21. My Future Is You, Emily

Zacznij od początku
                                    

Dia mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu dan berbicara dalam desahannya, "lebih baik kamu simpan tenaga dan teriakanmu untuk nanti malam saat aku memasuki kamu, Sayang."

"Fvck you, Ethan!" Emily mendorong tubuh di depannya dengan jijik walau usahanya sia-sia karena lelaki itu terlihat sudah mengantisipasinya dengan memeluknya semakin erat dan mencium tengkuknya dengan paksa.

"Kamu juga boleh memakiku seperti itu nanti. Aku pasti akan semakin bergairah mendengarnya."

Ethan menahan punggung gadis itu dan membuat Emily semakin tidak berkutik, sebelum tubuh lelaki itu tertarik ke belakang dan sebuah tinju melayang ke wajahnya dan membuatnya jatuh terjungkang.

Emily membelalakan matanya tidak percaya dengan siapa yang berada di hadapannya dan baru saja menyelamatkannya. Mau tidak mau rasa lega melampaui rasa penasarannya dengan kenyataan kenapa lelaki itu bisa ada di sini, di hadapannya.

"Teddy?!"

Ethan berusaha mengerjapkan matanya yang berkunang-kunang akibat pukulan yang tidak disangkanya. Baru saja dia bisa memfokuskan pandangan, lelaki yang muncul tiba-tiba itu kembali mendekatkan tubuhnya menunduk dan melayangkan pukulan lagi dua kali ke wajah Ethan.

Hidung dan bibir Ethan terluka dan berdarah walau punggung tangan Teddy sama nyeri dan merahnya.

Teddy adalah seorang pecinta kedamaian. Hampir sepanjang hidupnya dia tidak pernah mencari masalah, apalagi memukuli orang. Dia hanya pernah satu kali mendapat hajaran dari lelaki lain karena sahabatnya Felicia. Itu pun diterimanya tanpa memberikan balasan.

Namun lelaki di hadapannya ini berhasil membuat Teddy naik pitam dan kehilangan kendali atas amarahnya. Bajingan itu menyentuh Emilynya. Lebih dari itu, dia mencium Emily.

Teddy sudah berada di sana, bersembunyi di salah satu pilar di lorong tersebut sejak beberapa menit lalu. Dia masih berusaha membaca situasi saat melihat Emily yang ditarik paksa oleh seorang lelaki sejak di lobi hotel hingga ke tempat ini. Teddy tidak ingin bertindak gegabah dengan merebut Emily dari lelaki yang tidak dikenalinya.

Setelah menguping pembicaraan mereka berdua tadi, Teddy baru yakin bahwa lelaki di hadapannya ini, yang baru saja dihajarnya sekuat tenaga, adalah kakak psikopat Emily yang menjadi penyebab mimpi buruk dan trauma gadis itu sepanjang hidupnya.

"Siapa kamu, brengsek?! Kamu nggak kenal siapa saya?" Bentak Ethan dalam erangannya masih pada posisi terduduk di lantai.

Tanpa menjawab, Teddy menundukkan tubuhnya dan melayangkan tinju keempat ke wajah Ethan, membuat lelaki itu kembali tersungkur di lantai.

"Teddy!" Emily menarik lengan Teddy untuk menghentikannya menghakimi Ethan.

Bukan karena Emily membela kakak kandungnya. Sesungguhnya dia sangat puas melihat psikopat itu dihajar sedemikian rupa sampai tidak berdaya, setelah dengan menjijikkannya lelaki itu menyentuh dan mencium lehernya.

Teddy menuruti Emily dan kembali berdiri pada posisinya semula.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Teddy khawatir pada Emily sambil memegang tengkuknya dan mengusap pipi Emily.

"Kamu kenal orang ini, Emily?" tanya Ethan baru menyadari bahwa lelaki yang memukulnya barusan adalah orang yang kenal dengan Emily, cukup dekat bahkan sampai berani menyentuh Emily dan membuatnya merasa geram.

Menurut Ethan hal tersebut merupakan fakta yang cukup mengejutkan karena dia hampir tidak pernah tahu Emily bisa memiliki kenalan apalagi teman.

Emily menggenggam telapak tangan Teddy yang sedang menyentuh pipinya dan menggandengnya. Dia tidak pernah menyangka kejadian seperti ini akan pernah terjadi, Teddy berada di sisinya dan membantunya berhadapan dengan lelaki psikopat ini. Namun karena semuanya sudah terjadi, sangat sayang bagi Emily untuk tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.

Emily's LoverOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz