Tahun Ajaran Baru

632 47 0
                                    

"Semua kenangan telah berganti dengan cerita baru."

*****

Juli 2016.

Tahun ajaran baru dimulai. Sekarang Angel sudah naik ke kelas 11.

Semua kisahnya di sekolah ia tata lagi dari awal. Rencana move on dari Azka sudah berhasil. Sekarang tinggal melangkah ke depan dan meninggalkan masa lalu.

Pelajaran demi pelajaran mulai kembali menyibukkan Angel. Hingga gadis itu sudah tidak lagi memedulikan masalah asmaranya.

Kini ia lebih akrab dengan teman-teman satu kelasnya. Bahkan dengan Alvian dia sudah klop.

Tahun pelajaran baru berarti ada murid baru. Strata Angel naik satu tingkat menjadi seorang kakak kelas.

Beberapa adik kelas SMP nya ada yang mendaftar ke sekolah yang sama. Ia sempat dipanggil oleh mereka ketika bertemu di kantin. Dulu sewaktu SMP Angel terkenal seantero sekolah. Selain anggota OSIS, paras yang cantik, Angel juga termasuk siswa unggulan.

Kegiatan rutinitasnya masih sama. Angel masih berangkat pukul 06.15. Padahal jarak sekolah ke rumahnya sangat jauh. Sekitar lima menit sebelum bel ia baru sampai di kelas bersama Yuha. Benar, tempat duduk kelas mereka tidak ada yang berubah kecuali deret Alvian.

Untuk kegiatan makan di kantin masih sama. Hanya saja kini lebih banyak yang ikut bergabung. Ada Alvian, Dhika, Arum, Alya, Adel, Fadli, Karim.

Setidaknya ada yang menemani Angel selain Yuha. Gadis itu khawatir kalau Yuha abnormal.

Mereka yang sedang memesan makanan, maupun mereka yang sedang makan, melihat iri ke arah gerombolan Angel. Tidak ada yang seakrab mereka di sini.

Hari pertama sekolah tidak ada mata pelajaran. Hanya saja di jam terakhir nanti, semua siswa disuruh masuk ke kelas karena akan ada pembagian wali kelas.

Seluruh lokal XI IPA 1 khawatir sekaligus takut. Mereka khawatir dan takut kalau saja wali kelasnya galak, otoriter, dan tidak mau tau. Mereka ingin wali kelas yang peduli terhadap siswa dan kelasnya.

Tap. Tap. Tap.

Terdengar langkah kaki mulai memasuki kelas. Semuanya berdoa agar diberikan wali kelas perempuan, setidaknya walaupun galak beliau masih perhatian ke kelas. Karena tipe wanita itu, meskipun di luar cuek, tapi dalamnya mereka lembut. Perempuan memiliki sisi yang tak dimiliki kaum adam.

"Yah," seru semua siswa dalam hati karena harapan mereka kandas.

Mereka mendapat wali kelas cowok. Beliau memiliki rambut putih, badannya tegap, dan ada jenggot tipis yang berwarna putih pula. Beliau terkenal galak dan disiplin. Mata pelajaran yang beliau ajarkan adalah Fisika.

"Yu, wali kelas ngajar Fisika. Udah pelajaran susah, ditambah gurunya galak. Gak betah kayaknya gue," Angel berbisik pelan ke Yuha.

"Nikmati ajalah. Hidup jangan dibuat susah. Selama lo masih di dekat gue, gue yakin pelajaran Fisika yang menakutkan bakal mirip hiburan," jawab Yuha santai.

Mereka cekikikan berdua di tengah heningnya suasana perkenalan. Bapak wali kelas melihat ke arah mereka dengan pandangan menyelidik dan tajam.

Sedangkan di pojok kelas, sama dengan Angel dan Yuha. Dhika dan Alvian juga tertawa bersama. Entah apa yang mereka bicarakan tidak ada yang tahu. Yang jelas mereka terlihat asik membahasnya.

"Kalian harus ingat," kata bapak wali kelas sambil memegangi dagunya. "Kalau dipelajaran saya nanti ada yang berbicara, ataupun ada yang tidak memperhatikan penjelasan saya, atau ada yang berbicara sendiri saat saya menerangkan. Kalian silahkan berdiri di depan pintu sampai pelajaran selesai."

Glek.

Semua siswa menelan ludahnya susah payah. Hari pertama di tahun pelajaran baru yang cukup memacu adrenalin.

Last High School (COMPLETED)Where stories live. Discover now