#14. Miranda

2.3K 94 35
                                    

------------------------------------------------------

Aku tidak akan pernah menjanjikan untuk sebuah perasaan, tapi aku bisa menjanjikan untuk sebuah kesetiaan.

~Popular Boy.

------------------------------------------------------

Aku terbangun karena kurasa dahiku membentur sesuatu.

"Hyaaa."

Aku kaget saat Althan yang tidur disebelahku, aku tau kemarin dia sempat meminta izin, tapi saat ini aku benar-benar kesal sekali padanya, saat ini aku hanya ingin melemparnya dengan figura ku.

Dia memelukku dengan erat, sampai-sampai aku tidak bisa bergerak saat ini, kami tidur dalam posisi berhadapan lalu tangan Althan berada dipinggangku, itu membuatku geli.

Karena aku terus memberontak karena ingin melepaskan pelukannya, Althan langsung terbangun, karena aku tidak nyaman atas pelukannya itu, aku langsung menggebuk bahunya, dia tetap sama sekali tidak mau melepaskannya.

"Al, lepaskan."

"Hm... emang kenapa? Pelukanku membuatmu tetap hangat, Mir."

"Tapi disini tidak dingin."

"Sebentar saja ya, aku sedang ingin memelukmu."

"Awas saja kalau kau berfikiran mesum, jangan sampai tangan kanan ku menabrak wajahmu yang tampan itu," Yang diancam tetap tidak mau melepaskan pelukannya.

"Tapi kau suka kupelukkan?"

Dengan cepat aku langsung menjawab.

"Tidak."

"Ah masa?", tangan kirinya berpindah tempat menjadi di puncak kepalaku, dia mengelusnya dengan sangat lembut.

"Al, BTW ini udah jam setengah tujuh."

"And then?"

"Berangkat sekolah Al."

Althan menggeleng, "Tidak mau, kau membuat ku kecanduan."

"Kecanduan? Astaga, apa kamu memakai obat-obatan terlarang?" Tanyaku panik.

"Bukan gitu bodoh, aku kecanduan meluk kamu."

"Tolong segera lepaskan!" Bentakku padanya, yang dibentak hanya tersenyum.

"Jangan membentakku, sayang. Itu tidak baik."

"Atau kau ku adukan pada mamamu," ancamku lagi, dan lagi- lagi yang diancam hanya tersenyum.

"Jam segini mama sudah berangkat, babe."

Aku mempunyai inisiatif untuk menggigit tangannya agar dia melepaskanku.

"Al, bisa ku pinjam tangan mu," tangan ku langsung menggenggam tangan Althan yang sedang berada dikepalaku, lalu mengangkat tangannya agar sejajar dengan mulutku.

POPULAR BOY [ High School ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang