Darka tidak mempermasalahkan hal itu, dia tahu Chinta masih marah. Setidaknya Chinta masih mau membalas pesannya itu lebih dari cukup sampai cewek itu tidak marah lagi padanya. Tapi kalau Chinta tidak ada di lapangan kemana gadis itu sekarang? Apa dia tidak masuk sekolah? Darka ingin mengetahui hal itu.

***

Darka dan temannnya telah berada di kantin.

Darka menyandarkan tubuhnya di tembok dengan kaki yang berada di atas bangku. Keributan kembali terjadi diantara mereka, tapi tidak dengan Darka. Cowok itu tidak memperdulikan perkataan teman-temannya, sekalipun lawakan yang dituturkan Vino dan Dani. Cowok itu terlalu sibuk dengan ponselnya.

Darka tidak henti-hentinya menelpon Chinta. Sudah belasan kali Darka menelponnya, tidak ada tanda-tanda gadis itu akan mengangkatnya. Darka semakin bingung gadis itu kemana, di kantin juga tidak ada padahal Eca dan Indah sudah berada di kantin.

Darka kesal gadis itu tidak mengangkat panggilannya, tapi dia tidak bisa berbohong Darka terlalu khawatir dengan keberadaan Chinta sekarang. Anehnya Darka hanya berusaha menghubungi Chinta dengan ponselnya, dia sama sekali tidak bergerak dari duduknya menanyakan keberadaan Chinta dengan Eca dan Indah.

Darka hampir saja menghempas ponsel di meja, kalau tidak mendengar notip pesan di ponselnya. Dengan cepat Darka membaca pesan yang masuk.

Darka tersenyum samar mendapati pesan Chinta, kesal yang terlihat di wajahnya tadi telah hilang entah kemana. Hanya karena menerima pesan dari Chinta.

Chinta: aku nggak bisa angkat telpon, kirim pesan aja ya.

Darka menaikkan alisnya bingung dia semakin penasaran gadis itu berada dimana sekarang.

Darka: dimana? Nggak sklh?

Notip baru, Chinta membalas chat Darka dengan sangat cepat.

Chinta: lgi nemeni mama, ada acara arisan gitu. Jdi nggak bisa ke sklh hari ini.

Darka memicingkan matanya. Dia sedang memikirkan sesuatu, lalu mengetik sesuatu di ponselnya.

Darka: oooh, kok aku nggak percaya ya?

Chinta: kamu mikir aku bohong, ngapain aku bohong?

Darka tersenyum kecut. Cowok itu dapat membayangkan bagaimana wajah Chinta sekarang, cewek itu pasti kesal dengannya.

Darka: enggak, bsk ke sklh kan?

Balas Darka, cowok itu mencoba mengalah. Dia tidak mau menambah kemarahan Chinta yang belum seutuhnya memaafkannya.

Chinta: males ah, acara debat kan? Aku libur aja.

Dada Darka berdesir kuat. Dia sangat mengerti maksud pesan Chinta, cewek itu seperti sedang menyindirnya. Darka membenci hal itu, karena bisa dia pastikan Chinta masih marah kepadanya.

Darka: kok gitu, msh marah sama aku?

Darka harus menunggu beberapa saat, Chinta membalas chatnya lebih lama sekarang.

Notip pesan baru.

Chinta: marah? Aku nggak bisa marah sama kamu.

Darka tersenyum kecut. Nyatanya Chinta marah padanya.

Baru saja Darka ingin membalas pesan Chinta, tapi pesan Chinta kembali masuk.

Chinta: Darka, udh dulu ya. Aku lgi sibuk.

Darka menghela napasnya, ada sorot kekecewaan di matanya.

Darka: yaudh, klau nggak sibuk telpn aku. Ok!

DARKA (Update kembali)Where stories live. Discover now