Mark sadar, ia sudah jatuh cinta pada Seungwan. Dan Mark tahu, Seungwan merasakan hal yang sama padanya. Setiap hari, mereka selalu bersama. Seungwan akan mendatangi Mark saat perempuan itu merasa kesepian. Seungwan akan mendatangi Mark saat perempuan itu membutuhkan tempat cerita. Seungwan akan mendatangi Mark saat perempuan itu merindukannya.

Mungkin untuk pertama kalinya, Mark menemukan sosok yang ingin ia bahagiakan. Pertama kalinya Mark memiliki keinginan untuk memonopoli seseorang. Mark ingin semua yang ada pada Seungwan. Bahkan bibirnya.

"Happy birthday, Mark!" ujar Seungwan sambil menyerahkan sekotak hadiah pada Mark. Sebuah jam tangan yang sangat mahal.

"Thank you. Gua kaga nyangka akan datang hari di mana lu beliin jam tangan buat gua," balas Mark sambil mencubit pipi Seungwan. "Tapi ada hadiah lain yang gua mau."

"Hadiah apa?" tanya Seungwan cepat.

"Can I kiss you?" tanya Mark kembali. Dan seperti dugaannya, Seungwan mengangguk. Mark mendekatkan dirinya pada Seungwan, mencium pipi gadis itu dengan lembut. Saat itulah Mark tidak sengaja menangkap sepasang mata sedang melihat apa yang Mark lakukan.

"Mark? Kenapa diam?" tanya Seungwan.

Mark menarik diri dari Seungwan. "Kita lanjutin di rumah aja, gimana?"

Seungwan menggeleng cepat. "Kita ini apa, Mark?"

Mark tersentak.

Mark tidak tahu.

Mark sadar, ia sudah terlalu jauh.

Mark harus memilih antara bisnis dan Seungwan.

Mark belum siap berkomitmen.

Mark memiliki dua pilihan.

Mark pergi ke Amerika.

Mark merelakan Seungwan.

Mark percaya Seungwan akan bahagia.

Mark sadar di saat Seungwan sudah bersama orang lain.

Mark melihat kesalahan terbesarnya.

[ Chatroom with Wendy ]

Mark: Gua sayang banget sama lu, Wen

Mark: Gua nyesel kaga jadiin lu milik gua

Mark: Gua benci lu punya orang

Mark: Lupain omongan gua

Wendy: Aku merasa bersalah, Mark

Wendy: Aku ngga bilang apapun ke kamu tapi tiba tiba aja aku udah jadian sama Suga

Wendy: Dan kamu tau sendiri lah hasilnya

Wendy: Aku masih suka cerita ke kamu

Mark: Jangan lari ke tempat lain, Wen

Mark: Gua seneng lu jadiin tempat cerita lu

Mark: Tapi itu bukan alasan buat lari ke tempat gua

Wendy: Sejak awal, yang aku pinginin itu kamu

Wendy: Aku kurang tegas buat pertahanin kamu

Mark: Udah, lupain ae tentang itu, gua juga yang salah ninggalin lu

Wendy: Aku senang kamu masih peduli sama aku, aku senang kamu memperakukanku dengan cara yang sama meski aku udah jadi pacar Suga

True Angel ✔️Where stories live. Discover now