"Sinting lo Vin," kesal Darka tidak terima. "Gue buat gosip apa coba?" tanyanya pada diri sindiri. Dia sudah lelah merebut bola dari Bima yang tidak pernah berhasil, haus yang telah melanda. Vino malah cari masalah, membuat Darka jadi kesal saja.

"Tai, lo bilang sama Indah gue titip salam! Kapan gue bilangnya coba? Pakek bilang gue ngatai dia gendut lagi." jelas Vino yang masih kesal.

Darka jadi tersenyum menahan tawanya, kali ini dia baru menyadari kesalahannya itu. Tapi, memang Darka peduli. Sedangkan Bima dan Dani makin tambah bingung saja.

"Oh masalah yang ono, itu gue khilaf Vin."

"Tai lo khilaf, tu anak pasang status terus ngetag ke gua, njir."

Dani menaikkan salah satu alisnya, sepertinya dia mulai mengerti.

"Alay si Indah, cocok sama lo Vin!" celetuk Dani.

"Ceritanya si Indah nyindir lo di sosmed?" Tanya Darka tanpa rasa bersalah.

Vino menatap Darka tajam. "Ia njir, gara-gara lo tuh." Kesalnya.

Darka masih terkekeh geli. Hanya membayangkannya saja sudah lucu, apalagi dia membaca status Indah langsung. Dia pasti akan berguling-guling di kasur menahan tawa.

"Statusnya apaan? kepo gua!" Bima terjangkit penyakit kepo.

Vino memberi tatapan sinisnya, melihat temannya secara bergantian. "Awas lo pada ketawain gua ya, gue tendang nanti." Ancam Vino, tapi mereka bertiga tidak peduli.

Vino mengambil ponsel di saku celananya. "Denger nih, terutama lo njir." Tunjuk Vino ke arah Darka sebelum dia membacanya.

"Katanya gue gendut, sorry ya mas jadi orang nggak usah sok kegantengan. Lo pikir gue mau apa sama lo!!! Pakek tanda seru tiga." kesal Vino.

Dalam hitungan detik tawa Dani, Darka dan Bima pecah.

"Itu mah di tolak, sebelum nembak hahaha." ledek Dani.

"Sakit njir, di tolak melalui status." ledek Bima ikut-ikutan. Menambahkan kelucuan di antara mereka.

"Kalo gua mah mending cuci kaki bobo manis aja." kekeh Darka.

"Anjir lo!" kesal Vino. Dia jadi ingin menabok wajah Darka sekarang.

Dani masih terkekeh, dia sangat senang melihat Vino di pojokkan. Sampai dia memutar kepalanya melihat ke arah lapangan Voli. Di sana terdapat anak IPA 1, dan ada Indah di sana yang sedang bermain voli.

"Anjir, liat tuh Vin orang yang nolak lo di sosmed," Tunjuk Dani. Vino menoleh kesal.

"Apaaan, kesal gue. Mau gue benem tuh muka sempat nonggol di hadapan gue." ketus Vino sadis.

"Sadis amat lo." Tutur Dani.

"Awas ngemis cinta!" ledek Bima. Menambah kelucuan antara mereka.

Anehnya Darka hanya diam tidak merespons.

"Kok rada aneh ya?" celetuk Darka. Masih memperhatikan lapangan, membuat yang lain ikut-ikutan memperhatikan.

"Apaan?" Dani menoleh melihat Darka. "Bola volinya ada, tiang net nya ada, yang penting lapangannya juga masih ada. Apanya yang aneh?" jelas Dani.

Tidak ada jawaban dari Darka cowok itu terus memperhatikan lapangan voli, ada keanehan di sana. Bukan keanehan yang dituturkan Dani, tapi hal lain. Kenapa dia baru menyadarinya sekarang, Chinta tidak ada di sana padahal di sana ada Eca dan Indah yang selalu bersamanya.

Darka mengingat kembali, tadi pagi Chinta mengirim pesan dia akan diantar Pak John ke sekolah. Jadi Darka tidak perlu menjemputnya, sebenarnya sudah dua hari ini Darka tidak berangkat barsama dengan cewek itu, pulang pun sama. Chinta selalu diantar Pak John dua hari ini.

DARKA (Update kembali)Where stories live. Discover now