intermezzo ~ catatan pertama

534 40 9
                                    

Setelah sekian lama akhirnya saya memutuskan meninggalkan coretan yang barangkali penting tak penting untuk dibaca. Setelah hampir dua tahun cerita ini dibuat, saya merasa perlu (kepedean) untuk menyapa pembaca Ladea. Walaupun cerita ini dibuat sambil lalu di tengah kesibukan yang gak jelas, tetap saja ada yang setia menanti updateannya. Terima kasih banyak.

Lady La adalah kisah yang sangat berarti bagi saya. Ini kisah pertama yang berhasil saya tulis berlanjut-lanjut (meski tersendat). Sejujurnya saya bukanlah seseorang yang bisa menulis dengan baik. Melalui Lady La saya --dengan sangat terpaksa-- menulis demi sebuah tuntutan. Hahha jangan hiraukan kalimat sebelum ini.

Lady La saya tulis karena pertemuan saya dengan seorang janda (konon ia telah melepas masa jandanya beberapa waktu lalu). Saya berterima kasih padanya yang sempat menjadi inspirasi kecil dari sebagian besar inspirasi yang ada di ruang pikir saya.
Sebagian kisah yang akan berlanjut di Lady La episode mendatang terinspirasi dari sebuah kisah nyata seorang sahabat wanita saya. Semoga ia tidak ngomel-ngomel saat kisahnya saya tuangkan di sini.

Next, jangan lupa tinggalkan voment ya.

Salam kenal untuk semua pembaca Lady La.

Dany

Lady LaWhere stories live. Discover now