POPULAR BOY [ High School ]

#11. Althan

------------------------------------------------------

Follow ya instagram baru Popular Boy  [ High School ]
@pbhs.fams

------------------------------------------------------

Kau datang di saat ke egoisan akan cinta tengah mendera. Membawa cahaya dan kedamaian, membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.

~Popular Boy

------------------------------------------------------

"I love you too."

Sambil berjalan menuju kelasnya Miranda aku langsung bertanya kepadanya, "Mir, kenapa jika aku menatapmu pipi kamu selalu memerah?"

"Pertanyaan apa itu, Al?"

"Jawab saja, aku penasaran."

Dan seketika pipinya memerah lagi.

"Aku tuh.............. (menjeda ucapannya lama), ciee nungguin ya?"

"Bisa aja kamu ngelucunya, Mir."

"Aku gak tau, kenapa pipiku bisa memerah saat berada didekatmu."

Aku langsung menghentikan langkah kakiku, Miranda juga menghentikan langkah kakinya.

"Kok berhenti?" Tanyanya.

Aku tak menjawab pertanyaannya, aku langsung menggapai tangannya lalu meletakkan tangan Miranda di dadaku.

"Apa kau merasakannya?" Tanyaku.

"Memangnya aku harus merasakan apa?" Tanya dia balik.

"Detak jantungku," jawabku.

"Astaga Al, jantung mu berdetak dengan cepat," ucapnya.

"Jangan-jangan kamu kena penyakit jantung," lanjutnya.

"Dasar bodoh," ucapku sambil mengacak rambutnya.

"I love you," ucapku berbisik.

"Too."

Aku langsung melanjutkan perjalanan menuju kelas Miranda sambil menggandeng tangannya. Sesampainya dikelas Miranda.

"Aku masuk dulu ya."

"Belajarnya yang benar, sayang."

Dia mengangguk, lalu langsung masuk kekelasnya. Saat ini aku sedang berjalan sendiri kearah kelasku. Tiba-tiba seseorang datang dan langsung memeluk lenganku.

"Baby Al."

"Ngapain sih lo masih aja deketin gue, lo gak malu apa?"

"Malu buat apa?, kamukan pacar aku."

"Otak lo udah geser ya?"

"Aku masih sayang sama kamu."

"Sama gue?, ha... ha... ha... gue udah punya pacar cuy, dan lo milik om-om."

Aku langsung melepaskan tangannya dari ku, kemudian pergi meninggalkannya. Dia Gladis, aku masih bingung sama dia, kenapa dia masih mendekatiku, "cihh... dasar cewek murahan."

Sesampainya dikelas aku langsung duduk disebelah Evan yang terlebih dahulu datang.

"Van."

"Ya, Al."

"Nanti istirahat bareng gue ya?, lo mau gue teraktir."

"Yeay... really."

"Yup, kenapa neraktir gue?, tumben."