14. Akal-akalan Donghyun

1.1K 278 105
                                    

"Bisa nggak kasih aku kesempatan dekat dengan kamu?"

Lagi-lagi pertanyaan random seperti itu datang dari Woojin. Rasa tidak suka Euna semakin menjadi-jadi. Ponselnya malah berbunyi di saat tidak tepat seperti ini. Euna menghela napas saat melihat nama yang muncul di layar.

"Halo?" sapanya.

"Kamu masih sama dia?"

Tanpa salam dan tanpa basa-basi, pertanyaan Donghyun seperti menodong Euna. Tanpa dijelaskan pun, gadis itu tahu siapa yang dimaksud dengan 'dia'. Nada bicara Donghyun memang tidak terdengar marah atau menyeramkan seperti dua hari yang lalu, tapi hal itu justru semakin membuat perasaan Euna tak karuan.

Di seberang kursinya, Euna melihat Woojin mengangkat alis bertanya yang diresponnya dengan mengangkat bahu.

"Masih," jawabnya.

"Kamu di mana?" Donghyun bertanya lagi.

Euna yakin sekali dia pasti menelepon sambil menyetir. Gadis itu menyebutkan nama kafe di mana ia dan Woojin berada.

"Tunggu di situ. Aku jemput," ujar Donghyun lagi, lalu mematikan sambungan telepon.

Sekali lagi Euna hanya bisa menghela napas menatap layar ponsel yang menggelap. Ia membalas tatapan Woojin yang masih berwajah datar.

Sungguh, Euna tidak bisa menyangkal bahwa makhluk Tuhan berambut merah yang duduk di hadapannya ini sangat tampan. Percayalah standar ketampanan bagi Euna itu tinggi, mengingat ia dikelilingi oleh gerombolan Donghyun yang selalu masuk daftar pencarian #hitsTeknik atau #anakTeknikganteng, seperti Daniel, Youngmin, Sewoon, Kenta dan lain-lan.

Yang membuat Euna enggan hanya soal sikap dan manner Woojin yang terkesan memaksa. Well, sebenarnya ia bisa saja luluh ketika Woojin terlihat begitu niat seperti ini. Tapi ia sudah belajar dengan melihat keluarganya bahwa tampan saja tidak akan cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.

"Kalau kamu mau dekat denganku, mulai dengan cara yang benar," tegur Euna pelan. 

Woojin menunduk dan mengacak rambutnya lagi. "I don't know how to do it."

"Pardon?"

"Aku bilang aku nggak tahu gimana caranya," jelas Woojin merana seolah ia sudah membuka rahasianya yang paling kelam di hadapan Euna. "Aku nggak pernah deketin cewek."

Euna tertawa sinis. Nenek-nenek gondrong juga nggak bakal percaya kalau wajah seperti Woojin tidak pernah mendekati cewek. 

"Aku serius." Woojin membela diri. "Biasanya cewek-cewek yang deketin aku. Aku nggak perlu repot-repot buat ngejar."

Alasan yang masuk akal kalau dipikir-pikir. Euna saja mungkin juga bisa termasuk gadis yang akan mengejar Woojin kalau saja ia tidak lebih suka bersikap tertutup. 

Ah, mendadak ia jadi teringat soal Donghyun. Kalau sahabatnya mengenal Woojin, bukankah berarti Woojin juga mengenal sahabatnya? Apakah ia bertanya saja? Atau ia menunggu Donghyun yang bercerita?

"Euna?"

Suara Donghyun yang sangat dihafal Euna membuat gadis itu berbalik. Sahabatnya berjalan mendekati mereka dengan langkah memburu. Euna sudah berekspektasi Donghyun akan berbuat kasar dengan menariknya berdiri dan pergi dari situ begitu saja. Namun, Donghyun—as angel as he is—dengan sangat kalem ikut duduk di sebelah Euna.

"Sudah selesai makan, 'kan? Yuk, pulang," ajaknya, tanpa menoleh ke arah Woojin sama sekali.

"Ngg ..." Euna sampai tergagap.

Woojin menyahut. "Gue pinjem dulu sahabat lo."

Dalam sekejap, image angel-nya hilang. Donghyun menatap Woojin tajam. "Euna bukan barang, jadi nggak ada acara pinjam-pinjaman," ketusnya. Ia ganti menatap Euna, kemudian mengulurkan tangan. Ah, gestur yang sangat dikenal Euna. Jurus pengusir lelaki yang berusaha mendekatinya. "Yuk," ajaknya lagi.

"Kita duluan," putus Euna cepat, menyambut tangan Donghyun. Jantungnya skip lagi saat tangan lelaki itu bertautan dengan jemari tangannya. 

Woojin tidak mengatakan apa-apa ketika mereka bangkit dan keluar dari kafe. Entah mengapa Euna rasa lelaki itu tidak akan menyerah begitu saja. 

"Kapan kamu mau cerita soal Woojin?" tanya Euna saat mereka sudah di dalam mobil.

"Ada waktunya," jawab Donghyun singkat.

🎸🎸🎸

"Donghyun, titip staf gue satu di mobil lo dong."

Kalimat tadi diucapkan oleh Park Jisoo, kepala Biro Humas. Hari ini pengurus inti dan pengurus harian BEM serta beberapa perwakilan staf baru menyelesaikan acara studi banding ke BEM fakultas lain. Fakultas mana lagi kalau bukan fakultas pacarnya Youngmin. Tentu saja, karena studi banding merupakan proker Humas secara otomatis seluruh staf Humas ikut hadir, termasuk Dahyun. Gadis itu terlihat malu-malu saat Jisoo mendorongnya ke arah Donghyun.

Donghyun melirik Euna seakan meminta izin, tapi gadis itu hanya mengangkat bahu. Mobil Donghyun hanya terisi oleh Euna saja karena Daniel, Donghan dan Taedong yang tadi menebeng saat pergi tidak ikut pulang bersama mereka.

Sejujurnya Euna merasa tidak nyaman kalau Dahyun ikut bersama mereka, namun ia tidak mungkin mengatakan itu di depan Jisoo. Tanpa bicara apa-apa saja selama ini dia sudah dianggap memonopoli Donghyun, apalagi kalau dia protes hanya karena Dahyun menumpang. Sudah cukup dia dicap antagonis selama ini. 

"Nggak apa-apa, 'kan?" Jisoo memastikan karena Donghyun urung merespon.

Dasar orang baik, lelaki itu hanya mengangguk dan mengisyaratkan Dahyun untuk mengikuti ke arah mobilnya di parkir.

Untungnya Dahyun cukup tahu diri dengan memilih duduk di kursi penumpang belakang, bukan kursi depan sebelah supir yang selama ini memang sudah dilabel secara tak kasatmata sebagai kursi Euna. Donghyun menanyakan alamat Dahyun lalu langsung menyetir. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dengan It's Still Beautiful dari Highlight mengisi keheningan.

"Donghyun Oppa, maaf ya merepotkan. Habis kata Jisoo Eonni kita searah." Dahyun membuka percakapan sambil tersenyum manis.

Donghyun menggeleng. "Nggak searah, sih. Hari ini saya mau ke flat Euna," ujarnya santai membuat Euna langsung melotot.

Astaga! Dahyun bisa salah paham.

"Eun, lihat nih jari aku luka." Tiba-tiba Donghyun mengulurkan jari tangan kanannya pada Euna. "Obatin ..." rengeknya.

Pelototan Euna semakin kentara. Fix! Donghyun sedang kerasukan.

-bersambung.-

an. udah ga jaman tikung-tikung di belakang, woojin mah mainnya frontal wkwkwk.

vommentnya juseyoo~

-Ki.

04:04Where stories live. Discover now