#8. Miranda

2K 108 22
                                    

-----------------------------------------------------

Cinta bagaikan angin, tak terlihat namun dapat dirasakan kehadirannya. Terkadang datang dengan membawa kesejukan namun tak jarang membawa kehancuran.

~Popular Boy

------------------------------------------------------

***

"Apa kemarin gue keterlaluan ya?" Tanyaku dalam hati.

Dikelas, aku hanya melamun tanpa mendengarkan apa yang guru sampaikan kepada aku sebagai murid kelas 11a IPA. Aku terus saja memikirkan kejadian yang kemarin.

Aku terus saja membatin, "Gue bukan cewek alay yang bisa lo jadiin mainan buat move on lu, Al."

Tiba-tiba ada yang mengganggu lamunanku.

"Miranda Datson, apa kamu mendengarkan apa yang bapak jelaskan?" Suara seseorang yang mengganggu lamunanku, tentu saja aku tidak suka diganggu.

"Bisa diem gak lo!" Bentakku dengan nada yang tinggi.

"Hahahahaha," sontak semua murid tertawa kepadaku.

Ternyata yang kubentak adalah Pak Neon, ya... ya... ya... lebih suka kupanggil lampu neon, "Maaf lampu neon, ehh..."

"Siapa yang kau ucap lampu neon?" Bentaknya.

"Anu pak, ituloh anu," ucapku gugup.

"Keluar sekarang!, cuci mukamu dulu!" Suruhnya dan aku hanya mengangguk, seantero kelas pun tertawa.

Pikiranku buyar. Aku langsung keluar dari kelas menuju toilet didekat perpustakaan untuk membasuh mukaku, dan oh iyaa aku ingin meminjam buku Ensiklopedia Alam, untuk tugas biologiku. Saat aku sedang berjalan menuju toilet tiba-tiba ada yang menghampiriku.

"Mir, sini deh," ucap anak OSIS yang aku kenal, dia juga seumuran denganku dalam arti dia juga kelas 11.

"Iya Syil kenapa?" Tanyaku sambil menghampirinya, disana juga terdapat kak Joshua.

"Jadi kita mau ngasih tau kamu Mir, tadi pagi ada yang ngerekomendasiin kamu buat tampil di acara pentas seni sekolah kita," jawab Syilvia.

"Hah?, aku tampil di pentas seni?" Tanyaku tak percaya.

"Iya, Mir," kali ini kak Jhosua yang mengeluarkan suaranya.

"Siapa?, siapa yang ngerekomendasiin aku?" Tanyaku lagi.

"Julin sama Jonat," jawab Syilvia.

"What the hell, ngapain sih tuh 2 bocah tengil itu," umpatku dalam hati kesal.

"Terus tugasku diacara nanti ngapain?" Tanyaku.

"Nyanyi," jawab kak Jhosua.

"Ntar kamu duet sama seseorang," kata mereka.

"Sama siapa?, lagunya apa?" Tanyaku.

"Aku gak tau kamu duet sama siapa Mir, mungkin ntar si Julian sama Jonat yang ngatur. Kamu nyanyi Say You Wont let go," jawab Syilvia.

"Acaranya kapan?" Tanyaku lagi.

"Minggu besok cukup untuk mempersiapkan semuanya," jawab Syilvia.

"Oke," ucapku, dan langsung meninggalkan mereka berdua untuk menuju toilet.

Setelah dari toilet, aku langsung bergegas menuju perpustakaan untuk meminjam buku. Mungkin tidak terlalu lama untuk meminjam, aku hanya takut ketinggalan pelajaran matematika saja.

POPULAR BOY [ High School ]Where stories live. Discover now