POPULAR BOY [ High School ]

#6. Miranda

------------------------------------------------------

Kita tidak pernah merasa sangat tidak berdaya mengatasi rasa sakit, terkecuali ketika mencinta

~Popular Boy

------------------------------------------------------

"Ada apa Al?" Tanyaku padanya.

"Gue melihat Gladis selingkuh sama cowok lain," jawabnya.

"Lalu?" Tanyaku lagi.

"Gue mutusin dia," jawabnya.

"Bagaimana bis," ucapku terpotong karena ucapannya.

"Gue nggak ingin membahas tentang ini Mir."

"Ayooo kita lanjutin jalan-jalan kita," ucap ku dengan penuh semangat disertai dengan anggukan Althan.

Saat kami berdua berjalan menuju restaurant china yang ada di mall ini, tiba-tiba.

"Ehh kita ketemu lagi," ucap seseorang dari belakangku yang aku yakini dia Alex. Aku dan Althan langsung menengok ke belakang.

"Ehh broo..., gimana kabarnya?" Tanya Althan pada Alex.

"Gue sehat broo..." jawab Alex.

"Wahh berarti kita bertiga bisa makan bareng nih," ucapku.

"Makan?, wahh kebetulan gue laper nih," ucap Alex kegirangan, aku fikir seorang Alex yang cool ternyata bisa over dosis lebaynya.

"Iya makan, tenang Lex Althan yang teraktir," ujarku.

"A... apa?" Ucap Althan, sepertinya dia kaget.

"Iya, lo kan yang mau neraktir?" Tanyaku.

"I... iya deh demi gebet, eh maksud gue demi sahabat mah apasih yang enggak," ucap Althan, dan kini pipiku memerah.

"Lo ngomong apasih Al?" Tanyaku pura-pura tak tau.

"Lupakan, let's go!" Ucap Althan.

Lalu kami memasuki restaurant china tersebut, dan memilih meja yang sudah disediakan, lalu memesan makanan yang kami suka.

"Lex kamu tau gak?" Tanyaku.

"Tau apaan," ucap Alex.

"Lah, kok kamu malah gak tau," ucapku.

"Kamu bego, gimana aku mau tau, orang kamu ngomongnya gak jelas," ucap Alex.

"Althan baru putus," bisikku pada Alex, aku yakin Althan tidak mendengar bisikanku.

"Lalu?" Tanya Alex tanpa berbisik.

"Kau tau?, aku ingin mengejarnya seperti apa yang kau katakan padaku," ucapku berbisik lagi.

"Apa?" ujarnya cukup keras, aku tidak tau kenapa Alex bisa bertingkah laku aneh seperti ini.

"Iya Lex, aku mencintainya," ucapku berbisik.

Sepertinya Alex tidak percaya perkataanku, aku juga begitu aku tidak percaya dengan apa yang kurasakan semua berjalan begitu saja, Althan yang ku benci menjadi seseorang yang aku sukai.