2. Selalu Bersama

2K 377 120
                                    

Choi Euna meregangkan tubuh, menjauhi laptop dan membuka kacamata baca. Setelah kelas Pengantar Ekonomika selesai, tadi ia langsung menuju perpustakaan untuk mengerjakan makalah. Bagiannya sudah selesai, tinggal edit typo lalu dikirim via email pada ketua kelompoknya untuk digabungkan.

Setiap ada tugas kelompok, Euna selalu seperti itu. Mengerjakan bagian yang ditugaskan padanya, lalu dikirim untuk digabungkan. Awalnya teman-temannya protes, namun ia tidak pernah mengumpulkan lewat dari deadline. Tugas kelompok selesai dan nilainya juga bagus. Akhirnya teman angkatannya terpaksa menerima.

Euna tidak terlalu suka kerja kelompok yang menurutnya tidak efektif. Bukan, ia bukan sok rajin atau bagaimana. Ia hanya tidak suka karena hampir tiga perempat waktu kerja kelompok biasa dihabiskan untuk bergosip. Masa ia harus pura-pura suka kalau hampir setengah isi gosip itu tentangnya?

Euna mengecek jam tangan dan jantungnya langsung skip.

04:04 pm.

Ia melirik dari jendela perpustakaan  ke arah taman samping kampus yang sedang ramai. Tanpa perlu memastikan, ia tahu Donghyun ada di sana. Bersama Jung Sewoon dari Teknik Arsitektur dan Kim Jaehwan yang juga dari Teknik Industri, Donghyun sedang melakukan pertunjukkan akustik. Tiga lelaki tampan bergitar tentu banyak yang ingin menonton. Donghyun juga mengajak Euna menonton pertunjukkan gratisnya, tapi gadis itu menolak dengan alasan klise: banyak tugas.

Notifikasi ponsel Euna berbunyi. Ada panggilan masuk. Nama yang tertera di layar membuat Euna menekan tombol reject tanpa banyak berpikir. Beberapa saat kemudian notifikasinya berbunyi lagi. Kali ini sebuah pesan singkat.

Just Ignore
Knp tdk angkat telp?
Kartu dr oppa knp tdk dipakai?
04.10 pm

Euna mematikan layar ponsel, sama sekali tidak berniat membalas pesan tersebut. Orang itu pasti mengawasi gerak-geriknya, sampai niat sekali mengecek tagihan kartu yang tidak berubah. Ah, lagipula Euna memang tidak berniat sama sekali memakai black card dari orang itu. Uang beasiswa dan hasil mengajar privat paruh waktu anak-anak pejabat di akhir pekan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Permisi."

Dehaman pelan dari suara bass membuat Euna mendongak. Ada pemuda yang mungkin seusia dirinya berdiri di hadapannya. Rambut merah dengan wajah datar.

"Saya mau numpang duduk, boleh? Butuh colokan listrik," ujarnya dengan tangan kanan membawa charger ponsel.

Ah, dia punya gingsul di sebelah kiri.

"Oh, silakan."

Pemuda itu duduk di hadapan Euna dan sibuk dengan ponselnya. Euna merapikan laptop dan tasnya sambil membatin bahwa ia belum pernah melihat pemuda ini di kampus. Logo Konkuk yang tertera di jaketnya membuat Euna yakin dia bukan mahasiswa sini.

Ponsel Euna berbunyi lagi.

Kim Donghyun
Sekre now
Rapat mau mulai
04:30 pm

Iya, Euna ingat, kok. Makanya ia sudah bersiap mau ke sekretariat.

Choi Euna
Otw dr perpus
Tungguin pls
04:30 pm

Kim Donghyun
Yes maam
Buru ah
04:31 pm

Tanpa menoleh ke belakang, Euna langsung berjalan cepat setengah berlari menuju sekretariat. Sama sekali tidak sadar pemuda berambut merah menatapnya lekat saat melihat nama pengirim pesan di ponsel Euna.

🎸🎸🎸

Rapat lagi. Euna bosan setengah mati meski ia juga bersyukur karena tinggal sepuluh hari lagi, lalu kepanitiaan pelantikan anggota baru BEM selesai. Rencananya akhir minggu depan mereka akan berkemah di dekat kaki Gunung Jiri. Donghyun dan Euna bertugas sebagai staf acara sudah mengatur materi setiap pos yang harus dilewati adik kelas mereka.

Sekarang sedang dilakukan pembagian pic alias person in charge atau orang yang bertugas menjaga pos.

Donghyun mengangkat tangan di tengah diskusi. "Gue sama Euna tolong ditaruh di pos terakhir aja, ya?"

Mendengar perkataan Donghyun, Euna langsung menunduk dan menyikut sahabatnya. Ia memang tidak mau dipisah dari Donghyun, tapi ... Ah, sial! Kenapa harus request segala sih, Dong?!

Youngmin mengernyit. "Yakin mau di pos terakhir? Lo nggak apa-apa?"

"Nggak apa-apa. Pos terakhir nggak berat. 'Kan, ada Euna juga," jawab Donghyun sambil mengangguk meyakinkan Youngmin yang wajahnya sudah berpilin khawatir.

"Cieee, yang ada cheonsa-nya," timpal Kwon Hyunbin.

"Asek, asek, di-CPR lagi deh." Donghan ikut-ikutan.

Semua cowok tertawa dan ikut meledek mereka. Sebagian cewek juga ikut terkikik kecil, tapi tentu barisan Donghyun Fans Club justru mencibir sinis dan melirik tajam.

Si pencetus gosip malah cengir-cengir tidak jelas membuat Euna semakin kesal dengan Donghyun yang selalu terlihat biasa saja setiap kali diledek.

Akhirnya pos terakhir itu malah diisi alpaca Youngmin, ponyo Sewoon, Donghyun, Euna serta gebetan Sewoon dari Desain Interior, Shin Chaekyung.

Rapat bubar disusul pengumuman bahwa pleno terakhir akan dilakukan hari kamis sebelum mereka berangkat pada hari jumat sore. Euna baru saja melangkah keluar bersama Donghyun dan anggota posnya yang lain. Mereka berpisah di gerbang lantaran Youngmin mau menjemput pacarnya di FK dan Sewoon mau mengantar Chaekyung pulang.

Euna masih bersungut-sungut saat Donghyun menggiringnya ke mobil.

"Jangan manyun gitu," bujuk Donghyun sambil menyetir keluar area parkir.

"Lagian sih ..."

Donghyun terkekeh. "Biar ada yang jagain, Eun."

"Tsk! Terserah." Euna memalingkan muka, masih kesal jadi bahan ledekan saat rapat tadi.

"Dih, jangan ngambek. Yaudah, aku traktir nonton, deh," bujuk Donghyun, sebelah tangannya terjulur mengacak poni depan Euna. "Kapan mau nonton Guardian of Galaxy-nya?"

-bersambung.-

An. Harus dipotong bikos kepanjangan makanya kesannya agak gantung.
Stay tuned yaa.

Hayo hayo tebak2 ada apa dengan Donghyung dan Euna hehehe.

Vomment are greatly appreciated. Plis plis leave any

04:04Where stories live. Discover now