#2. Miranda

4K 185 25
                                    

James Arthur ~ Say you wont let go
--------------------------------------------

Cuma dirimu seorang yang bisa meluluhkan hati ini. Kamulah yang terindah dalam hidupku.

~Popular Boy

----------------------------------------------

"Ini uangnya ya pak," ujarku sambil memberikan uang kepada supir taksi itu.

"Terima kasih," ucap sopir itu seraya meninggalkan aku dan mama.

"Mama sini biar aku yang bawakan kopernya," Ucapku sambil menyeret koper itu.

Sebelum itu, aku aku mau memperkenalkan diri dulu. Nama aku Miranda Datson. Ya... ya... ya... Datson itu memang marga keluargaku sebagai pemilik Datson Group yang baru saja bangkrut. Dihadapanku adalah rumah besar, mungkin ini rumahnya om Shihab, saat aku ingin menekan bel, taunya ada pria yang membuka pagar mungkin dia mau pergi, dia itu tampan, mungkin setiap wanita jika melihat ketampanannya lamgsung jatuh cinta, tetapi aku tidak. Because that is him.

Flashback

"Udah ya ma, Miranda masuk dulu," ucapku pada mama.

"Iya sayang semoga sekolahnya menyenangkan," ucap mama.

Aku langsung mencium tangan mama, setelah mama pergi, aku langsung menelusuri lorong sekolah. Saat aku sedang menghayati lorong sekolah ini tiba-tiba ada yang menabrakku.

Brukkk...

"Maaf," ucapku.

"Astaga dia tampan," batinku.

"Ehhh... lo emang gak punya mata apa?, rapihin cepet kertas-kertas gue," bentaknya.

"Hmm... muka tidak sesuai sama sikapnya," batinku.

"Iya gue rapihin, sekali lagi gue minta maaf," ucapku sambil merapihkan.

"Maaf ?, cih.. semudah itu meminta maaf, cepat rapihin, anak baru ya?, awas lo ya," bentaknya sambil menendang kertas yang belum sempat aku ambil.

"Ehh.. lo tuh cowok apa cewek sih, mulut lo bisanya cuma ngebacot tau gak, kan gue udah minta maaf sama lo," bentakku, langsung ku lempar kertas-kertas itu kedia, lalu aku langsung meninggalkannya. Sumpah gue benci banget sama dia.

End flashback

Dia langsung menyapa mamaku, "Tante Camel kan?".

"Iya, ini nak siapa ya?" tanya mama, ohh ternyata mama belum tau sibrengsek ini.

langsung saja aku memelototinya. "Saya Althan Abrar," jawabnya.

"Ohh... nak Althan, anaknya Shihab Abrar ?" tanya mama untuk memastikan.

Aku lebih memelototinya agar dia takut.

"Iya tante, mari tan silahkan masuk," ucapnya.

Mama sudah masuk lalu saat aku mau masuk, pintu rumah sudah ditutup oleh Althan.

POPULAR BOY [ High School ]Where stories live. Discover now