK Ver]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang